Profil negara Kamboja.
Nama | Kamboja |
---|---|
Nama resmi | ព្រះរាជាណាចក្រកម្ពុជា |
(Preăh Réachéanachâk Kâmpŭchéa) | |
Ibu kota | Phnom Penh |
Semboyan | ជាតិ សាសនា ព្រះមហាក្សត្រ។ |
(Chéat, Sasna, Preăhmôhaksât) | |
Khmer: “Bangsa, Agama, Raja” | |
Konstitusi | Konstitusi Nasional 1993 |
Lagu kebangsaan | បទនគររាជ |
Nokor Reach | |
Bentuk Pemerintahan | Monarki Konstitusional |
Sistem Pemerintahan | Demokrasi Parlementer |
Kemerdekaan | Hari Kemerdekaan |
9 November 1953 | |
Kepala Negara | Presiden |
Kepala Pemerintahan | Perdana Menteri |
Badan Legislatif | Parlemen |
ព្រឹទ្ធសភា (Protsaphea) & រដ្ឋសភា (Rotsaphea) | |
Bahasa Nasional | Khmer |
Agama | Buddha (Theravada & Mahayana) |
Islam | |
Katholik | |
Kristen | |
Suku Bangsa | Khmer |
Vietnamese | |
Chinese | |
Mata Uang | Riel (KHR) |
Zona Waktu | Waktu Indocina (ICT) |
UTC +7 | |
Kode Telepon | +855 |
Domain | .kh |
Situs Resmi | Situs Pemerintah |
Jumlah Penduduk | 16.926.984 (estimasi Juli 2020) |
Pengertian negara Kamboja yaitu salah satu negara di tempat yg dulunya berjulukan Indocina Asia Tenggara. Indocina dulunya yaitu salah satu wilayah koloni Prancis. Kamboja merdeka pada 9 November 1953.
Negara Kamboja bergabung dgn organisasi mancanegara khususnya menjadi anggota ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998. Negara itu bergabung sesudah gejolak politik di negeri tersebut padam. Kamboja pertama kalinya akan menjadi tuan rumah SEA Games pada tahun 2023.
Kamboja yaitu salah satu negara monarki di Asia Tenggara dgn tata cara pemerintahan kerajaan. Kerajaan Kamboja (Bahasa Inggris: Kingdom of Cambodia) ialah nama resmi Kamboja.
Nama resmi Kamboja dlm bahasa Khmer disebut Preăh Réachéanachâk Kâmpŭchéa. Nama kerajaan tersebut sering disebut Kampuchea (Bahasa Khmer: កម្ពុជា). Kata Kampuchea berakar dr bahasa Sansekerta yakni Kambuja. Ibu kota Kamboja terletak di Phnom Penh.
Luas wilayah negara Kamboja yaitu 181.035 km² (daratan 176.520 km² & perairan 4.520 km²). Letak astronomis negara Kamboja yaitu di antara 10°LU sampai 14°LU & 102°BT sampai 108°BT.
Batas wilayah Kamboja:
Sungai Mekong melintasi negara ini & Danau Tonle Sap berada di wilayah Kamboja. Bahasa resmi negara Kamboja yaitu bahasa Khmer, walaupun bahasa Prancis tetap banyak digunakan oleh masyarakat di sana. Seperti inilah bentuk bendera Kamboja.
Bendera Kerajaan Kamboja yg sudah ada semenjak 1850 digunakan kembali pada tahun 1993 selaku hasil sebuah pemilu yg mengembalikan pemerintahan monarki.
Desain warna & makna bendera Kamboja tak berubah arti sampai sekarang. Bendera itu terdiri dr 2 jalur horizontal berwarna biru yg mengapit jalur horizontal berwarna merah di tengah (rasio 1:2:1) & terdapat gambar Angkor Wat di tengahnya.
Daftar Isi
Pemerintahan
Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja yakni sebuah kerajaan yg menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme, & ekonomi pasar. Raja Kamboja menjabat selaku kepala negara. Kepala pemerintahan dijabat oleh seorang Perdana Menteri & dibantu Dewan Menteri (Council of Minister).
Pemerintahan negara Kamboja berupa dewan perwakilan rakyat bikameral yg terdiri dr Dewan Rendah, Majelis Nasional atau Radhsphea, & suatu Dewan Tinggi atau Sénat.
123 bangku anggota majelis tersedia untuk masa jabatan 5 tahun. Senat diberi 61 bangku, dua diseleksi oleh raja, dua dipilih majelis nasional, & sisanya dipilih lewat pemilu yang. Masa jabatan senat Kamboja yaitu 6 tahun.
Kehidupan Sosial
Nama suku bangsa terbesar di Kamboja adalah Khmer. Selain itu, berdasarkan data pemerintah ada etnis Vietnam, Laos, Melayu, & China selaku minoritas di negeri itu.
