STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis unsur-unsur proses dinamika & pewarisan budaya dlm rangka integrasi nasional
KOMPETENSI DASAR :
1.1 Mengidentifikasi berbagai budaya lokal, imbas budaya asing & kekerabatan antar budaya
1.2 Melakukan observasi perihal potensi keberagaman budaya yg ada di masyarakat setempat berhubungan dgn budaya nasional
1.3 Mengidentifikasi berbagai alternatif penyelesaian duduk perkara akibat keberagaman budaya
1.4 Menunjukkan sikap toleransi & tenggang rasa sosial kepada keberagaman budaya
INDIKATOR :
- Mengidentifikasi budaya lokal yg terdapat di penduduk
- Mendeskripsikan karakteristik (ciri-ciri) budaya nasional
- Mendeskripsikan hubungan antara budaya lokal & budaya nasional
- Mengidentifikasi alternatif penyelesaian persoalan (solusi) balasan adanya keberagaman budaya
- Memberikan teladan wacana banyak sekali alternatif penyelesaian (solusi) balasan adanya keberagaman budaya
- Mendeskripsikan peran sekolah, keluarga & pemerintah dlm upaya memberikan alternatif penyelesaian dilema akhir keberagaman budaya
- Mendeskripsikan konsep toleransi & empati sosial
- Memberikan teladan perihal perwujudan sikap toleransi & tenggang rasa sosial terhadap keberagaman budaya
- Mendemonstrasikan sikap toleransi & empati sosial kepada keberagaman budaya
A. ANTROPOLOGI
Untuk mengetahui kajian perihal manusia & kebudayaan, kita akan mempelajari dahulu perihal ruang lingkup antropologi selaku pengirim hal-hal yg berhubungan & manusia & kebudayaan.
1. SEJARAH ANTROPOLOGI
Menurut Koentjoroningrat, kemajuan antropologi adalah sebagai berikut:
Fase Pertama (masa 15- 17)
Dimulai dr akhir kala 15 permulaan periode 16 tatkala orang – orang Eropa Barat menjelajah ke aneka macam benua ( Afrika, Asia & Amerika) serta mengunjungi suku-suku bangsa yg ada di benua tersebut. Bersama penjelahan terkumpul kisah-kisah perjalanan, laporan & semacam tulisan yg dijadikan selaku bahan etnografi. Bahan etnografi tersebut mempesona perhatian kalangan pelajar di Eropa Barat sejak era 18 sehingga timbul perjuangan pertama dr kelompok ilmiah untuk mengintegrasikan bahan etnografi tersebut menjadi satu
Fase Kedua (pertengahan kala 19)
Fase ini merupakan fase upaya pengintegrasian bahan etnografi dengan-cara benar-benar. Hal ini berlangsung pada pertengahan abad ke 19. Semua tingkat & bentuk penduduk di luar bangsa Eropa dianggap sebagai tingkat primitif. Sekitar 1860 muncul karangan –karangan yg mengklasifikasikan aneka ragam kebudayaan berdasarkan tingkat evolusinya. Dalam fase kedua ini dapatlah dianggap etnografi berubah menjadi ilmu antropologi & masih bersifat akademis.
Fase Ketiga (awal era 20)
Terjadi pada permulaan periode 20 & antropologi mulai menjadi ilmu simpel yg bertujuan mempelajari masyarakat & kebudayaan suku-suku di luar Eropa untuk kepentingan pemerintah kolonial & menerima pemahaman penduduk masa kini yg kompleks.
Fase Keempat (sehabis tahun 1930)
Sesudah tahun 1930 antropologi mengalami perkembangan luas menyangkut bahan pengetahuan yg jauh lebih teliti & ketajaman metode. Tahun 1951 60 orang tokoh jago antropologi dr banyak sekali negara menyelenggarakan simposium internasional antropologi yg bertujuan meninjau & merumuskan pokok tujuan & ruang lingkup ilmu antropologi sesuai dgn kemajuan jaman. Tujuan akademis antropologi yakni meraih pemahaman ihwal makhluk insan pada umumnya dgn mempelajari aneka warna bentuk fisik, penduduk , serta kebudayaannya. Secara mudah adalah mempelajari manusia dlm aneka warna masyarakat suku bangsa guna membangun penduduk suku bangsa tersebut.
