Deklarasi Bone (1460 Masehi)

Deklarasi Bone dibentuk oleh putra-putri Mangkau Bone pertama yg berjulukan “Mattasi LompoE Manurunge ri Matajang, yakni: “La Palangki Arung Palakka (laki-laki) mewakili Bone Bugis, I-TabittoEng (perempuan) mewakili Balanipa Mandar & I-Resari (perempuan) mewakili Gowa Makassar.

Deklarasi ini berisi lima poin yg mengandung pesan-pesan untuk saling menghormati & menghargai alasannya adalah mereka saudara. Isi lengkapnya seperti di bawah ini:

  1. “Bone Bugis, Balanipa Mandar, Gowa Ma’asar sittengani apa’ malluluarei. (setelah Islam masuk di sulawesi Selatan materinya ditambah “apa’ sangngi umma’nai Nabi Muhammad S. A. W”).
  2. “Iyakiya tassi para’ barang-barang, tassi pasiri’, tassi sara’dasi, tassipolong taji, tassipolong tajeng”.
  3. “To Mandar anna To Gowa tama di Bone, To Bonemitu’u; To Mandar anna To Bone dai di Gowa, To Gowami tu’; To Bone anna To Gowa naung di Mandar, To Mandarmi tu’u”.
  4. “Iyanna To Gowa-To Mandar tama di Bone sawa’ riopa’mai da mambawa gopai gong, ganrang, keke, nanunnapa To Bone napake. Tettopa To Bone-To Gowa naung ri Mandar, tettopa pole’ To Mandar-To Bone dai’ di Gowa”.
  5. “Iyanna To Bone-To Mandar dai’i di Gowa sawa’nalambai siola mammusu’ da mambawa bopai bandera siola ewangang, banderanapa Gowa dipalelo siola ewangannapa To Gowa nipake. Tettopa To Gowa-To Mandar tama di Bone, tettopa pole To Bone-To Gowa naung di Mandar”.
  6. (Sumber utama: Lontar Mandar, gosip dr Maradiah H. Andi Depu, Andi Sinrang).

Artinya:

  1. “Bone Bugis, Balanipa Mandar, Gowa Makassar, sama & sederajat karena mereka bersaudara”.
  2. “Tetapi tak boleh saling mengambil barang-barang, tak boleh saling mempermalukan, tak boleh saling menghianati, saling bantu membantu dlm pembangunan & saling memperlihatkan keleluasaan”.
  3. “Orang Mandar & orang Gowa pergi ke Bone, orang Bonelah dia; orang Mandar & orang Bone pergi ke Gowa, maka orang Gowalah ia; orang Gowa & orang Bone Ke Mandar, maka orang Mandarlah dia”.
  4. “Jika orang Mandar & orang Gowa pergi ke Bone alasannya adalah masalah kegembiraan, tak usah membawa alat-alat musik nanti alat-alat musik Bone yg digunakan; sama halnya orang Bone & orang Gowa yg ke Mandar, begitu juga terhadap orang Bone & orang Mandar yg ke Gowa”.
  5. “Jika orang Mandar & orang Bone pergi ke Gowa karena akan pergi berperang bahu-membahu, tak usah menjinjing bendera & bedil, nanti bendera orang Gowa yg dikibarkan & bedil Gowa yg dipakai. Begitu kepada orang Gowa & orang Mandar yg ke Bone, & kepada orang Bone & orang Gowa yg ke Mandar”.

    Deklarasi Bone bersila 5 ini dilaksanakan sejak tahun 1460 Masehi & terganggu sedikit di tahun 1611 ketika Raja Gowa I-Manga’rangi Daeng Manrabia Sultan Alauddin Tumenanga ri Gaukanna (kira-kira tahun 1593-1693) ingin menerapkan agama Islam di Bone yg puncak terganggunya setelah Belanda tiba di Sulawesi Selatan.

    Referensi: Buku Mengenal Mandar Sekilas Lintas (III) yg ditulis oleh Andi Syaiful Sinrang terbitan tahun 1995-1996.

      √ Passing Grade : Pengertian dan Cara Menghitungnya