Perjanjian Linggarjati

Perjanjian Linggarjati merupakan suatu perundingan yg berlangsung diantara pihak Indonesia dgn pihak Belanda yg ditengahi oleh Inggris.

Hasil negosiasi yg berjalan di awal-permulaan masa kemerdekaan tersebut membuahkan hasil suatu persetujuan yg selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian Linggarjati”.

Linggarjati atau Linggajati sendiri merupakan sabuah nama dr suatu desa yg dengan-cara geografis terletak diantara Cirebon dgn Kuningan.

Serta berada di kaki gunung Ciremai. Pemilihan Linggarjati yg merupakan sebagai tempat perundingan disebabkan di tempat inilah netral untuk kedua belah pihak.

Untuk dikenali, pada waktu itu Belanda dgn sekutu menguasai Jakarta, sementara untuk Indonesia sendiri menguasai Yogyakarta.

Tempat jalannya dr perundingan tersebut masih ada hingga hingga ketika ini. Serta kini telah dijadikan selaku museum yg disebut selaku “Museum Linggarjati”.

Lantas, kapan Perundingan Linggarjati tersebut dilakukan?

Perundingan atau pula disebut dgn perjanjian Linggarjati dilaksanakan di tanggal 11 hingga 13 November 1946.

Tetapi, delegasi sudah hingga di Linggarjati di tanggal 10 November (sehari sebelumnya). Lalu, hasil dr perundingan diparaf pada tanggal 15 November 1946 berlokasi di kota Jakart.

Serta kemudian diratifikasi pada tanggal 25 Maret 1947 di Istana negara.

Latar Belakang Perjanjian Linggarjati

latar belakang

Selepas Indonesia memproklamasikan dirinya sebagai negara yg Merdeka sempurna di tanggal 17 Agustus 1945.

Serta sudah terlepas dr jajahan Jepang. Belanda yg sebelumnya sudah menjajajah Indonesia selama kurun waktu 350 tahun kemudian ingin kembali menjajah Indonesia.

Awalnya, pada tanggal 29 September 1945 pasukan sekutu serta AFNEI datang ke Indonesia (salah satunya) untuk melucuti serdadu Jepang sesudah kekalahan negara tersebut dlm perang dunia ke II.

Tetapi, kemudian kehadiran mereka ternyata telah diboncengi oleh NICA atau kepanjangan dr (Netherlands-Indies Civil Administration).

Hal tersebut lantas mengakibatkan munculnya kecurigaan dr pemerintah sekaligus rakyat Indonesia.

Mereka beropini bahwa Belanda ingin kembali mencoba untuk menguasai negara Indonesia. Sampai pada kesannya banyak sekali pertempuran pun terjadi.

Sebagai pola peperangan yg terjadi pada tanggal 10 November di Surabaya, Pertempuran di Ambarawa, Medan area, Pertempuran Merah putih di Manado, & yg yang lain.

Sebab sering terjadinya berbagai pertempuran yg merugikan kedua belah pihak serta beberapa alasan lainnya.

Maka pihak dr kerajaan Belanda dgn Indonesia pun kemudian sepakat untuk melakukan kontak diplomasi pertama di dlm sejarah kedua negara.

Pemerintah Inggris yg merupakan selaku perantara penanggung jawab berupaya dlm menanggulangi konflik politik serta militer di Asia.

Diplomat Inggris yg pada waktu itu bernama Sir Achibald Clark Kerr kemudian memanggil Indonesia & pula Belanda untuk melakukan perundingan di Hooge Veluwe.

Kalian bisa membaca sejarah perihal Perjanjian Hooge Veluwe untuk lebih rinci dlm memahaminya.

Pemimpin negara kemudian menyadari jika dlm menyelesaikan konflik dgn peperangan hanya akan mengkonsumsi korban dr kedua belah pihak.

Lalu, perundingan yg direncanakan pun gagal, alasannya negara Indonesia meminta semoga Belanda mengakui kedaulatannya atas Pulau Jawa, Pulau Madura, serta Pulau Sumatera.

Tetapi, Belanda cuma akan mengakui Indonesia dr penggalan Jawa serta Madura saja.

Kemudian di akhir Agustus tahunn 1946, pemerintah Inggris kemudian mendatangkan Lord Killearn ke negara Indonesia selaku perjuangan dlm menyelesaikan negosiasi antara Indonesia dgn Belanda.

Barulah di tanggal 7 Oktober 1946 kemudian dilaksanakan negosiasi antara Indonesia dgn Belanda yg dipimpin oleh Lord Killearn & bertempat di Konsulat Jenderal Inggris di kota Jakarta.