2. PEMBAGIAN ANTROPOLOGI
Menurut Koentjoroningrat (1992: 1) intinya konsep dasar ilmu antropologi mencakup lima pokok permasalahan kajian mengenai insan :
a. persoalan sejarah terjadinya & perkembangan insan selaku makhluk biologis
b. persoalan sejarah terjadinya aneka warna insan menurut ciri-ciri tubuh
c. duduk perkara persebaran & terjadinya keanekaragaman bahasa yg diucapkan insan
d. duduk perkara pertumbuhan, persebaran & terjadinya aneka warna kebudayaan manusia
e. problem dasar-dasar & keberagaman kebudayaan dlm penduduk & suku-suku bangsa di seluruh dunia sampaumur ini
Untuk memecahkan dilema tersebut dengan-cara garis besar antropologi dibagi menjadi 2 yakni antropologi fisik & antropologi budaya.
1) Antropologi Fisik meliputi:
a. Paleoantropologi yaitu ilmu yg mempelajari asal seruan & evolusi manusia melalui penelitian sisa-sisa badan yg membatu (fosil)
b. Somatologi yakni ilmu perihal keanekaragaman ras manusia, yaitu melalui ciri-ciri fenotip & genotip. Ciri-ciri fenotip dengan-cara kualitas terlihat pada warna kulit, bentuk rambut & mata. Sementara itu dengan-cara kuantitatif didasarkan pada hasil antropometer. Ciri-ciri genotip didasarkan pada analisis biologi kimia kepada gen manusia (keturunan)
Untuk mengerti aneka kombinasi manusia jago antopologi fisik menerapkan prinsip, desain & teknik ilmu lain mirip ilmu genetika, biologi kependudukan & epidemologi
Manusia menurut rasnya oleh A.L Kroeber digolongkan selaku berikut :
No
|
Jenis Ras
|
Suku Bangsa
|
Wilayah
|
1
|
Australoid
|
Penduduk orisinil Australia
|
Australia
|
2
|
Mongoloid
|
Asiatic Mongoloid
|
Asia Utara, Tengah, Timur
|
Malayan Mongoloid
|
Asteng, Kep. Indonesia, Malaysia, Filipina, penduduk orisinil Taiwan
|
||
American Mongoloid
|
Penduduk asli Amerika Utara & Selatan, Eskimo, sampai penduduk Terra del Feugo di amerika Selatan
|
||
3
|
Kaukasoid
|
Nordic
|
Eropa Utara sekitar Laut Baltik
|
Alpine
|
Eropa Tengah & Timur
|
||
Mediteranian
|
Penduduk ali Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran
|
||
Indic
|
Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka
|
||
4
|
Negroid
|
African Negroid
|
Benua Afrika
|
Negrito
|
Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, Philipina
|
||
5
|
Ras Khusus
|
Melanesian
|
Irian/Papua, Melanesia
|
Bushman
|
Gurun Kalahari, Afrika Selatan
|
||
Veddoid
|
Pedalaman Sri lanka, Sulawesi Selatan
|
||
Polynesian
|
Kepulauan Mikronesia & Polynesia
|
||
Ainu
|
Pulau Karafuto, Hokaido Jepang Utara
|
2) Adapun antropologi budaya meliputi:
a. Arkeologi yakni ilmu sejarah antik atau sejarah purba. Arkeologi berasal dr kata archaic yg berarti antik. Disebut pula ilmu prasejarah atau prehistori karena mempelajari sejarah manusia sebelummengenal tulisan lewat peninggalan sejarah atau biasa disebut artefak. Artefak lazimnya ditemukan pada situs (tempat temuan benda purbakala)
b. Etnolinguistik yaitu cuilan antropologi yg mengkhususkan penelitian pada penyebaran bahasa manusia
c. Etnologi yaitu ilmu potongan dr antropologi budaya yg mencoba menelusuri asas-asas manusia. Pada perkembangannya terbagi menjadi 2 yaitu antropologi diakronik ( pendekatan descriptive integration/etnologi) & antropologi sinkronik (pendekatan generalizing approach/ antropologi sosial)
d. Antropologi sosial budaya yaitu mempelajari budaya & masyarakat. Istilah antropologi budaya dipakai di Amerika, antropologi sosial di Inggris semenjak permulaan kala ke 20 untuk membedakannya dgn etnologi
Metode dlm antropolgi adalah etnografi & metode etnografi bersifat mikro, holistik & komparatif. Kegiatan antropologi di Indonesia mula-mula berpusat di dua universitas, yakni UI dipelopori oleh Koentjoroningrat dengan pusat kajian Antropologi Budaya & UGM dipelopori Prof. Teuku Yacob dgn pusat kajian Antropologi Fisik.
