Memahami Cerita dan Mengelolah Ide (Pengenalan Film Bagian 3)

 baik tertulis maupun verbal tentang sebuah rangkaian kejadian yg saling berhubungan Memahami Cerita & Mengelolah Ide (Pengenalan Film Bagian 3)

Oleh Baskoro Adi & Rahabi Mandra

1. Apa itu kisah?
Cerita adalah suatu laporan, fiksi maupun nyata, baik tertulis maupun verbal perihal suatu rangkaian insiden yg saling berafiliasi. Mengapa kisah yg baik itu penting? Perhatikan keadaan berikut:

(1) Anda sedang tiduran di kamar, kemudian ibu anda msuk ke dlm kamar & ngomel, “Kamu jangan ngerokok, jangan narkoba, jangan pembangkang, jangan pulang malam!” Kemudian ibu Anda keluar.

dan (2)
Ibu anda masuk ke kamar ketika anda sedang tiduran. Beliau duduk & bercerita, “Kamu ingat sahabat Papa, Om Anton? Beliau meninggal alasannya adalah kanker paru-paru. Kamu jangan merokok ya?”.

Dari kedua kondisi di atas, kondisi nomor 1, sang Ibu menggunakan daftar untuk menasehati anaknya. Sementara kondisi nomor 2, sang Ibu menggunakan dongeng. Keadaan nomor 2 terang lebih mengena pada pendengar.

Banyak pesan disampaikan lewat dongeng. Kisah supaya tak durhaka pada orang renta, disampaikan melalui kisah Malin Kundang. Kisah supaya baik dgn saudara, disampaikan lewat kisah Cinderella & Bawang Merah Bawang Putih. Bahkan banyak firman Tuhan disampaikan lewat cerita.

Kembali ke pertanyaan di atas: Mengapa cerita yg baik itu penting? Karena kisah yg baik akan bisa memanipulasi emosi.

Selalu ingat, kebanyakan keputusan yg dibentuk oleh insan, lebih banyak dipengaruhi oleh emosi dibandingkan dengan akal. Pengguna Apple, sadar bahwa dgn harga yg lebih rendah, mereka bisa berbelanja komputer dgn spesifikasi lebih baik, namun mereka tetap berbelanja komputer Apple yg harganya lebih tinggi. Keputusan yg dibentuk berdasarkan emosi.

Seorang perempuan bisa menentukan seorang laki-laki yg sudah jelas-terperinci menyakitinya, sementara ada pria yg lebih baik tersedia. Keputusan yg dibuat pula berdasarkan emosi. Apakah banyak insan seperti itu? BANYAK. Bahkan mungkin Anda salah satunya.

Begitu Anda bisa membuat kisah yg baik, Anda akan nyaris bisa menjual apapun.

2. Bagaimana mengolah ide?
Coba tanyakan ke penulis berhasil/terkemuka, apa kiranya pertanyaan yg umumnya selalu mereka dapatkan. Biasanya mereka akan menjawab, “Dapat gagasan dr mana sih?”

Kita selaku penggiat dunia inovatif niscaya pernah mencicipi kok kepala ini tak bekerja ya, tak ada pemikiran timbul. Banyak penulis-penulis yg gres mengawali sudah punya ketakutan duluan — takut kehabisan ide. Ya, banyak dr kita bisa mengerti kondisi ini. Untuk menetralisir kekuatiran ini, ada baiknya kita menganggap gagasan seperti… kelinci deh. Kita pelihara saja dua, & kalau kita bisa memelihara & mengelolanya, tak usang kemudian kita sudah punya selusin.

Beberapa orang memang bisa menulis dgn cepat, namun coba amati saja – secepat-cepatnya orang menulis, penulis novel setidaknya menulis hanya satu dlm setahun, sementara penulis skenario layar lebar cuma dua hingga tiga tiap tahunnya. Kaprikornus dlm setahun bekerjsama kita hanya butuh antara satu-tiga pemikiran cerita yg elok.

Sebenarnya cara terbaik untuk timbul dgn pemikiran bagus itu yakni dgn memperhatikan hidup. Setiap penulis selalu “diberi” pemikiran dongeng setiap harinya, yg dikirimkan oleh hidup. Persoalannya, tak semua penulis mendapatkannya. Hanya penulis-penulis yg sungguh-sungguh mengamati hidup, mengamati peristiwa sekitar, menjadikannya pengalaman, & mengolahnya sedemikian rupa, baru bisa dibilang “mendapatkan” ide dongeng. Ini sama seperti potensi . Setiap hari potensi hilir-mudik dlm hidup kita, tetapi jika kita tak menyadarinya, menangkapnya, maka potensi akan pergi begitu saja.

