Suasana komplek perumahan di kota Bandung tempo dahulu 1938 |
Sekar Gambir
Angsana ligar ku mangsa
malati lingsir ku wanci
ganda puspita ermawar
sesekaring tamansari
mun teu seungit mo sari
lamun laju moal luyu
ligar teu maruragan
seungitna teu daek leungit
sapaosna seungitna angin-anginan.
(tina:Kandaga-1957)
Bagaimana mungkin Bloemhandel, (toko kembang) Abundatia di jalan Braga mampu menjadi langganan, yang musti mengirim bunga segar setiap pagi ke istana Gubernur Jendral Hindia-Belanda di Batavia, jika Bandung masa itu memang bukan lautan kembang.
Tak mungkin seorang George Clemence, perdana menteri Prancis atau pemain drama Charlie Chaplin dan Paulette Goddard bisa terpukau oleh pesona indah Taman kota Bandung, jikalau memang alasannya adalah taman bunganya yang manis mempesona itu!?
Bandung Tempo Dulu banyak mempunyai jenis bunga yang langka. Pada tahun 1915, Dr.W. D. van Leewen memperoleh sejenis bunga anggrek yang langka di kawasan Kota Bandung, sehingga bunga temuannya itu dinamakan Micristylis Bandongensis.
Selain bunga tadi, kota Bandung tempo doeloe dihiasi pula oleh jenis anggrek Nervilles Aragona yang sekarang tidak semua pekarangan rumah memilikinya.
Data sejarah cukuplah membuktikan, bahwa sekali tempo kota ini memang patut disebut sebagai Kota Kembang. Bukanlah suatu ilusi atau upaya memutar balik roda sejarah, kalau periode kini terlintas impian pada sebagian warga Bandung untuk mengembalikan gambaran kota ini selaku Kota Kembang.
Mustahil Bandung tempo dulu mendapat julukan Kota Kembang, jikalau tidak ada kembangnya yang berserakan tumbuh subur di segenap penjuru kota.
Bagaimana kita mampu menyebut Bandung Kota Kembang, jika kesan kembang, yang mempesona para hadirin kota tidak bisa didapatkan ? Tanpa semerbak mewangi bunga disegenap pelosok kota Bandung, maka julukan Kota Kembang akan terasa hampa.
Nah, jadi jika warga Bandung beserta abdnegara pengelola kotanya masih berminat untuk menyandang gelar Bandung Kota Kembang kambali, mari kita kobarkan semangat menanam bunga di seluruh kalangan warga kota. Sehingga pekarangan rumah kita, lahan tepi jalan, apalagi taman-taman kota Bandung yang tersia-siakan tanpa ditanami aneka macam bunga-bungaan. Sumber : Wajah Bandoeng Tempo Doeloe Oleh : