Deuteromycota

Deuteromycota – Materi pembahasan kali ini, yakni wacana Deuteromycota  lengkap beserta pengertian, jamur, ciri, & gambar strukturnya. Namun dipertemuan sebelelunya pula ContohSoal.com pula sudah menerangkan materi wacana Basidiomycota Nah untuk lebih jelasnya, yuk kita simak ulasan diabwah ini.

Pengertian Deuteromycota

Deuteromycota

Apa yg dimaksud dgn Deuteromycota? ialah merupakan sebuah jamur yang berkembang biak dgn konidia & belum diketahui tahap seksualnya.

Dalam hal ini disebabkan Tidak ditemukannya askus maupun basidium sehingga tak tergolong dlm kelas jamur Ascomycota atau Basidiomycota. Maka oleh alasannya adalah itu, jamur ini merupakan jamur yg tak tepat (jamur imperfecti).

 

Akan tetapi bukan cuma  konidia,tetapi dlm hal reproduksi jamur dengan-cara aseksual pula dapat dilakukan dgn membentuk blastospora (berbentuk tunas) & artrospora (pembentukan spora dgn benang-benang hifa).

 

Kaprikornus dgn begitu, terdapat berbagai macam jamur yg belum dimengerti alat reproduksi generatifnya dimasukkan ke dlm divisi Deuteromycota.

 

Pada jamur Deuteromycota diketahui hampir mirip Ascomycota (septanya sederhana). Maka, pada kalangan jamur ini bisa dikatakan selaku “keranjang sampah”, daerah sementara untuk memuat jenis jamur yg belum terperinci statusnya.

Apabila pada penelitian selanjutnya didapatkan cara reproduksi seksualnya, maka suatu jenis jamur anggota Deuteromycota akan mampu dikelompokkan ke dlm divisi Ascomycota atau divisi Basidiomycota.

 

Misalnya jamur Monilia sitophila (jamur oncom), yg mana apabila sebelum telah dimengerti reproduksi seksualnya maka dapat digolongkan pada Deuteromycota, tetapi kini sehabis dimengerti reproduksi seksualnya yakni dgn menghasilkan askospora di dlm askus (peritesium), dikelompokkan ke dlm Ascomycota dan diganti dgn nama Neurospora sitophila atau Neurospora crassa.

 

Akan tetapi ada pula sejumlah para jago yg menggolongkan jamur Penicillium & Aspergillus ke dlm Deuteromycotina dgn argumentasi sebab tingkat konidiumnya begitu terperinci & tak asing lagi, meskipun tingkat seksualnya sudah dimengerti dgn baik.

Deuteromycota

Info Biologi!
Pada awalnyaJamur oncom dapat digolongkan dlm Deuteromycota, Nnamun ada seoran jago pakar dr Indonesia Prof. Dwidjoseputero dr IKIP Malang yg menyelenggarakan penelitian berhasil menemukan bahwa jamur Monila sitophiladapat melaksanakan reproduksi seksual, yakni menghasilkan askus. Kemudian,pada jamur ini dimasukkan dlm Ascomycota & diubah namanya menjadi Neurospora sitophila.

Ciri-Ciri Deuteromycota

Dibawah ini terdapat ciri-ciri yg lazimnya yg tergolong dlm divisi Deuteromycota selaku berikut.

  • Multiseluler (bersel banyak) yg membentuk hifa tak bersekat, tetapi beberapa jenis merupakan organisme bersel tunggal yg membentuk pseudomiselium (miselium semu) pada keadaan lingkungan yg menguntungkan.
  • Dimana ini merupakan mikroskopis (tidak mampu diperhatikan dgn mata telanjang).
  • Dinding sel terbuat dr zat kitin.
  • Pada jenis-jenis tertentu didapatkan hifa bersekat dgn sel yg berinti satu, namun kebanyakan berinti banyak..
  • Terbentuk spora dengan-cara vegetatif & belum dikenali fase kawinnya sehinga disebut jamur tak sempurna atau imperfekti.
  • Berkembang biak dgn membentuk spora aseksual melalui fragmentasi & konidium yg bersel satu atau bersel banyak. Sedangkan reproduksi seksual belum dimengerti.
  • Banyak yg bersifat merusak atau mengakibatkan penyakit pada binatang-hewan ternak, manusia & tanaman budidaya.
  • Hidup dengan-cara saprofit maupun parasit.
  • Biasanya berhabitat di kawasan yg lembab.

Siklus Hidup Deuteromycota

Jamur ini bersifat saprofit di banyak jenis materi organik & sebagian yg lain hidup sebagai benalu pada flora tingkat tinggi, & perusak flora budidaya & flora hias.

Kemudian pada jenis jamur ini pula dapat menjadikan penyakit pada manusia, yakni dematomikosis (kurap & panu) & menjadikan pelapukan pada kayu.Contoh klasik jamur Deuteromycota yakni Moniliasitophila , yaknijamur oncom.

Pada umumnya jenis jamur Deuteromycota kerap digunakan dlm pembuatan oncom dr bungkil kacang. Kemudian pada Monilia sitophilajuga mampu berkembang diroti , yakni dr sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada tonggak – tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak & berwarna jingga.

Contoh Deuteromycota

  • Epidermophyton floocosum, mengakibatkan kutu air.
  • Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.
  • Melazasia fur-fur, penyebab panu.
  • Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
  • Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
  • Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala

 

 

Demikianlah materi pembahasan kali ini mengenai Deuteromycota , mudah-mudahan artikel kali ini mampu berfaedah bagi soba semua.

Artikel Lainnya :

  √ Aspek Yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan Pada Manusia