Banyak orang mabuk kepayang alasannya cinta. Semuanya diserahkan hanya untuk cinta. Mengutarakan isi perasaan lewat kata-kata mutiara cinta, hanya untuk menaklukkan hatinya. Itulah cinta. Dengan cinta hidup menjadi bahagia. Tanpa cinta hidup jadi merana.
Itulah sepenggal kata-kata yg mampu diungkapkan mengenai cinta. Bagi ananda yg dikala ini sedang jatuh cinta, kata-kata mutiara ini mungkin mampu memotivasi ananda dlm urusan cinta.
Daftar Isi
Motivasi Tentang Penantian
“Serahkan rasa cuma pada-Nya. Tulang rusuk tak akan salah pulang pada pemiliknya. Pasti tiba waktu di mana kita berjalan bersama menuju nirwana-Nya.”
-Afza Yumaira-
Serahkan rasa cuma pada-Nya. Tidak usah bersedih, apalagi khawatir dgn siapa kita menghabiskan hidup. Allah tak pernah membiarkan hamba-Nya hidup seorang diri. Semua yg ada di dunia ini tercipta berpasangan. Jika sandal saja ada pasangannya, maka tak mungkin sebongkah hati hidup dlm kesendirian.
“Sejauh apapun jarak, doa akan tetap hingga. Bersabarlah!”
-Fajar Firmansyah-
Tidak pernah ada dlm sejarah bahwa senjata terbaik yaitu pedang atau meriam. Tidak, justru senjata terbaik manusia ialah doa. Sejauh apapun jarak kita dgn ia. Sekalipun ia berada di seberang pulau bahkan negara, doa kita tetap sampai padanya, alasannya adalah itu bersabarlah. Ada Allah yg akan memberikan setiap untaian doa kita padanya. Tidak ada lagi jarak, maka serahkan sepenuhnya setiap doa pada-Nya.
“Cinta tiba & pergi, berubah dr satu hati ke hati yg lain. Namun suatu saat pasti ada satu hati yg bersedia menetap, tinggal & menghabiskan waktu bersamamu.”
-Diliam AZ-
Dalam perjalanan hidup seseorang, selalu ada yg datang & pergi. Cinta seolah seperti tamu, ada yg cuma sekedar singgah sesaat, atau bahkan bersedia tinggal sedikit usang, lalu pergi. Namun percayalah, niscaya di simpulan sebuah penantian ada hati yg bersedia menetap. Ia tiba bukan untuk pergi, melainkan untuk menemanimu menghabiskan sisa umurmu. Maka sebutlah ia jodohmu. Dialah yg sangat akan berjuang bersamamu membangun masa depan indah bareng .
Motivasi Belajar Menerima Kekecewaan
“Kekecewaan ialah salah satu cara Tuhan menyampaikan
‘Aku punya yg lebih baik untukmu’”
-Akini.org-
Masih ada yg sakit hati alasannya adalah dikecewakan oleh orang tercinta? Atau impian kita terhadap orang tersebut seolah diacuhkan? Percayalah, bahwa tak semua kebaikan yg kita tanam akan berbuah kebaikan dr orang yg sama. Ada kalanya justru kebaikan kita kembali dr orang lain. Begitu pula dgn cinta. Kecewa alasannya adalah cinta hanya akan menjauhkan kita dr rasa syukur atas apa yg sudah Allah berikan.
Percayalah, tatkala ketidakpuasan datang, tatkala seseorang melukai hati kita. Sebenarnya semua itu adalah cara Allah membuka pintu hati kita, menyadarkan kita bahwa ia bukan orang terbaik. Bahwa Allah punya opsi terbaik untuk kita.
“Cinta yg terlalu dlm cuma akan menuai luka”
-Zulfikar-
Sesuatu yg dilakukan dengan-cara berlebihan tak akan selsai baik. Sekalipun itu cinta. Justru tatkala kita berlebihan dlm mengasihi sesuatu, tatkala kita dikecewakan, maka sakitnya akan terasa amat menyiksa. Ibarat mendaki gunung yg tinggi tanpa pengaman, & tatkala jatuh, maka hanya luka yg kita mampu. Luka parah yg sulit disembuhkan. Berhentilah untuk menyiksa diri sendiri dgn memupuk cinta yg hanya rampung dgn luka.
“Luka memberi argumentasi kita utuk lebih cukup umur”
-Anonim-
Kadang, justru kedewasaan lahir dr banyak sekali rasa sakit yg kita peroleh dr orang tercinta. Jangan pernah berpendapat bahwa setiap luka hanya menyiksa, justru luka tersebutlah yg memberi kita kekuatan untuk lebih bijak dlm menghadapi segala problem hidup. Terutama hati. Butuh beberapa tahun untuk menutup rasa sakit hati. Namun justru di sanalah kita memahami satu hal yakni sebuah perjuangan.
“Kadang ketulusan justru hadir dr mereka yg tak pernah kita perhatikan. Hadir dr mereka yg sering kita abaikan.”
-Afza Y-
Pepatah menyampaikan, Jangan cuma terpaku pada satu pintu, karena mampu jadi pintu lain terbuka untukmu. Kadang ketulusan hadir dr pintu yg tak pernah kita duga, ia hadir seolah mirip satria. Tatkala kita kesulitan ia hadir, padahal di saat yg sama kita meninggalkan ia ketika beban berat sedang ia pikul.
Ketulusan tak pernah selsai dgn rasa sakit. Sedangkan saat kita masih bersedia hadir di saat orang lain bahkan tak bersedia menolong kita yakni tindakan seorang pendekar. Di sanalah ketulusan bermula. Melakukan sesuatu tanpa pamrih, tanpa tanggapan. Begitu pula dgn cinta.
“Mencintai sama halnya belajar ketulusan.
Sedangkan dicintai adalah berguru bersyukur”
-Anonim-