Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 132 133 134, Aku Cinta Membaca: Raja Mintin

WARGA MASYARAKAT – Kunci jawaban berikut membahas perihal Bacaan 1, Subtema 4 Aku Cinta Membaca, Tema 8, untuk Kelas 6 Sekolah Dasar/MI. Nah, adik-adik dapat memakai kunci jawaban ini selaku fatwa dlm mempelajari Bacaan 1 yg terdapat pada halaman 132 sampai 134.

Kunci jawaban ini merujuk pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2018 untuk Kelas 6 SD/MI. Materi untuk Bacaan 1 ini mencakup ‘Raja Mintin’.

Kunci jawaban berikut pula dapat memiliki kegunaan untuk menolong orang tua & guru dlm mengoreksi jawaban siswa.

Nah, simaklah Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 132, 133, & 134 berikut ini dgn saksama!

Baca juga:Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 134 & 135, Aku Cinta Membaca: Infografis Peduli Lingkungan

Baca juga:Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 131 & 132, Aku Cinta Membaca, Cindelaras

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 132 133 134

3. Baca & cermati bacaan yg berjudul “Raja Mintin”. Identifikasikan tokoh & penokohan dr dongeng tersebut & buatlah ulasan ceritanya. Sajikan kembali kisah tersebut dlm bentuk format ulasan cerita.

Raja Mintin

Kalimantan Tengah

Raja Kerajaan Mintin terus-menerus dirundung sedih sehabis meninggalnya permaisuri. Ia teramat sedih sehingga urusan kerajaan menjadi terbengkalai. “Kasihan rakyatku kalau gue begini terus,” ujar Raja Mintin tersadar. Ia kemudian memutuskan untuk pergi berlayar ke negeri seberang untuk sementara waktu menenangkan diri.

Dipanggilnya kedua putranya, si Naga & si Buaya. Pada mereka, Raja Mintin menitipkan peran-tugasnya selaku raja. Ia yakin dua putranya yg sudah sampaumur akan bisa mengurus kerajaan dgn baik.

Di hari pertama memerintah, si Buaya pribadi mempelajari persoalan- masalah kerajaan. Sementara itu, si Naga bersikap acuh-tak hirau. Ia malah memakai duit kerajaan untuk kesenangan pribadi. Si Buaya menjadi geram menyaksikan tingkah laris saudaranya.

  Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 11 13 14 15 16 18, Subtema 1 Pembelajaran 2

”Hei, Naga! Apa yg kau kerjakan pada uang istana? Kalau Ayah tahu, ia akan menghukummu,” hardik si Buaya pada si Naga.

“Sudahlah, urus saja urusanmu sendiri. Aku berhak atas duit kerajaan ini!” kata si Naga.

Mereka pun saling bertengkar. Bukannya mengurusi kerajaan & rakyat, mereka berdua malah sibuk saling menjelekkan. Adu ekspresi berubah menjadi perkelahian. Mereka pula mulai menghasut sebanyak mungkin orang & mengumpulkan pengikut masing-masing.

“Si Naga menyalahi amanat raja! Ia menggunakan harta istana untuk berfoya-foya,” hasut si Buaya.

“Si Buaya mau merebut kekuasaan! Ia ingin menguasai kerajaan sendiri!” hasut si Naga.