B. KEBUDAYAAN
1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dr bahasa Sansekerta, yakni “buddhayah” yg merupakan bentuk jamak dr ‘buddhi” (budi atau logika). Kebudayaan diartikan selaku hal –hal yg berkaitan dgn budi & nalar. Sedang dlm bahasa Inggris, kebudayaan diketahui dgn istilah culture yg berasal dr bahasa Latin “colere”, yakni mengolah , melaksanakan tanah , membalik tanah atau diartikan bertani.
Definisi kebudayaan berdasarkan beberapa hebat:
1) Ralph Linton
Kebudayaan ialah konfigurasi & hasil dr tingkah laku yg dipelajari, yg unsur-unsur penentunya dimiliki bersama & dilanjutkan oleh anggota masyarakat tertentu
2) E.B Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yg komplek, yg didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, aturan, etika istiadat & kemampuan – kesanggupan lain yg didapat oleh seseorang selaku anggota penduduk
3) William H. Haviland
Kebudayaan yaitu seperangkat peraturan & norma yg dimiliki bareng oleh anggota penduduk , yg jika dilaksanakan oleh anggotanya melahirkan sikap yg dipandang layak & mampu diterima oleh semua anggota masyarakat
4) Koentjoroningrat
Kebudayaan yakni keseluruhan metode gagasan, tindakan, & hasil karya insan dlm rangka kehidupan penduduk yg dijadikan milik diri manusia dgn mencar ilmu
5) Selo Sumardjan & Soelaiman Soemardi
Kebudayaan merupakan fasilitas hasil karya , rasa & cipta masyarakat.
Kebudaan bersifat superorganik yakni selaku sesuatu yg turun temurun dr generasi ke generasi atau sesuatu yg bisa diwariskan (Herskovits). Sementara itu Melville J. Herskovits & Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yg terdapat dlm penduduk ditentukan oleh kebudayaan yg dimiliki oleh masyarakat itu sendiri (cultural determinisme)
2. WUJUD KEBUDAYAAN
Apabila kita mengamati definisi kebudayaan berdasarkan Koentjoroningrat, perwujudan budaya yaitu:
a. Sistem pemikiran , budaya yg bersifat abstrak namun memastikan sifat, cara berfikir serta tingkah laku masyarakat penunjang budaya tersebut.
b. Sistem tindakan atau tata cara sosial meliputi sikap & bahasa, wujud budaya ini bersifat konkrit
c. Hasil karya insan, yaitu wujud konkrit dapat dilihat, diraba & difoto, contohnya pakaian, alat buatan & alat transportasi
Wujud budaya tersebut sejalan dgn wujud budaya berdasarkan Hoxley yakni mentifact, sosiofact dan artefact
Klasifikasi unsur budaya dr yg terkecil adalah
1. Items, unsur budaya yg paling kecil
2. Trait, merupakan adonan dr beberapa unsur terkecil
3. Trait kompleks, campuran dr beberapa item & trait
4. Cultural activity, atau kegiatan budaya merupakan gabungan dr beberapa komplek budaya
Gabungan dr beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-unsur budaya yg menyeluruh atau cultural universal.
3. KARAKTERISTIK BUDAYA
Budaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yg menempel pada setiap budaya, kapan pun & dimanapun budaya itu berada. Adapun sifat itu adalah
a. kebudayaan ialah milik bareng
b. kebudayaan merupakan hasil mencar ilmu
c. kebudayaan didasarkan pada lambang
d. kebudayaan terintegrasi
e. kebudayaan dapat diadaptasi
f. kebudayaan senantiasa berganti
g. kebudayaan bersifat nisbi (relatif)
Dalam kebudayaan pula terdapat pola-pola sikap (pattern of behavior) yg merupakan cara-cara penduduk bertindak atau berkelakuan yg harus disertai oleh semua anggota masyarakat tersebut.