Buddha Theravada ialah agama resmi di Kamboja dgn yg dianut sekitar 95% populasi, membuatnya sebagai mayoritas agama di Kamboja. Terdapat setidaknya 4.392 wihara tersebar di seluruh Kamboja.
Agama paling besar kedua yaitu Islam yg dianut oleh etnis Cham & Melayu. Mereka kebanyakan bertempat tinggal di Provinsi Kampong Cham. Terdapat sekitar 300.000 warga Muslim di negara ini.
Satu persen penduduk Kamboja menyatakan bahwa mereka menganut kekrirstenan, dgn mayoritas yakni Kristen & dibarengi oleh Protestan. Terdapat sekitar 20.000 penduduk Kristen di sana atau sekitar 0,15% dr total populasi Kamboja.
Agama Buddha Mahayana lebih banyak didominasi dipeluk oleh warga Tionghoa & orang Vietnam yg menetap di Kamboja. Perekonomian Kamboja bertumpu pada sektor pertanian. Beberapa hasil pertanian Kamboja antara lain yaitu beras, jagung, merica, tembakau, kapas, & gula aren.
Sementara itu, hasil tambang negeri ini merupakan besi, tembaga, mangan, & emas. Hasil industri yg berkembang di Kamboja yaitu tekstil, kertas, plywood, & minyak.
Pembagian Administratif
Untuk membuat lebih mudah urusan manajemen, Kamboja dibagi menjadi 20 provinsi (khett) & 4 kota praja (krong). Kemudian dipecah menjadi distrik (srok), komunion (khum), distrik besar (khett), & kepulauan (koh).
Provinsi (Khett)
- Banteay Meanchey
- Battambang
- Kampong Cham
- Kampong Chhnang
- Koh Kong
- Kampong Speu
- Kampong Thom
- Kratié
- Kandal
- Mondulkiri
- Oddar Meancheay
- Preah Vihear
- Prey Veng
- Pursat
- Ratanakiri
- Siem Reap
- Stung Treng
- Kampot
- Svay Rieng
- Takéo
Kepulauan (Koh)
- Sess
- Polaway
- Rong
- Thass
- Treas
- Traolach
- Tral
- Tang
Kota Praja (Krong)
- Phnom Penh
- Kep
- Sihanoukville (Kampong Som)
- Pailin
Geografi
Pada lazimnya , negara Kamboja beriklim tropis. Musim monsun berjalan dr Mei sampai November & ekspresi dominan panas berlangsung dr Desember sampai April dgn sedikit variasi temperatur musiman.
Kamboja memiliki basin atau cekungan yg dikelilingi dataran luas di tengah negara itu. Sungai Mekong ialah sungai terpanjang yg mengaliri negara tersebut. Delta Sungai Mekong berada di sebelah tenggara cekungan. Pegunungan berada di sebelah utara & barat daya cekungan.
Di kepingan utara kerajaan terdapat Pegunungan Dong Rek & di kepingan barat terdapat Pegunungan Cardamon. Barisan pegunungan tersebut mempunyai kombinasi ketinggian antara 750 hingga 900 meter.
Puncak tertinggi & gunung tertinggi Kamboja terletak di Gunung Phnum Aoral (1.813 meter). Di belahan timur kerajaan mampu ditemui Plato Rotanikiri & Plato Mondol, salah satu dataran tinggi di negeri tersebut.
Ketampakan geografis yg menawan di Kamboja adalah dataran lacustrine yg terbentuk balasan banjir di Tonle Sap. Tonle Sap yakni sebuah danau yg memiliki ciri khas geografis hebat.
Air danau tersebut berasal dr Sungai Tonle Sap yg merupakan salah satu anak Sungai Mekong. Keadaan air dr sungai tersebut meluap pada bulan Mei & Oktober. Pada bulan-bulan tersebut, anak-anak Sungai Mekong di Vietnam cuilan selatan tak mampu memuat luapan air.
Akibatnya, luapan air kembali ke Sungai Bassac & Sungai Tonle Sap & akhirnya membanjiri daerah sekitar danau. Pada puncaknya, banjir tersebut akan melipat gandakan luas permukaan Danau Tonle Sap.
Beberapa Kebudayaan di Kamboja
Tari Tradisional Kamboja (Robam)
Ratusan tahun yg kemudian, robam (tari) Apsara ditampilkan khusus hanya untuk Kerajaan Khmer. Akan tetapi sebuah serangan yg dijalankan Kerajaan Siam (Thailand sekarang) pada masa ke-15 berimbas ke Robam Apsara.
Serangan tersebut memaksa Kerajaan Khmer memindahkan ibu kota ke Phnom Penh & semenjak ketika itu tarian tersebut hanya dipertunjukkan dengan-cara terbatas di dlm istana. Tari Apsara, mirip tarian khas Khmer lainnya, biasa diiringi oleh orkes klasik Khmer, Pinpeat di Phnom Penh.
