Dasar Lakon Drama Pada Saat Klimaks Atau Mengucap Disebut…

dasar lakon drama pada saat klimaks atau mengucap disebut…

Kejadian yg mengesankan yg sulit di lupakan disebut…

Konflik atau permasalahan yg sedang memuncak disebut…

– tema
– tragedi
– klimaks

( maaf jikalau salah )

Sebutkan lakon lakon teater yg dipentaskan di tempat Yogyakarta oleh teater gandrik?​

Jawaban:

Teater Gandrik dibentuk 13 September 1983 oleh Jujuk Prabowo, Heru Kesawa Murti, Susila Nugraha, Sepnu Heryanto, & Novi Budianto. Kelompok ini berawal dr kontingen Kecamatan Mantrijeron yg mengikuti Festival Pertunjukan Rakyat Tingkat Provinsi tahun 1983. Sebenarnya kontingen ini dibuat Jujuk bareng pegiat teater di Yogyakarta. Saat itu Camat Mantrijeron, Kasuharto memuji penampilan mereka karena sukses menjangkau Juara Pertama Festival Tingkat Provinsi, dgn Bahasa Jawa, “Gandrik tenan koe ki cah,” (Mengejutkan sekali kalian ini). Semenjak itu, Gandrik menjadi nama golongan mereka.

Lakon-lakon Teater Gandrik berbagi guyon parikena dgn menggunakan pola kritik khas rakyat kecil Jawa. Banyak pengamat pula menilai mereka sebagai kalangan yg berbagi estetika sampakan. Para pemain film ‘memain-mainkan huruf’ dlm lakon-lakonnya dengan-cara luwes tanpa adanya batasan yg terperinci antara ‘pemain film selaku pemain’ dgn ‘tabiat yg dimainkannya’. Pada periode Orde Baru, lakon-lakon garapannya menjadi medium untuk melaksanakan kritik sosial sekaligus katarsis politik.

Selanjutnya, Teater Gandrik diperkuat oleh Butet Kartaredjasa, Djaduk Ferianto, Whani Darmawan, yg memang berkembang dlm lingkungan tradisi (Jawa) yg kental. Lingkungan tradisi ini turut memberi warna dlm karya mereka, bahkan menjadi permulaan mula inovasi identitas estetik yg berlainan dr generasi sebelumnya. Kelompok teater kontemporer Indonesia ini pun mampu mengolah bentuk & spirit teater tradisional dgn gaya pemanggungan terbaru.

Eksistensinya terbukti dlm lakon “Para Pensiunan 2049” (2019) yg dipentaskan dlm rangka peringatan hari jadi Teater Gandrik ke-36 di Yogyakarta & Jakarta. Karya garapan Djaduk Ferianto itu bercerita tentang para pensiunan yg ingin menikmati kurun tuanya & menunggu akhir hidupnya dgn hening.

Dari segi keanggotaan Teater Gandrik cenderung fleksibel, sehingga sering terjadi pergantian personil. Namun, mereka tetap berusaha menjaga solidaritas golongan dgn melaksanakan proses bersama dlm mendapatkan idiom-idiom teater yg berhubungan & orisinil untuk pementasan selanjutnya. Mereka mempunyai tradisi mbethethi atau diskusi, menggali, & menginterpretasi naskah. Saat ini, Teater Gandrik berada di bawah naungan Yayasan Bagong Kussudiardja.

Bagaimana cara menentukan solusi konflik pada lakon teater?

Jawaban:

cara menetukan konflik :

Lihatlah dialog saat para tokoh mulai mengalami duduk perkara / permusuhan / perbedaan pertimbangan yg memicu emosi diantara tokoh dgn tokoh lain.

Biasanya pertentangan timbul dipertengahan dongeng & setelah pertentangan selsai maka timbul lah penyelesaian pertentangan. Baik dituntaskan dgn akhir yg senang atau pun sebaliknya.

Penjelasan:

biar membantu

Sebutkan lakon lakon teater yg dipentaskan di daerah Yogyakarta oleh teater gandrik…​

Jawaban:

Teater Gandrik dibentuk 13 September 1983 oleh Jujuk Prabowo, Heru Kesawa Murti, Susila Nugraha, Sepnu Heryanto, & Novi Budianto. Kelompok ini berawal dr kontingen Kecamatan Mantrijeron yg mengikuti Festival Pertunjukan Rakyat Tingkat Provinsi tahun 1983. Sebenarnya kontingen ini dibuat Jujuk bareng pegiat teater di Yogyakarta. Saat itu Camat Mantrijeron, Kasuharto memuji tampilan mereka karena sukses meraih Juara Pertama Festival Tingkat Provinsi, dgn Bahasa Jawa, “Gandrik tenan koe ki cah,” (Mengejutkan sekali kalian ini). Semenjak itu, Gandrik menjadi nama kalangan mereka.

Lakon-lakon Teater Gandrik membuatkan guyon parikena dgn menggunakan pola kritik khas rakyat kecil Jawa. Banyak pengamat pula menganggap mereka selaku kalangan yg membuatkan estetika sampakan. Para aktor ‘memain-mainkan abjad’ dlm lakon-lakonnya dengan-cara luwes tanpa adanya batas-batas yg terperinci antara ‘pemain film sebagai pemain’ dgn ‘sopan santun yg dimainkannya’. Pada era Orde Baru, lakon-lakon garapannya menjadi medium untuk melakukan kritik sosial sekaligus katarsis politik.

Penjelasan: kalau salah maaf kan lah

sebutkan lakon lakon teater yg dipentaskan Di daerah Yogyakarta oleh teater gandrik

‘Hakim Sarmin,mungkin

  Diberikan Data Sebagai Berikut 8,7,6,8,7,6,9,6,8,5,9,6,7,8,8. Urutkan Data Tersebut Dari Yang Terkecil