Hukum Memanjangkan Kuku

Di zaman sekarang, tak sedikit perempuan muslimah yg memanjangkan kuku. Sebagian berargumentasi, karena kuku yg panjang memperbesar keelokan. Bagaimana sesungguhnya aturan memanjangkan kuku?

Perlu diketahui bahwa memotong kuku yakni salah satu dari lima fitrah yg ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala & ditegaskan lewat ekspresi RasulNya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ

“Ada lima macam fitrah , yakni khitan, mencukur bulu kemaluan, memangkas kumis, memangkas kuku, & mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari & Muslim)

Memanjangkan kuku ialah langkah-langkah menentang fitrah & sunnah Nabi ini. Memanjangkan kuku juga membuat kuku lebih gampang kotor & kulit di bawah kuku lebih sulit dibersihkan saat wudhu atau mandi junub. Padahal, Islam sangat mencintai kebersihan.

Kalaupun ada perempuan muslimah yg terlihat kukunya yg panjang selalu terlihat higienis, itu alasannya adalah beliau selalu membersihkannya. Yang tentu saja, membutuhkan waktu tambahan & mengeluarkan biaya lebih. Menyita banyak waktu & menguras duit untuk hal-hal yg tak berfaedah mirip ini merupakan salah satu sikap mubadzir yg tak boleh dlm Islam.

Para ulama’ biasanya menyatakan bahwa aturan memanjangkan kuku yaitu makruh. Sebagian lagi berpendapat, kalau sudah lebih dari 40 hari, memanjangkan kuku termasuk haram.

Anas radhiyallahu ‘anhu menerangkan, Rasulullah sudah membatasi waktu bagi umat Islam selama 40 hari untuk mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak & mencukur bulu kemaluan.

  Inilah 10 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Hari Raya Idul Adha (Bagian 3)

وُقِّتَ لَنَا فِى قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الأَظْفَارِ وَنَتْفِ الإِبْطِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ أَنْ لاَ نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

”Kami diberi batas-batas dlm memendekkan kumis, memangkas kuku, mencabut bulu dikala, mencukur bulu kemaluan, ialah itu semua tak dibiarkan lebih dari 40 malam.” (HR. Muslim)

Imam Nawawi menerangkan, “Adapun batas-batas waktu memotong kuku, maka dilihat dari panjangnya kuku tersebut. Ketika telah panjang, maka dipotong. Ini berlainan satu orang & lainnya. Selain itu, dilihat juga dari keadaan. Hal ini jugalah yg menjadi kriteria dlm menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak & mencukur bulu kemaluan.”

Wallahu a’lam bish shawab. [Webmuslimah.com]