Di dlm negosiasi awal, risikonya menciptakan persetujuan untuk melakukan gencatan senjata di tanggal 14 Oktober 1946 serta berencana kembali untuk melaksanakan negosiasi lebih lanjut.

Akhirnya, negosiasi lebih lanjut tersebut pun dilakukan dgn sebutan Perjanjian Linggarjati yg akan nantinya akan dilaksanakan mulai pada tanggal 11 November 1946.

Latar Belakang Perjanjian Linggarjati yakni:

Latar belakang terjadinya perjanjian Linggarjati merupakan alasannya terdapat banyaknya pertentangan & pula peristiwa pertempuran yg terjadi diantara pejuang Indonesia dgn pasukan Sekutu-Belanda.

Sehingga kedua belah pihak karenanya menginginkan berakhirnya pertentangan serta cara penyelesainnya dgn persengketaan wilayah kekuasaan & pula kedaulatan Republik Indonesia.

Waktu & Tempat Sejarah Perjanjian Linggarjati

delegasi perjanjian linggarjati

Perjanjian Linggarjati berlangsung diantara pihak Belanda dgn Indonesia yg ditengahi oleh Inggris di tanggal 11 hingga 13 November 1946.

Linggarjati atau Linggajati merupakan suatu nama dr suatu desa yg terletak diantara Cirebon dgn Kuningan.

Dan berada di daerah kaki Gunung Ciremai. Pemilihan kata Linggarjati selaku tempat perundingan dikarenakan tempat ini netral untuk pihak Belanda maupun Indonesia.

Sehingga, pada waktu itu Belanda dgn Sekutu yg menguasai Jakarta, sementara untuk Indonesia yg tengah menguasai Yogyakarta.

Walaupun Perundingan Linggarjati dijalankan pada tanggal 11 hingga pada tanggal 13 November 1946, tetapi para delegasi sudah hingga di Linggarjati pada tanggal 10 November atau sehari sebelumnya.

Pada waktu senggang, para delegasi kemudian memperbaiki isi-isi perjanjian agar kedua belah pihak mampu menemui titik temu untuk menyetujui perjanjian tersebut.

Hasil dr negosiasi diparaf pada tanggal 15 November 1945 di kota Jakarta serta diratifikasi 25 Maret 1947 di Istana Negara.

Isi perjanjian tersebut menyatakan jika Belanda mengakui wilayah Indonesia dengan-cara de facto & pula pembentukan negara Republik Indonesia Serikat (RIS).

Tokoh Tokoh Perjanjian Linggarjati

contoh kerugian perjanjian linggarjati

Terdapat beberapa tokoh penting yg terlibat di dlm Perjanjian Linggarjati. Beberapa tokoh yg menandatangani Perjanjian Linggarjati antara lain merupakan selaku berikut:

  • Pemerintah Indonesia menyuruh Sutan Syahrir yg berperan selaku Ketua, A.K. Gani, Susanto Tirtoprojo, serta Mohammad Roem.
  • Pemerintah Belanda menyuruh Wim Schermerhon yg berperan  selaku Ketua, H. J. van Mook, Max van Pool, F. de Boer.
  • Pemerintah Inggris yg berperan selaku perantara atau penengah diwakili oleh Lord Killearn.
  • Saksi tamu yg hadir di dlm perjanjian tersebut diantaranya yakni: Amir Syarifudin, dr. Leimena, dr. Sudarsono, Ali Budiharjo, Presiden Soekarno, serta Mohammad Hatta.

Perjanjian Linggarjati kemudian ditandatangani pada sebuah upacara kenegaraan yg bertempat di Istana Negara Jakarata pada tanggal 25 Maret 1947.

Berikut ini adalah info lengkap terkait perwakilan dr Indonesia yg datang dlm Perjanjian Linggarjati, antara lain:

1. Sutan Syahrir

Merupakan ketua perwakilan dr perjanjian Linggarjati yg lahir di tanggal 5 Maret 1909 di Kota Padang Panjang.

Sutan Syahrir merupakan sosok cowok yg berintelektual, serta seorang revolusioner yg mempelopori tentang kemerdekaan Indonesia.

Beliau pula adala seorang politikus serta menjadi perdana menteri pertama di negara Republik Indonesia. Beliau pula sempat menjabat selaku Menteri Dalam Negeri serta Menteri Luar Negeri untuk negara Indonesia.

2. Adnan Kapau Gani

Beliau lahir di Sumatera Barat pada tanggal 16 September 1905.

Adnan Kapau Gani ini merupakan seorang Mayjen TNI yg disebut selaku A.K. Gani. Selain sebagai seorang mayjen TNI, dia pula merupakan seorang politisi & pula dokter.