Pada permulaan 1900, Ratu Khmer Sisowath Kossamak Nearireath “mempertunjukkan kembali” tari Apsara untuk rakyat Kamboja. ia diketahui sudah mempelajari sejarah tari Apsara dr banyak literasi, termasuk dr relief timbul pada kuil-kuil di provinsi Siem Reap.
Saat ini tari Apsara mampu dicicipi di hotel & kedai makanan yg berlokasi di Phnom Penh. Savana Phum, sebuah teater yg mengatur pertunjukan kesenian Khmer tergolong boneka bayangan, biasanya menyelenggarakan pertunjukkan saban hari Jumat & Sabtu pukul 19:30.
Buong Suong
Sejarawan mempercayai Buong Suong ialah tarian Khmer terkuno yg menjadi identitas Kerajaan itu. Tarian tersebut dibawakan satu kali, atas perintah Kerajaan untuk meminta hujan pada yang kuasa-yang kuasa selama paceklik & berkah untuk rakyat Kerajaan Khmer.
Sayangnya, kita tak bisa mengenal lebih jauh Buong Suong sebab tak tersedia lengkap mirip tari Apsara, yg bisa dipelajari dr banyak relief muncul pada Angkor Wat.
Para hebat meyakini bahwa sejak Khmer Merah menghabisi para aktor, penari, & orang-orang di bidang seni, informasi lengkap mengenai Buong Suong menjadi sungguh langka.
Robam Trot (Tari “Troddi”)
Tarian rakyat tradisional Khmer ini biasanya dipertunjukkan selama perayaan-peringatan Tahun Baru Kamboja. Tarian ini diandalkan berasal dr bagian barat bahari Kamboja dikala penduduk Khmer belum terpengaruh budaya India kuno.
Robam Trot (Tari Troddi) memiliki makna mencampakkan ketidakberuntungan tahun kemudian & menginginkan kehidupan yg lebih baik di tahun yg baru. Kadang tarian ini pula dibawakan untuk meminta hujan selama demam isu kering. Penari biasanya terdiri dr 16 orang, baik laki-laki atau gadis.
Musik Tradisional dr Kamboja
Seperti tarian-tarian tradisional Kamboja di atas, beberapa instrumen musik tradisional kerajaan ini pula terlihat di relief timbul kuil pada era Angkorian. Beberapa instrumen musik tradisional mereka sangat ibarat dgn alat musik tradisional yg ada di Jawa, misalnya “Gamelan”.
Beberapa jago berpendapat bahwa mantan Raja Khmer Jayavarman II membawa efek budaya Jawa kuno ke Kamboja sesudah kunjungannya ke Jawa pada simpulan tahun 700-an.
Musik tradisional Khmer dihabisi oleh rezim Khmer Merah (Republik Demokratik Kamboja) untuk menguasai Kamboja dengan-cara utuh & dikala ini terjadi defisit musisi tradisional Khmer di Kamboja karena hal tersebut.
Beruntungnya, beberapa ahli musik ajaib bareng musisi setempat Kamboja yg bertahan dr rezim Khmer Merah sudah mengeksplorasi & mencoba untuk menyebarkan musik tersebut.
Pada masa lalu, musik dipakai oleh penduduk Khmer untuk mengiringi pertunjukan tari atau pada perkumpulan sosial. Tempo musik mereka biasanya tak terlalu cepat & tak terlalu lambat. Melodi yg dimainkan pula cukup gampang & tak ada tata cara notasi.
Beberapa alat musik tradisional Khmer yaitu Mohori, Pinpeat, Phleng Kar (musik perkawinan Khmer), & Phleng Arak (lebih sering dimainkan untuk memberi penghormatan pada leluhur).
Pinpeat
“Pi” mengacu pada alat musik dr buluh & “peat” mengacu pada alat musik tabuh. Pinpeat biasanya dimainkan untuk mengiringi penari tradisional Khmer, & pula saat ritual keagamaan. Saat mengiringi penari Khmer, Pinpeat yakni cara berinteraksi antara musisi, penari, & vokalis.
Pada lazimnya pinpeat terdiri dr kira-kira 9 instrumen, penyanyi, & paduan bunyi. Sekarang, alasannya eksistensi musisi tradisional Khmer terbatas, Pinpeat sering diperdengarkan dgn instrumen yg lebih sederhana.
Instrumen yg paling sering dipakai yakni Roneat yg berbentuk seperti silofon, Kong Thom (gong bundar besar), Sampho (drum kecil berkepala ganda), & Skor Thom (sebuah drum besar).
Mohori
Mohori lebih sering dipentaskan di Istana Kerajaan pada zaman dahulu, sama seperti Pinpeat, meski kadang kala pula dimainkan di beberapa desa. Instrumen musik yg dipakai mirip dgn Pinpeat, instrumen utama Mohori terdiri dr dua jenis Roneat & dua jenis Tro (biola khas Khmer).