  Penilaian Implementasi Kebijakan Pendidikan Tata Cara Ganda

Kuncinya adalah harus siap sedia tatkala pemikiran datang. Ini bukan bermakna cuma sekadar siap dgn pulpen & kertas. Ini bermakna pula siap dengan-cara mental untuk mengamati & mengetahui keterangan yg senantiasa lalu-lalang & menyentuh fikiran kita, bisa menjadi pemikiran yg berfaedah. Kapan terjadinya? Kapan saja – tatkala kita lihat ada iklan menarik di billboard, tatkala seorang sobat tiba-tiba nyeletuk pemikiran manis, tatkala di suatu hari ada duduk perkara tiba ke kita, atau tatkala kita baru saja melalui rintangan berat dlm hidup kita – semua itu dapat dimasak-alihkan hingga menjadi dasar dr kisah kita berikutnya, jika kita memang merasa demikian.

Dari dulu hingga sekarang, orang-orang besar dgn gagasan besar senantiasa mengutarakan rahasia mereka pada kita: selalu bawa catatan & pulpen. Pikiran kita hanya mampu memuat keterangan gres & menjaganya tetap segar selama tiga menit. Kalau tak diabadikan di dlm catatan, kita bisa kehilangan suatu ide selama-lamanya.

Andaikan kita sudah mencoba memelototi hidup, mencari gagasan ke segala penjuru, tetapi rasanya gagasan genius itu tak kunjung muncul, lantas bagaimana? Masih ada beberapa cara untuk membimbing diri kita sendiri supaya kita terdorong ke pemikiran -pemikiran itu.

3. Mengamati Berita
Sesekali kadang kita mendengar sebuah isu dr internet, radio, atau televisi, & kita mendapatkan sebuah rancangan menawan untuk dijadikan permulaan cerita. Yang kita tangkap dr info memang bukan cerita utuh yg lantas kita ambil & kita tuliskan ulang. Biasanya hanya berupa rancangan anutan, atau bibit dongeng. Misalnya kita mendengar kisah ihwal anak hebat yg bisa menyembuhkan penyakit apapun dgn mencelupkan tangannya ke minuman pasien dgn suatu kerikil. Bibit kisah bisa diambil dr anak hebat itu, dr watu, dr pasien yg berkebutuhan, dr celupan tangan, atau dr gagasan menyembuhkan segala penyakit.

Lantas salah satu gagasan itu bisa kita bawa pada jenis kisah atau genre yg tengah menarik perhatian kita. Misalnya kita sedang ingin menciptakan horor – kita ambil pemikiran watu dr isu tadi, & kita bayangkan hantu-hantu yg bisa saja timbul dr kerikil tersebut, & bahwa setiap pasien yg meminumnya akan dihantui. Atau contohnya kita sedang ingin menciptakan dongeng romantis – kita bayangkan anak hebat yg dibutuhkan banyak orang ini sedang jatuh cinta dengan, contohnya, seorang anak pasien. Atau misalnya kita ingin membuat science fiction – kita bayangkan kerikil itu hadirnya dr kelainan mineral di bumi ini, yg sesudah ditelusuri, hadirnya dr kepingan meteor yg gres terjadi akhir-akhir ini.

Maka tatkala kita mendengar sesuatu yg terjadi di sekitar kita, coba saja dihubung-hubungkan dgn jenis dongeng yg sedang kita kembangkan.

4. Dokumenter Sejarah
Nah, di titik ini kita sadar bahwa sejarah itu penting. Penulis-penulis berpengalaman akan mengakui bahwa dokumenter sejarah itu sarat dgn ide kisah. Sejarah bisa bercerita tentang apa saja bantu-membantu, cuma saja kisah-cerita itu adalah cerita terpilih yg alasannya kekuatan ceritanya maka tak lekang oleh waktu. Banyak sekali konsep di dlm sejarah yg bisa diselami, diambil, & dikembangkan.

Dalam sejarah, kita punya perang, pemimpin-pemimpin politik & perangainya, kita punya kehidupan, akhir hayat, persatuan, langgar kekuatan, cinta, & yg paling penting, di dalamnya senantiasa ada pertentangan. Buku-buku & film-film favorit kita kebanyakan terinspirasi oleh sejarah, baik dengan-cara nyata atau dengan-cara semu, & kadang kita tak menyadarinya.Sebagai contoh, serial Game of Thrones itu didasari pada sejarah Wars of the Roses di Inggris pada masa ke-15. Dua kubu yg sungguh besar lengan berkuasa, York & Lancaster (diubah jadi Stark & Lannister) bertempur demi kekuasaan. Film Gladiator & King’s Speech dengan-cara faktual mengambil dr sejarah & menceritakannya kembali.

5. Artikel Lama Koran
Kita bisa mendapatkan aneka macam narasi inovatif pada korankoran lama. Ini bukan cuma sebab isi pada artikel itu, tapi pula karena gaya penulisan di masa lalu pula sungguh berbeda dgn kini. Selain itu, hal-hal yg terjadi & diandalkan di masa lalu sungguh mungkin berganti & menjadi berlawanan dr kondisi sekarang, sehingga “memaksa” kita untuk memakai cara berpikir yg berlawanan pula biar bisa menerapkannya ke dlm kisah kita.

Sebagai contoh, andaikata kita besar di tahun 1990-an di Jakarta, pada dikala itu era internet belum betul-betul menyatu dgn masyarakat. Lalu kita lihat artikel tentang kawan dekat pena, tatkala seseorang bertukar surat dgn orang lain di lain kota atau negara. Lalu kita menyaksikan sebuah postingan wacana temuan telepon seluler modern, & kita lihat opini orang-orang terhadap hijab yg belum sepopuler sekarang.Ada nilai-nilai yg dipandang berlainan di saat itu dibandingkan sekarang, & ini yg menjadikannya menjadi menawan.

6. Menyatukan Kedua Hal Kaprikornus Satu
Biasanya salah satu cara gampang membuat gagasan dongeng yg mempesona yakni dgn menyatukan dua elemen yg biasanya tak bisa disatukan. Seperti pola, pada tahun 2012 ada yg menyatukan desain sejarah Abraham Lincoln dgn mitos vampir. Abraham Lincoln, menurut film tersebut, adalah vampir.

Kita pula bisa menyatukan dua huruf yg berseberangan ke dlm suatu film. Cerita bisa bergulir dgn sendirinya karena kedua aksara tersebut otomatis menghasilkan pertentangan.

7. Sesuatu Yang Wajar Dikurangi Sesuatu
Bayangkan sesuatu yg penting hilang dr sebuah konsep yg kita cukup kenal baik. Bayangkan main golf tanpa stik golf. Bayangkan berbohong tanpa ada konsekuensi. Bayangkan bisnis tanpa pertukaran nilai. Bayangkan pacaran dgn jiwa tanpa raga. Bayangkan bumi tanpa insan. Bayangkan sebuah negara tanpa presiden. Setelah mencampakkan satu elemen dr suatu desain, biasanya anggapan kita bisa mengarah pada pemikiran dongeng yg gres.

  Sastra: Definisi Puisi

8. Apa Jadinya Jika
Metode Apa Jadinya Jika atau What If? ini cukup populer di kalangan penulis & penggiat inovatif. Hanya dgn mempertanyakan apa akhirnya bila dunia ini dikuasai oleh mesin & mesin tersebut menggunakan manusia selaku sumber energi, maka jadilah film The Matrix. Contoh lain: apa jadinya jikalau seseorang jatuh cinta dgn orang lain yg hidup di rentang waktu yg berlainan. Contoh lain lagi: apa jadinya jikalau ada orang yg bisa memperoleh mesin waktu.

Bayangkan hidup keseharian kita.Apa kesudahannya jika sesuatu yg menakjubkan hadir dlm hidup kita? Maksudnya tak melulu harus fantasi atau fiksi ilmiah, bisa pula tentang pergerakan sosial yg belum pernah dicoba di sejarah dunia kita. Apa kesudahannya kalau seorang lelaki jatuh cinta pada operating system? Apa karenanya kalau ada seseorang yg begitu terlatih hingga bisa menghancurkan satu pleton grup militer, atau seluruh keluarga berandal?

Kita bisa pula membayangkan apa jadinya kalau konsep berbohong tak pernah ada dlm kemanusiaan, atau apa kesudahannya jikalau manusia tak pernah memperoleh listrik. Kita pula bisa membayangkan apa alhasil bila seorang pemimpin memimpin satu dunia seutuhnya. Rasa takut dlm membayangkan “apa hasilnya bila” akan memunculkan sebuah kisah horor yg menawan. Mengandaikan rancangan hidup yg berbeda dr yg sebaiknya bisa menghadirkan dongeng yg menawan & tak terpikirkan oleh banyak orang.

Anda pula bisa menjajal berada di hiruk pikuk, & mengamati orang lain. Bayangkan orang yg Anda perhatikan tersebut punya kisah. Ide pula bisa berasal dr pengalaman diri sendiri atau orang lain.

Tak jarang ide pula berasal dr alam bawah sadar. Saat Anda berkhayal, Anda dlm keadaan setengah sadar, Anda dlm dampak obat. Tambahkan formulasi “What if” dlm hal yg pengamatan tersebut.

Contoh: Anda berada di halte bis, kemudian ada seorang gadis yg menarik minatAnda. ia memakai sepatu boots, memakai jins, jaket kulit, dandanan gothic, tato. Kemudian, percikkan pertanyaan-pertanyaan “what if (bagaimana jika)”.
What if she’s an alien?
– Bagaimana bila ia adalah pembunuh berantai?
– Bagaimana bila ia yakni seorang relawan dgn 40 adik asuh?
– Bagaimana bila ia hafal Al Qur’an?
– What if she’s a super hero who fight crimes during our sleep?
– What if ….
– Bagaimana jikalau ….

Sumber: Buku Menulis Cerita Film Pendek: Sebuah Modul Workshop Penulisan Skenario Tingkat Dasar. Pusat Pengembangan Perfilman Kementrian Pendidikan & Kebudayaan. 2017. Tim Penyusun: Perdana Kartawiyudha (koordinator); Baskoro Adi Wuryanto; Damas Cendekia; Melody Muchransyah; Rahabi Mandra.