Jenis Hujan – Hai kembali lagi teman semua, sebelumnya wargamasyarakat.org telah menerangkan pembahsan bahan Batuan Beku dengan-cara jelas. Maka kali ini wargamasyarakat.org akan membicarakan bahan tentang Jenis Hujan dengan-cara terperinci, dimulai dr Pengertian, Macam, Gambar & Proses Terjadinya. Tanpa menunggu lami berikut ulasannya.
Daftar Isi
Pengertian Hujan
Hujan merupakan endapan cair, berlainan dgn presipitasi non-cair seperti salju, es batu & celah. Hujan membutuhkan kehadiran lapisan atmosfer yg tebal untuk meraih suhu di atas titik leleh es di dekatnya & pula untuk mencicipi di permukaan bumi.
Di Bumi sendiri, hujan yaitu sebuah proses di mana uap air di atmosfer terkondensasi menjadi butiran air yg cukup deras untuk jatuh & umumnya mendarat. Dua proses simultan mampu menciptakan udara lebih bosan sebelum hujan, yaitu, mendinginkan udara & menambahkan uap air ke udara.
Hujan pula merupakan komponen utama dr siklus air & pemasok utama air tawar di planet ini. Curah hujan tahunan rata-rata global yakni antara 990 milimeter. Antartika ialah salah satu benua paling kering di dunia. Di kawasan lain, hujan pula turun dgn metana, besi, neon & asam sulfat.
Virga merupakan curah hujan yg jatuh ke tanah, namun menguap sebelum mencapai tanah. Ini adalah cara untuk mengisi udara. Curah hujan disebabkan oleh ukiran butiran air & kristal es dgn awan.
Rintik hujan memiliki aneka macam ukuran, mulai dr kecepatan mirip pancake (biji-bijian besar) hingga bola-bola kecil (biji-bijian kecil). Kelembaban yg bergerak sepanjang suhu tiga dimensi & zona perbedaan kelembaban, yg disebut cuaca, yaitu tata cara utama untuk menghasilkan hujan.
Macam-Macam Jenis Hujan
Macam-macam hujan dapat dibagi menjadi dua, berikut ulasannya:
Berdasarkan Jenisnya
Hujan orografis
ialah hujan yg dihasilkan oleh angin beruap air, maka arah pergerakan hujan orografis menjadi horizontal. Perjalanan harus lewat pegunungan angin, yg mampu menyebabkan suhu hambar karena proses kondensasi. Kemudian titik-titik air ini, yg mulai mengendap & menjadikan hujan di lereng gunung, menghadap ke arah angin, yg lazimnya bergerak dengan-cara horizontal.
Kemudian angin bertiup terus menerus untuk mendaki gunung & pula menuruni lereng, tetapi angin tak lagi menjinjing uap air, sehingga lereng, yg berpaling dr arah angin yg datang, tak hujan. Kemudian hujan turun di gunung-gunung, karena berat dr massa air yg dihasilkan meningkat, yg tak dapat dibawa oleh angin.
Hujan Frontal
Secara umum, curah hujan frontal terjadi di tempat-tempat yg berada di lintang astronomi atau pertengahan lintang di utara & selatan. Tatkala hujan di sebuah kawasan dgn iklim tropis (di sekeliling khatulistiwa), hasilnya bukan cuma hujan biasa tetapi hujan es.
Ini mampu disebabkan oleh radiasi matahari, yg dapat mengakibatkan air di lautan, lautan, rawa-rawa, & tempat-tempat lain naik karena konveksi, mengakibatkan pengembunan & pengaburan. Karena konveksi, titik naiknya sungguh hambar, bahkan suhunya mampu di bawah 0 di bawah Celcius. Air yg naik kemudian beku & tatkala awan mencapai titik jenuh, hujan turun di tempat tropis. Sebagian besar bukan hanya tetesan air, tetapi pula kristal atau biasa disebut kristal hujan es.
Hujan zenithal
Hujan zenithal ini terjadi karena pertemuan angin timur laut dgn angin tenggara bahari, membentuk benjolan & naik dengan-cara vertikal lantaran terpapar awan. Ini mampu menimbulkan awan dgn massa tinggi kehilangan suhu, menyebabkan proses kondensasi.
Karena air, yg telah membeku hingga bosan, kesudahannya hujan turun. Karena tempat hujan ini berada di atas garis imajiner khatulistiwa atau khatulistiwa, itu disebut hujan zenithal. Secara biasa , di tempat di mana hujan zenith sering turun, ada iklim tropis mirip di Indonesia dgn intensitas tinggi radiasi matahari, lantaran hampir setiap tahun diradiasi.
Berdasarkan Butirannya
- Hujan deras, pemikiran air yg jatuh dr awan yg suhunya di atas titik beku & diameter butirannya sekitar 7 mm.
- Hujan es, fatwa es yg jatuh dr awan dlm cuaca panas, suhu di bawah titik beku.
- Hujan salju, terdiri dr kristal es yg suhu udaranya di bawah titik beku.
- Hujan gerimis, anutan air yg jatuh dgn diameter butirannya kurang dr 0,5 mm.
Peroses Terjadinya Hujan
Bagaimana proses hujan dr permulaan hingga hujan? Berikut ini yaitu tahapan & penjelasan sekaligus lengkap dgn gambarnya.
Air menguap lantaran panas matahari
Matahari yaitu sumber energi yg menerangi permukaan bumi. Efek panas matahari pula merupakan permulaan dr hadirnya hujan. Panas matahari mampu menjadikan air menguap ke udara, baik itu air laut, air sungai atau air danau, atau air dr makhluk hidup yang lain.
Uap air menjadi padat & membentuk awan
Suhu udara kemudian memainkan tugas penting dlm proses kondensasi, yaitu kondensasi uap air, & kemudian menjadi embun. Tau terbentuk dr tetesan kecil air, sehingga suhu udara naik & membeku menjadi awan.
Awan kecil menjadi besar oleh angin
Kehadiran hembusan angin kemudian dapat menimbulkan awan yg telah terbentuk berpindah ke lokasi lain. Kumpulan awan kecil kemudian bergabung menjadi awan yg lebih besar. Setelah itu, awan besar bergerak ke langit & terbenam dgn suhu yg lebih rendah & warnanya menjadi semakin debu-abu.
Hujan turun
Saat awan berubah debu-abu, lubang air menjadi lebih berat. Akibatnya, titik-titik air tak lagi tak terhentikan & pula menjadikan tetesan air jatuh di permukaan bumi. Dari sini, proses hujan terjadi, di mana air hujan membasahi lingkungan.
Demikianlah klarifikasi materi kali ini, gampang-mudahan dgn pembahasan materi ini mampu memberikan faedah bagi pembaca semua. Sampai bertemu di artikel selanjutnya.
Hujan ialah endapan cair, berlainan dgn presipitasi non-cair seperti salju, es watu & celah.
Hujan turun, Awan kecil menjadi besar oleh angin, Uap air menjadi padat & membentuk awan, Air menguap karena panas matahari
Hujan deras, pemikiran air yg jatuh dr awan yg suhunya di atas titik beku & diameter butirannya sekitar 7 mm.
Baca Juga: