Daerah Penyimpanan Benda Bersejarah Di Bandung


Siliwangi adalah pendiri Kerajaan Padjajaran Tempat Penyimpanan Benda Bersejarah di Bandung
Museum Mandala Wangsit Siliwangi Bandung 


Alamat : Jln. Lembong No. 38 – Bandung 40122
Telp. (022) 420 3393.
Terbuka untuk lazim, Senin – Kamis pukul 08.00 -13.00 WIB : Jumat pukul 08.00 -10.00 WIB : Hari Sabtu dan Minggu tutup.


Oleh : Agus Surono
Siliwangi yakni pendiri Kerajaan Padjajaran, seorang raja yang cerdik dan bijaksana serta wibawa dalam menjalankan roda pemerintahaan : sedangkan arti Mandala Wangsit ialah sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau pesan tersirat dari pejuang abad kemudian terhadap generasi penerus melalui benda-benda yang ditinggalkannya.

Di museum ini tersimpan benda-benda bersejarah yang berasal dari kurun prakemerdekaan, masa kemerdekaan, dan pascakemerdekaan. Benda-benda ini memiliki nilai historis serta keaslian yang melekat dengan usaha Divisi Siliwangi beserta rakyat Jawa Barat dan Banten.

Misalnya saja bendera Merah Putih yang dikibarkan pertama kali di Alun-Alun Kota Bandung pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada lagi meja, bangku, teko, cangkir, dan baki yang digunakan oleh para pejuang dan proklamator Indonesia (Bung Karno dan Bung Hatta) saat mempersiapkan Proklamasi di Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945.

Koleksi yang besar di taruh di luar ruangan. Ada meriam gunung hasil rampasan dari Jepang yang sangat berjasa dalam peperangan Ambarawa (1945) dan menumpas pemberontakan RMS di Maluku serta Kahar Muzakar di Sulawesi.

Ingat panser produksi Pindad Bandung? Nah, di museum ini kita diingatkan bahwa tahun 1955 Bandung lewat bengkel milik Jawatan Peralatan Angkatan Darat telah bisa membuat panser yang digunakan untuk menemani dan mengamankan lalu lintas kereta api dari gangguan DI/TII antara Ciawi dan Cicalengka.

  Inti dari Sumpah Pemuda

Museum Mandala Wangsit Siliwangi bangun di atas lahan seluas 4.176 meter persegi. Luas bangunan sendiri 1.674 meter persegi. Gedung ini dibangun tahun 1910-1915 dengan gaya Late Romanticsm Akhir dan digunakan selaku rumah perwira Belanda. Setelah kemerdekaan diambil alih oleh pasukan Siliwangi dan dijadikan markas Divisi Siliwangi yang pertama di Kota Bandung (Staf Kwartier Territorium II! Divisi Siliwangi) pada tahun 1949 – 1950.

Dulu jalan di depan Museum Mandala Wangsit diketahui dengan Oude Hospital Weg (kini Jalan Lembong). Nama Lembong diambil dari Mayor Adolp Lembong yang gugur saat gedung ini diserang oleh Kapten Raymond Westerling dengan Angkatan Perang Ratu Adil-nya pada tanggal 23 Januari 1950. Dalam peristiwa tersebut gugur sebanyak 79 prajurit TNI/Siliwangi.

Museum Mandala Wangsit Siliwangi didirikan penggunaannya oleh Pangdam III/Siliwangi ke-8, Kolonel Ibrahim Adjie pada tanggal 23 Mei 1966 dan tergolong ke dalam kategori museum sejarah/perjuangan tingkat Kodam.

Pada tahun 1979 dibangun gedung gres tingkat dua yang diresmikan tanggal 10 November 1980 oleh Pangdam Siliwangi ke-15 Mayjen Yoga Sugama. Prasastinya ditandatangani oleh Presiden Rl Soeharto. Sebagai sarana pendidikan, Museum Mandala Wangsit Siliwangi dilengkapi pula oleh lukisan diorama dan ruang audio visual untuk pemutaran film dokumenter usaha Divisi Siliwangi dan rakyat Jawa Barat.

Sayang, sejak tahun 1990 audio visual tidak mampu berfungsi sebab karena rusak.