Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 228 dan 229, Membangun Kincir Air Bersama

WARGA MASYARAKAT – Berikut ini disajikan kunci jawaban untuk Kelas 6 SD/MI. Adik-adik dapat menggunakannya selaku fatwa untuk mencar ilmu.

Kunci jawaban membicarakan wacana Bacaan 6 yg dimulai dr halaman 226 sampai 229, Subtema 4 Aku Cinta Membaca, Tema 9 Menjelajah Luar Angkasa.

Kunci jawaban ini pula diikuti materi yg sesuai dgn Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017. Materi tersebut mencakup ‘Membangun Kincir Air Bersama’.

Kunci jawaban Tema 9 Kelas 6 ini pula diharapkan dapat membantu orang renta & guru dlm mengoreksi jawaban siswa.

Baca juga:Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 224 & 225, Sepucuk Surat Menjelang Ujian

Baca juga:Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 219 & 220, Senyum Sang Juara

Ayo Membaca

Membangun Kincir Air Bersama

Oleh Faris Al Faisal

Pagi ini Ridwan & ayahnya bersiap mengikuti gotong-royong yg diadakan oleh Kelompok Tani di desa Manggungsari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka akan membangun kincir air sederhana di Sungai Citanduy.

“Ayah, untuk apa dibangun kincir air?” tanya Ridwan.

“Kincir air akan digunakan untuk membantu mengairi sawah akhir kanal irigasi yg mengering dikala animo kemarau,” jawab Ayah.

“Bagaimana caranya, Ayah?” tanggap Ridwan ingin tau.

“Nanti air sungai diambil oleh potongan bambu yg menempel di kincir. Potongan bambu akan terus berputar sebab dorongan air sungai. Saat bambu berada di atas, air akan ditumpahkan ke talang untuk diteruskan ke sawah,” jelas Ayah dgn tabah.

Ridwan manggut-manggut mendengarnya. “Keuntungan penggunaan kincir air ini yaitu irit energi, ekonomis ongkos, & ramah lingkungan, alasannya tak menggunakan listrik,” tambah Ayah.

  Kunci Jawaban Buku Tema 1 Kelas 6 SD Halaman 75 76 77 78 79 80 81 82 83, Subtema 2 Pembelajaran 2

Sesampainya di sungai, Ridwan menyaksikan sudah banyak warga desa yg berkumpul untuk melaksanakan kincir air.

“Wah, ramai sekali yg mau ikut gotong-royong,” seru Ridwan kagum.

Tak lama kemudian, bapak-bapak & para perjaka desa mulai menciptakan kerangka kincir. Mereka membagi peran. Ada yg mengukur panjang bambu & kayu. Ada yg memangkas dgn gergaji. Ada pula yg memaku & mengikat kerangka kincir.

Semua dilaksanakan dengan-cara hati-hati biar kincir sebanding & berputar pada porosnya dgn tepat. Menjelang siang, pekerjaan dilarang sementara untuk beristirahat. Ibu-ibu desa sudah menyiapkan masakan & minuman. Walau dgn hidangan sederhana, mereka mencicipinya bersama-sama.

“Hebat ya, Ayah. Membangun kincir air itu tergolong pekerjaan berat, tetapi semua jadi terasa ringan & lebih singkat alasannya gotong-royong,” kata Ridwan.

“Seperti kata pepatah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Pekerjaan yg berat akan terasa ringan bila dijalankan bareng -sama,” tanggap Ayah.