Jumlah Aktiva Dan Pasiva Pada Neraca Harus

jumlah aktiva & pasiva pada neraca mesti

Harus sama

Semoga Membantu…

2. Mengapa di dlm neraca keuangan jumlah total aktiva senantiasa sama dgn jumlah
total pasiva ​

Jawaban:

Dalam neraca keuangan jumlah total aktiva selalu sama dgn jumlah aktiva alasannya adalah rumus dasar akuntansi yakni harta sama dgn hutang ditambah modal, kalau total aktiva & total passiva sama artinya perhitungan neraca tersebut benar karena sepadan.

Penjelasan:

Neraca keuangan yakni sebuah pembukuan keuangan yg mengumumkan besarnya aktiva, keharusan & pula modal pada satu waktu tertentu. Dan neraca ini mengumumkan wacana besarnya aset serta utang yg dimiliki perusahaan.

Pelajari lebih lanjut materi tentang jenis-jenis pembukuan keuangan https://wargamasyarakat.org/peran/10667476

#BelajarBersamaBrainly

bagaimana menciptakan neraca aktiva & pasiva?

1. Aktiva

Harta perusahaan

Untuk kalangan aktiva diklasifikasikan dr tingkat likuiditasnya (mudah diuangkan). Klasifikasi untuk aktiva:
a. Aktiva tanpa gangguan (Current assets)
b. Aktiva tetap (Fixed assets)

a.  Aktiva tanpa gangguan
berisikan semua aktiva yg gampang dijadikan uang dlm jangka waktu yg relatif pendek. Aktiva tanpa gangguan kebanyakan terdiri dari:
1. Kas: duit tunai, uang di bank, cek, wesel pos, & tabungan di bank.
2. Wesel Tagih (Not Receivable): surat komitmen (promes) yg datang dr seseorang ihwal kesanggupan membayar pada tanggal tertentu. Wesel (promes) ini mampu dijual saat itu pula untuk dijadikan duit tunai.
3. Piutang Dagang (Account Receivable): yakni tagihan terhadap para langganan baik individual atau perusahaan sebagai balasan dr kegiatan perusahaan piutang pada umumnya mempunyai rentang waktu yg tetap sesuai dgn perjanjian.
4. Persediaan Barang (Merchandise Inventory): berisikan barang dagangan yg sengaja dibeli untuk dijual kembali dlm rangka kegiatan perusahaan.
5. Perlengkapan Toko (Store Sapplies): yaitu semua peralatan toko seperti kertas pembungkus, peti-peti kemasan, karton & sebagainya.
6. Perlengkapan Kantor (Office Supplies): berisikan alat-alat tulis mirip kertas tik, kertas stensil, pensil, amplop, blanko-blanko surat, & sebagainya.
7. Biaya-biaya yg dibayar di wajah (Prepaid Expence): yakni seluruh biaya-ongkos yg telah dibayar lebih dulu meskipun belum masanya. Karena biaya ini telah dibayar di muka, maka kita mempunyai tagihan. Contoh: duit wajah sewa.

  Bagaimana Cara Mencari Jumlah Atom Dalam Senyawa CH3COOH

b. Aktiva Tetap (Fixed/Plant Assets)
berisikan aktiva yg sifatnya relatif tetap & memiliki jangka waktu perputaran lebih dr satu tahun. Aktiva ini dapat berwujud atau tak berwujud. Adanya aktiva tetap ini untuk menjalankan kegiatan perusahaan bukan untuk dijual. Termasuk di dalamnya antara lain:
1. Peralatan Kantor (Office Equipment): uaitu peralatan kantor yg tahan lama
seperti: meja, kursi, lemari arsip, mesin tik & peralatan yg lain.
2. Alat Pengangkut (Delivery Equipment): sarana perusahaan yg dipakai untuk mengangkut barang mirip: truk, gerobak, & sebagainya.
3. Gudang (Building): yakni bangunan perusahaan baik untuk daerah usaha mirip toko atau kantor.
4. Mesin-mesin (Machinery): yakni mesin-mesin untuk memperoduksi barang seperti mesin cetak, mesin pintal, tenun, & sebagainya.
5. Tools (alat-alat): merupakan alat-alat untuk melaksanakan perusahaan contohnya kunci, catok, dongkrak & sebagainya.