Pada semasa hidupnya dia pula sempat menjabat selaku Wakil Perdana Menteri pada masa Kabinet Amir Sjarifuddin I & II.

3. Mohammad Roem

Beliau merupakan seorang diplomat yg berasal dr Indonesia yg sangat disegani serta menjadi salah satu orang yg memimpin Indonesia dlm hal memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Semasa hidupnya, ia sempat menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, serta terkahir menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.

Beliau tak cuma mewakili Indonesia dlm perjanjian Linggarjati, beliau pula turut menjadi perwakilan seklaigus inisiator dlm Perjanjian Roem-Roijen pada waktu Indonesia ada di masa revolusi.

4. Soesanto Tirtoprodjo

Beliau merupakan perwakilan terakhir dlm perjanjian Linggarjati. Beliau yaitu sosok yg pintar dlm bidang aturan.

Semasa hidupnya, dia sempat menjabat selaku Menteri Kehakiman selama periode 6 kali masa jabatan dlm 6 kabinet yg berlawanan-beda.

Beliau lahir pada tanggal 3 Maret 1900 di Surakarta serta mempunyai background pendidikan dlm bidang aturan serta kuliah di Universitas Leiden, Belanda.

Isi Perjanjian Linggarjati

isi perjanjian linggarjati & renville

Perjanian Linggarjati yg telah disahkan di tanggal 25 Maret 1947 mempunyai 17 pasal. Inti dr hasil Perjanjian Linggarjati ialah selaku berikut:

  1. Belanda dengan-cara de facto mengakui apabila wilayah Republik Indonesia mencakup Jawa, Sumatera, & pula Madura.
  2. Belanda diwajibkan untuk meninggalkan wilayah daru Republik Indonesia paling lambat pada tanggal 1 Januari 1949.
  3. Pihak Indonesia dgn Belanda mencapai kata sepakat untuk membentuk negara Republik Indonesia Serikat atau yg disingkat selaku (RIS) yg meliputi wilayah Indonesia, Kalimantan serta Timur Besar sebelum pada tangga 1 Januari 1949.
  4. Dalam konteks Republik Indonesia Serikat, Pemerintah Indonesia harus tergabung di dlm Commonwealth atau Persemakmuran Indonesia-Belanda dgn Ratu Belanda selaku kepalanya.

Dampak Perjanjian Linggarjati

dampak perjanjian linggarjati

Terdapat beberapa balasan yg diakibatkan adanya Perjanjian Linggarjati. Akibat tersebut ada yg bersifat positif & ada pula yg bersifat negatif.

1. Dampak Positif

Dampak positif dr Perjanjian Linggarjati merupakan sebagai berikut:

  1. Posisi Indonesia di dlm mata dunia internasional makin besar lengan berkuasa, dgn adanya akreditasi dr pihak Belanda pada kemerdekaan Indonesia.

    Hal tersebut yg pula mendorong banyak sekali negara lain untuk mengakui kemerdekaan Republik Indonesia dengan-cara sah.

  2. Belanda pula mengakui negara Republik Indonesia mempunyai kuasa atas tanah Jawa, Madura, serta Sumatera. Secara de facto, Indonesia menguasai atas wilayah tersebut di atas.
  3. Berakhirnya konflik antara Belanda dgn Indonesia.

    Pada waktu itu dikhawatirkan apabila terdapat konfrontasi rakyat Indonesia dgn kekuatan Belanda yg terus berlanjut maka akan kian banyak mengakibatkan korban jiwa dr kalangan rakyat Indonesia.

    Hal ini disebabkan kekuatan militer Belanda yg lebih canggih serta kekuatan rakyat Indonesia yg apa adanya atau masih sungguh tradisional.

2. Dampak Negatif

Dampak negatif atau kerugian dr Perjanjian Linggarjati ialah selaku berikut:

  1. Wilayah kekuasaan dr negara Indonesia menjadi sungguh kecil, karena hanya mencangkup tanah Pulau Jawa, Sumatera, & Madura saja.
  2. Indonesia mesti mengikuti pula persemakmuran antara Indo-Belanda.
  3. Perjanjian ini pada hakikatnya ialah menunjukkan waktu Belanda untuk membangun kekuatan yg kemudian selanjutnya akan melaksanakan agresi militernya.
  4. Partai nasional kemudian mengkritik pemerintah Indonesia alasannya adalah dianggap lemah dlm menjaga kedaulatan Republik Indonesia.

    Perjanjian Linggarjati kemudian ditentang oleh penduduk serta kelompok tertentu yg diawali dgn Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, serta Partai Rakyat Jelata.