Adapun subtansi atau isi utama budaya yakni:
a. Sistem pengetahuan, berisi pengetahuan ihwal alam sekitar, tanaman & fauna sekitar tempat tinggal, zat-zat materi mentah & benda-benda dlm lingkungannya, tubuh insan, sifat-sifat & tingkah laku sesama insan serta ruang & waktu.
b. Sistem nilai budaya, adalah sesuatu yg dianggap bernilai dlm hidup
c. Kepercayaan, inti kepercayaan itu ialah perjuangan untuk tetap memelihara kekerabatan dgn mereka yg sudah meninggal
d. Persepsi, yaitu cara pandang dr individu atau kelompok penduduk tentang suatu permasalahan
e. Pandangan hidup, yaitu nilai-nilai yg diseleksi dengan-cara pilih-pilih oleh penduduk . Pandangan hidup dapat berasal dr norma agama (iktikad), ideologi negara atau renungan atau falsafah hidup individu
f. Etos budaya, yakni watak khas dr suatu budaya yg tampak dr luar
4. BUDAYA LOKAL
Budaya lokal merupakan etika istiadat, kebudayaan yg sudah berkembang (maju) atau sesuatu yg menjadi kebiasaan yg sukar diubah yg terdapat disuatu kawasan tertentu. Budaya setempat lazimnya bersifat tradisional yg masih dipertahankan. Menurut Fischer, kebudayaan – kebudayaan yg ada di suatu wilayah berkembang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain lingkungan geografis, induk bangsa & kontak antarbangsa. Dari pertimbangan tersebut dapatlah kita kaitkan dgn kebudayaan kawasan yg ada di Indonesia yg memiliki ciri-ciri khusus antarwilayah sehingga beraneka ragam. Van Volenholen membagi masyarakat Indonesia ke dlm 19 lingkungan aturan adab yg oleh Koentjoroningrat disebut culture area. Setiap suku memilih menjaga pola-pola hidup yg sudah usang diadaptasi dgn penduduk sekitar mereka. Lingkungan geografis yg berbeda ada yg di gunung maupun dataran rendah & tepi pantai, faktor ilkim & adanya korelasi dgn suku luar menyebabkan kemajuan kebudayaan yg beraneka macam.
Contoh budaya setempat yg bersifat absurd contohnya Kepercayaan Kaharingan (Dayak), Surogalogi (Makasar), Adat Pikukuh (Badui). Budaya lokal yg bersifat perilaku misalnya tari Tor-tor, tarian Pakarena, upacara Kasadha (Masyarakat Tengger), upacara ruwatan dgn menggelar wayang kulit berlakon “Murwokolo” (Masyarakat Jawa), orang Badui dlm berpakaian putih & Badui luar berpakaian biru, Bahasa Batak & lain-lain . Budaya setempat yg bersifat artefak contohnya rumah Gadang (Sumatera Barat), tiang mbis ( Suku Asmat), alat musik gamelan (Jawa)
C. POTENSI KEBERAGAMAN BUDAYA
1. POTENSI KEBERAGAMAN BUDAYA
Walaupun Indonesia berdasarkan Van Volenholen terdiri dr 19 hukum adab, tetapi pada dasarnya Indonesia terdiri dr ratusan suku bangsa yg bertempat tinggal di wilayah yg tersebar dlm ratusan pulau yg ada di Inonesia. Tiap suku bangsa ini memiliki ciri fisik, bahasa, kesenian, etika istiadat yg berlawanan. Dengan demikian dapat dibilang bangsa Indonesia sebagai negara yg kaya akan budaya. Beberapa aspek keberagaman budaya Indonesia antara lain suku, bahasa, agama & kepercayaan, serta kesenian. Kekayaan budaya ini merupakan pesona tersendiri & potensi yg besar untuk pariwisata serta bahan kajian bagi banyak ilmuwan untuk memperluas pengetahuan & wawasan. Hal yg utama dr kekayaan budaya yg kita miliki ialah adanya kesadaran akan adanya besar hati akan kebudayaan yg kita miliki serta bagaimana mampu memperkuat budaya nasional sehingga “kesatuan kesadaran “ atau nation bahwa kebudayaan yg berkembang yakni budaya yg berkembang dlm suatu NKRI sehingga memperkuat integrasi.
Disatu sisi bangsa Indonesia pula mempunyai permasalahan berhubungan dgn keberagaman budaya yakni adanya pertentangan yg berlatar belakang perbedaan suku & agama. Banyak pakar menilai akar masalah pertentangan ialah kemajemukan penduduk , atau adanya dominasi budaya masyarakat yg memilki potensi tinggi dlm kehidupan serta adanya ikatan primordialisme baik dengan-cara vertikal & horisontal. Disamping itu kesenjangan antara dua kelompok masyarakat dlm bidang ekonomi, peluang memperoleh pendidikan atau mata pencaharian yg mengakibatkan kecemburuan sosial, terlebih adanya perbedaan dlm mengakses akomodasi pemerintah pula berbeda (pelayanan kesehatan, pembuatan KTP, SIM atau sertifikat serta hukum). Semua perbedaan tersebut menimbulkan praduga atau kontravensi sampai mampu berakhir dgn pertentangan.