Inilah golongan yg termasuk akun harta, perusahaan kian besar, kian banyak kelompok harta baik harta tanpa kendala atau harta tetap.

2. Pasiva

Pasiva (liabilities) ialah kewajiban perusahaan yg mesti dibayar terhadap pihak ketiga (kreditur).Termasuk dlm pasiva (kewajiban yg mesti dibayar) yakni Modal.

Pasiva (liabilities) sesuai dgn rentang waktu atau umurnya dibagi dalam:
a. Utang jangka pendek (current liabilities)
b. Utang jangka panjang (long term liabilities)

Utang jangka pendek, yaitu utang yg harus secepatnya dilunasi, paling lambat umur dr utang ini satu tahun. Yang tergolong utang jangka pendek di antaranya:
1. Utang Wesel/Wesel Bayar: yaitu wesel yg mesti kita bayar pada pihak lain yg pernah kita berikan kepadanya. Biasanya umur utang wesel yakni 30 hari, 60 hari, atau 90 hari.
2. Utang Dagang (Account Payable): utang terhadap rekanan (suplier) yaitu utang dlm rangka kegiatan perusahaan, atau utang ini terjadi alasannya adalah berbelanja barang yg belum dibayar.
3. Biaya-ongkos yg mesti dibayar: yaitu ongkos-ongkos yg belum kita lunasi dlm periode pembukuan tertentu. Misalnya utang honor, utang upah & utang-utang biaya yg lain.

  Jumlah Elektron Yang Mengelilingi Inti Atom Ditunjukan Oleh

Utang jangka panjang (long term liabilities), yg tergolong utang ini yakni semua utang yg pembayarannya relatif usang. Seperti utang obligasi (bond payable), utang hipotek (mortage payable), & sebagainya.

Komponen terakhir dr pasiva ialah modal (capital). Modal/capital diperoleh dr selisih atau nilai lebih assets dgn liabilities. Nilai lebih ini merupakan hak dr pemilik perusahaan.

Secara teknis urutan penyusunan Neraca ialah sebagai berikut:
1. Menuliskan nama perusahaan.
2. Menuliskan jenis laporan, dlm hal ini Neraca.
3. Menuliskan tatkala kondisi keuangan perusahaan itu dilaporkan, contohnya tanggal, bulan & tahun tertentu.
4. Menyajikan aktiva, kewajiban & modal disusun sesuai dgn ketentuan, & prinsip-prinsip akuntansi Indonesia.

Penyusunan Neraca dapat dijalankan dlm 2 cara:
1. Bentuk laporan (Staffel)
2. Bentuk Scontro

Sumber penyusunan Neraca diambil dr kertas kerja lajur Neraca dgn ketentuan selaku berikut:
a. untuk aktiva berada di lajur Neraca sebelah debet.
b. untuk keharusan datanya di lajur Neraca sebelah kredit.
c. untuk modal diambil dr modal simpulan hasil laporan pergantian modal.

buatlah laporan neraca aktiva & pasiva?​

buatlah laporan neraca aktiva & pasiva?​

Jawaban:

Gsgs

Penjelasan:

tuliskan persamaan aktiva & pasiva dlm neraca yg benar

Aktiva = Passiva awalnya dijabarkan menjadi:
Harta = Modal

kemudian bisa dibuka persamaannya menjadi:
Harta = Utang + Modal

alasannya adalah terjadi pemasukan & beban & penarikan modal oleh pemilik dlm perusahaan, modal dapat dibuka menjadi
Harta = Utang + Modal permulaan + Pendapatan – Beban – Prive
Harta + Beban + Prive = Utang + Modal awal + Pendapatan