Pemerintah pada waktu itu memberi alasan kenapa menyepakati isi Perjanjian Linggarjati itu.

Yakni menentukan cara hening dlm menyelesaikan konflik demi menyingkir dari jatuhnya korban lebih banyak serta untuk menawan simpati dlm dunia internasional.

Perdamaian dgn cara gencatan senjata ini kemudian mampu memberi peluang untuk pasukan militier Indonesia dlm melaksanakan aneka macam hal sebagai contoh konsolidasi.

Pada perundingan itu pula diketahui kalau pemimpin yg ditunjuk yaitu Sutan Syahrir yg sudah dianggap memberikan santunan kepada Belanda.

Hal ini lantas menciptakan anggota dr Partai Sosialis yg ada di dlm Kabinet tersebut serta KNIP mengambil langkah penarikan derma terhadap pemimpin perundingan tersebut.

Penarikan bantuan yg ditujukan kepada Sutan Syahrir berjalan pada tanggal 26 Juni 1947.

Pelanggaran Perjanjian Linggarjati

pelanggaran

Belanda pada kesannya melanggar persetujuan yg sudah disepakati bersama yg tertera di dlm Perjanjian Linggarjati.

Gubernur Jenderal H. J. van Mook pada ahirnya menyatakan kalau Belanda tak lagi terikat dgn perjanjian itu yg dilontarkan pada tanggal 20 Juli 1947.

Lalu, di tanggal 21 Juli 1947, Belanda kemudian melancarkan Agresi Militer Belanda I yaitu terjadinya serangan dr Tentara Belanda ke wilayah Indonesia.

Konflik yg terjadi diantara Indonesia dgn Belanda kembali memanas.

Konflik tersebut kemudian terselesaikan melalui jalur perundingan yg menjadikan sejarah Perjanjian Renville.

Meski demikian, terdapat banyak hasil dlm Perjanjian Renville yg merugikan pihak Indonesia. Ada beberapa hal lainnya yg berlangsug sebelum, selama, & selepas Perjanjian Linggarjati dijalankan.

Beberapa insiden yg berhubungan dgn peristiwa ini, antara lain yakni:

  1. Perundingan dlm penyelesaian konflik Indonesia dgn Belanda bahwasanya sudah dilaksanakan dr bulan Februari 1946.

    Tetapi, kemuian perundingan yg dikerjakan senantiasa gagal tanpa adanya persetujuan. Akhirnya sempurna di bulan Oktober di tahun yg sama kemudian berikutnya terjadi kesepakatan yg mengawali pertemuan Linggarjati.

  2. Pemilihan dr lokasi Linggarjati atau Linggajati selaku tempat konferensi yg dianjurkan oleh Maria Ulfah Santoso.

    Beliau merupakan seorang Menteri Sosial yg menjabat di kala tersebut. Pemilihan Linggarjati didasarkan terhadap titik tengah antara Belanda yg menguasai Jakarta serta Indonesia yg membuat Yogyakarta selaku pusat pemerintahan untuk sementara.

  3. Delegasi Belanda menginap di kapal perang kepunyaan mereka. Delegasi Indonesia menginap di Linggasama yg lokasinya berdekatan dgn desa Linggarjati.

    Ir. Soekarno dgn Mohammad Hatta singgah di tempat kediaman Bupati Kuningan.

  4. Rumah yg dijadikan sebagai tempat pertemuan merupakan tempat milik Kulve van Os. Beliau merupakan seorang Belanda yg memiliki pabrik semen serta perajin ubin yg menikahi wanita berdarah Indonesia.
  5. Perundingan ternyata tak berjalan dgn mulus. Ada beberapa poin dr kedua belah pihak yg tak disepakati, tetapi pula terdapat hal yg bisa disepakati. Delegasi Belanda pula disela pertemuan sempat untuk menemui Soekarno yg tiba sebagai tamu yg bermaksud untuk membicarakan beberapa poin yg menjadi perdebatan antara pihak Belanda dgn Indonesia yg diketuai oleh Syahrir.
  6. Pro-kontra terus berlangsung selepas perjanjian tersebut diberitahukan terhadap publik. Penolakan terutama datang serta disuarkan oleh oposisi pemerintahan pada kala itu.
  7. Belanda sudah menodai hasil perjanjian dgn cara membatalkan kesepakatan dengan-cara sepihak.

Demikianlah ulasan singkat kali ini yg dapat kami sampaikan. Semoga ulasan di atas mengenai dapat kalian jadikan sebagai materi belajar kalian.

  Berikut Ini Istilah Istilah Didunia Maya