2. KARAKTERISTIK BUDAYA NASIONAL
Ki Hajar Dewantara mengemukakan kebudayaan nasional Indonesia adalah puncak-puncak kebudayaan daerah, berdasarkan Koentjoroningrat kebudayaan nasional Indonesia adalah kebudayaan yg didukung sebagian besar rakyat Indonesia, bersifat khas & dapat dibanggakan oleh warga Indonesia. Wujud budaya nasional antara lain:
a. Bahasa, yakni bahasa Indonesia. Sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai lambang kebangga nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu banyak sekali suku bangsa & alat penghubung antardaerah & antar budaya
b. Seni berpakaian, misalnya yakni pakaian batik yg menjadi simbol orang Indonesia & non – Indonesia, serta busana kebaya
c. Perilaku, contohnya gotong royong (walaupun tiap daerah mempunyai nama yg berlawanan, sambatan, gugur gunung,). Selain gotong royong pula ada musyawarah, contohnya, sistem aipem pada penduduk Asmat, atau adanya balai desa tempat musyawarah tiap desa,atau honai, rumah laki-laki suku Dani serta subak pada masyarakat Bali. Contoh yg lain ialah ramah tamah & toleransi. Menurut Dr Bedjo dalam tulisannya memaknai kembali Bhineka Tunggal Ika dituliskan desain Bhineka Tunggal Ika berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951, pula merujuk pada sumber asalnya yakni Kitab Sutasoma yg ditulis oleh Empu Tantular pada kurun XIV. Semboyan tersebut merupakan seloka yg menekankan pentingnya kerukunan antar umat yg berlainan pada waktu itu yaitu Syiwa & Budha. Yang terpenting disini adanya wacana baru yg dikemukakan penulis tentang semboyan bangsa. Bhineka Tunggal Ika pula ditafsirkan selaku “Ben Ika Tunggale Ika “ (baca: ben iko tunggale iko, Bahasa Jawa – red). Kata ‘ben” artinya biarpun, kata ‘ika’ dibaca iko yg artinya ‘itu atau ini’ dgn menunjuk seseorang atau sekelompok orang didekatnya atau di luar kelompoknya. Kata ‘tunggale’ artinya ‘sadulur’ atau ‘saudara’. Jadi kalimat diatas mampu dimaknai menjadi: Biarpun yg ini/itu saudaranya yg ini/itu & lebih jauh lagi, makna dr Bhineka Tunggal Ika yakni paseduluran atau persaudaraan. Dengan persaudaraan sebagai suatu keluarga besar yg dilahirkan oleh Ibu Pertiwi yg bermakna Indonesia. Kaprikornus memang kerukunan & toleransi merupakan akar budaya nasional
d. Peralatan, banyak sekali peralatan, materi atau artefak yg menjadi kebanggaan nasional contohnya Candi Borobudur & Prambanan, Monas
3. HUBUNGAN BUDAYA LOKAL DAN BUDAYA NASIONAL
Budaya lokal yg bernilai kasatmata, bersifat luhur dapat mendukung budaya nasional. Dalam pembangunan kebudayaan bangsa, nilai-nilai budaya faktual baik budaya kawasan perlu dipertahankan & dikembangkan karena justru menjadi akar atau sumber budaya nasional. Mengingat budaya bangsa merupakan “hasil budidaya rakyat Indonesia semuanya” maka cepat lambat pertumbuhannya tergantung kearifan peran serta seluruh masyarakatnya. Bagaimana peran keluarga, sekolah & pemerintah menanamkan budaya daerah pada generasi berikutnya & kearifan generasi muda dlm melestarikan budaya kawasan.
D. SIKAP TOLERANSI DAN EMPATI
1. MASYARAKAT MAJEMUK
Masyarakat majemuk sering diidentikan oleh orang awan sebagai masyarakat multikultural. Uraian dr Parsudi Suparlan mampu menjelaskan perbedaan tersebut. Masyarakat beragam terbentuk dr dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh tata cara nasional yg biasa dikerjakan dengan-cara paksa (coercy by force) menjadi suatu bangsa dlm wadah nasional. Setelah PD II acuan penduduk majemuk antara lain, Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan & Suriname. Ciri yg mencolok & kritikal beragam yaitu korelasi antara sistem nasional atau pemerintahan nasional dgn masyarakat suku bangsa & kekerabatan di antara penduduk suku bangsa yg dipersatukan oleh sistem nasional.
Menurut Pierre L. Van den Berghe mengemukakan karakteristik penduduk majemuk:
(1) terjadi segmentasi ke dlm bentuk-bentuk kelompok subkebudayaan yg berlawanan satu dgn yg lain
(2) mempunyai struktur sosial yg terbagi-bagi ke dlm lembaga-forum yg bersifat nonkomplementer
(3) kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota-anggotanya kepada nilai-nilai yg bersifat dasar
(4) secara relatif kerap kali mengalami pertentangan di antara kelompok yg satu dgn kelompok yg lain
(5) secara relatif, integrasi sosial berkembang di atas paksaan (coercion) & saling ketergantungan dlm bidang ekonomi
(6) adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain
Disini Parsudi Suparlan menyaksikan adanya dua kelompok dlm perspektif mayoritas-minoritas, namun sulit memahami kenapa golongan minoritas didiskriminasi, karena besar populasinya belum pasti besar kekuatannya. Konsep diskriminasi sebenarnya cuma dipakai untuk mengacu pada langkah-langkah-tindakan perlakuan yg berlawanan & merugikan terhadap mereka yg berlainan dengan-cara askripsi oleh golongan yg dominan. Yang termasuk golongan askripsi yakni suku bangsa (termasuk ras, kebudayaan sukubangsa, & kepercayaan beragama), gender , & umur.
Dalam menganalisis kekerabatan antar suku bangsa & golongan menurut Koentjoroningrat:
(1) sumber-sumber konflik
(2) potensi untuk toleransi
(3) sikap & persepsi dr suku bangsa atau golongan terhadap sesama suku bangsa
(4) kekerabatan pergaulan antar suku – bangsa atau golongan tadi berjalan
Adapun sumber konflik antar suku bangsa dlm negara berkembang seperti Indonesia, paling sedikit ada lima macam yakni
(1) Jika dua suku bangsa masing-masing berkompetisi dlm hal menerima lapangan mata pencaharian hidup yg sama
(2) Jika warga suatu suku bangsa mencoba memasukkan unsur-unsur dr kebudayaan pada warga dr suatu suku bangsa lain
(3) Jika warga satu suku bangsa menjajal memaksakan rancangan-rancangan agamanya kepada warga dr suku bangsa lain yg berbeda agama
(4) Jika warga satu suku bangsa berupaya mendominasi suatu suku bangsa dengan-cara politis
(5) Potensi pertentangan terpendam dlm relasi antar suku bangsa yg sudah berselisih dengan-cara etika
2. MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Multikulturalisme ialah sebuah ideologi yg menekankan pengukuhan & penghargaan pada kesederajatan perbedaan kebudayaan. Tercakup dlm pengertian kebudayaan adalah para penunjang kebudayaan, baik dengan-cara individu maupun dengan-cara kelompok & utamanya ditujukan kepada golongan sosial askripsi yaitu suku bangsa (dan ras) , gender & umur. Ideologi multikulturalisme ini dengan-cara bergandengan tangan saling mendukung dgn proses demokratisasi, yg intinya adalah kesederajatan pelaku dengan-cara perorangan (HAM) dlm berhadapan dgn kekuasaan & komuniti atau masyarakat setempat.
Makara tak ada kebudayaan yg lebih tinggi demikian pula sebaliknya.
3. MEMBANGUN SIKAP KRITIS, TOLERANSI DAN EMPATI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Dalam menangani penduduk beragam , Parsudi Suparlan menawari suatu menyebaran rancangan multikulturalisme lewat LSM, & pendidikan dr SD sampai PT. Alternatif penyelesaian problem akibat keanekaragaman budaya ialah dgn melakukan seni manajemen kebudayaan dimana memungkinkan tumbuh kembangnya keberagaman budaya yg menuju integrasi bangsa dgn tetap memperhatikan kesederajatan budaya-budaya yg meningkat . Untuk itu komunikasi antar budaya perlu dibangun disertai dgn sikap kritis, toleransi & tenggang rasa.
Uji Kompetensi 1
I. Berilah tanda silang pada A, B, C, D atau E pada jawaban yg paling benar!
- Antropologi berasal dr bahasa Yunani, yakni…
- antropos & logos
- antropoid & logat
- anto & poslogos
- antrop & oslogos
- antros & logos
- Cabang ilmu yg termasuk antropologi fisik adalah …
- somatogi & prehistori
- prehistori & etnolinguistik
- linguistik & arkeologi
- etnologi & etnografi
- paleoantropologi & somatologi
- Bagian antropologi yg mempelajari penyebaran bahasa adalah….
- somatogi
- prehistori
- linguistik
- etnologi
- paleoantropologi
- Pada pertumbuhan antropologi kegiatan penyatuan & pengkajian etnografi terjadi pada….
- fase pertama
- fase kedua
- fase ketiga
- fase keempat
- fase kelima
- Berikut ini yaitu hal yg dibahas dlm antropologi sosiokultural, kecuali…
- keluarga
- masyarakat
- suku bangsa
- bahasa
- budaya
- Di Inggris, etnologi yg mempelajari pola-pola kelakuan seprti adat istiadat, perkawinan, struktur kekerabatan disebut..
- antropologi biasa
- antropologi budaya
- antropologi sosial
- antropologi etno
- antropologi khusus
- Museum wacana kebudayaan bangsa-bangsa didirikan pertama kali tahun 1841 oleh C.J Thomsen di …
- London, Inggris
- Kopenhagen, Denmark
- Roma, Itali
- Amsterdam, Belanda
- Brussel, Belgia
- Arkeologi ialah ilmu yg mempelajari….
- asal ajakan manusia
- perkembangan bahasa
- kebudayaan manusia sebelum mengenal goresan pena
- pertumbuhan & persebaran suku bangsa
- ciri-ciri fisik manusia
- Paleoantropologi mempelajari asal usul manusia dgn memakai ….
- benda-benda purbakala atau artefak
- bahasa yg dipakai
- ciri-ciri fisik insan
- fosil manusia
- kebudayaan yg dimiliki insan
- Keseluruhan observasi diakronik ditulis dlm bentuk…
- generalizing approach
- descreptive integration
- paper
- makalah
- jurnal of national geography
- Ahli paleoantropologi yg aktif mengadakan penelusuran fosil “missing link” di Indonesia ialah…
- Prof. Teuku Yacob
- Koentjoroningrat
- E. Du Bois
- Selo Sumarjan
- Soerjono Soekanto
- Kegiatan antropologi di Indonesia mula-mula berpusat pada 2 universitas , UGM dan….
- Universitas Indonesia dgn konsentrasi antropologi budaya
- Universitas Indonesia dgn konsentrasi antropologi fisik
- Universitas Padjajaran dgn konsentrasi antropologi sosial
- Universitas Diponegoro dgn fokus antropolgi budaya
- Universitas Padjajaran dgn fokus antropologi fisik
- Petani melakukan pekerjaan di sawah, siswa belajar di sekolah yaitu bentuk kebudayaan berupa…
- tata cara pemikiran
- metode tindakan
- hasil karya insan
- mentifact
- ilham atau pemikiran
- Pada masa insan hidup dengan-cara nomaden, maka metode mata pencaharian yg digunakan adalah…
- producing
- semi produsing
- home industri
- food gathering
- reproduction
- Sistem kepercayaan, ide, aturan agama tercantum dlm suatu himpunan buku-buku suci yg biasanya disebut…
- kesusastraan
- primbon
- mantra
- religi
- mana
- Dalam unsur keagamaan, tata kelakuan dlm kegiatan keagamaan yg resmi serta dikenali oleh masyarakat tergolong dlm unsur…
- emosi keagamaan
- sistem keyakinan
- umat agama
- perlengkapan ritus & upacara
- metode ritus & upacara
- Seni kriya mirip anyaman rotan banyak berkembang di suku…
- Jawa
- Bali
- Sunda
- Dayak
- Minangkabau
- Kebudayaan berfungsi untuk menolong insan, Parsudi Suparlan mengklasifikasi keperluan hidup insan menjadi…
- kebutuhan pokok & pelengkap
- kebutuhan jasmani & rohani
- kebutuhan primer, sekunder & integratif
- kebutuhan dasar, keperluan sosial & rohani
- kebutuhan primer & kebutuhan integratif
- Kebudayaan cenderung bertahan lantaran…
- seiring dgn kemajuan jaman
- perkembangan tak berlawanan dgn budbahasa istiadat
- disepakati oleh penggunanya
- dipakai selaku pedoman hidup
- mempersatukan kelompok-kelompok pengguna kebudayaan
- Berikut ini budaya yg condong berganti yaitu…
- tarian daerah
- bahasa daerah
- jenis pekerjaan
- ritual keagamaan
- ideologi Pancasila
- Masyarakat Badui tergolong dlm tipe sosial budaya…
- masyarakat berkebun sederhana
- masyarakat pedesaan berladang
- masyarakat pedesaan bersawah
- penduduk kota
- masyarakat terbaru
- Faktor kemajemukan bangsa Indonesia yakni …
- faktor geografis, historis & keterbukaan terhadap budaya
- iklim, kesenian & bahasa
- faktor geografis, perkembangan iptek
- faktor historis, iklim & kemajuan iptek
- faktor geografis, historis & banyaknya suku bangsa
- Pengaruh kemajemukan penduduk Indonesia terhadap kehidupan sosial adalah terjadinya dua proses penting yakni…
- solidaritas & toleransi
- persatuan & kesatuan
- kesamaan & kesederajatan
- konflik & integrasi
- integrasi & solidaritas
- Agar kemajemukan di bidang agama tetap lestari, bangsa Indonesia dituntut untuk…
- mempunyai agama yg digemari
- bertoleransi terhadap agama lain
- tidak memcampuradukan fatwa agama yg ada
- mempelajari dengan-cara mendalam agama masing-masing
- mempunyai fanatisme yg kuat
- Menurut Furnival , berdasarkan susunan & komunitas etniknya, masyarakat beragam terbagi atas hal berikut, kecuali…
- penduduk majemuk dgn kompetisi sepadan
- masyarakat majemuk dgn mayoritas dominan
- masyarakat majemuk dgn minoritas lebih banyak didominasi
- penduduk beragam dgn fragmentasi
- masyarakat beragam dgn solidaritas antar kelompok minoritas – mayoritas
- Berikut ini yakni beberapa cara yg mampu ditempuh untuk menanggulangi persoalan-masalah yg timbul akhir keanekaragaman & perubahan budaya, kecuali …
- asimilasi
- self segregation
- integrasi
- pluralisme
- premodialisme
- Integrasi nasional mampu diwujudkan dlm kehidupan majemuk apabila…
- pola & gaya hidup seragam
- cara berfikir anggota relatif sama
- keseimbangan dlm masyarakat dipelihara
- masyarakat mempunyai hak & keharusan yg sama
- para pemimpin dapat menyalurkan aspirasi penduduk
- Suku bangsa ditandai dgn adanya…
- bahasa, kesenian & ideologi yg sama
- kesenian, agama & profesi yg sama
- bahasa, kesenian & ciri fisik yg sama
- kesenian, wilayah tinggal & ideologi yg sama
- profesi, ras & agama yg sama
- Masyarakat multikultural mampu diwujudkan dgn adanya..
- kesamaan
- kekompakan
- keintegrasian
- kesetaraan
- keseragaman
- Ikut menyumbang terhadap warga suku lain yg dilanda petaka yaitu sikap yg mendukung integrasi dlm masyarakat multikultural, disebut…
- toleransi
- simpati
- empati
- sugesti
- bantuan
II. LATIHAN KEGIATAN
- Amatilah kebudayan yg berkembang didaerah Anda, kategorikanlah yg termasuk wujud artefact, mentifact & sosiofact
- Berkunjunglah ke perpustakaan, carilah keteangan ihwal suatu etos budaya suku bangsa & jelaskan bagaimana etos budaya suku tersebut muncul !
BACAAN UNTUK MEMPERDALAM MATERI
Depdiknas. 1998. Buku Paket Antropologi. Jakarta : PN Balai Pustaka
Dhohiri, Taufik Rohman dkk . 2006. Antropologi 1, Sekolah Menengan Atas Kelas XI, Jakarta : Yudhistira
Haviland, W. A, .1999. Antopologi jilid I. Jakarta : Erlangga
_____________ . 1999, Antropologi jilid II. Jakarta : Erlangga
Koentjoroningrat. 1992. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta : PT Dian Rakyat
_____________.1996, Pengantar Antropologi. Jakarta : PT Rineke Cipta
Seokanto, S. 1987. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Press
Sri Agus . 2007. Antropologi untuk Sekolah Menengan Atas kelas XI Progam Bahasa. Jakarta : Ganeca Exact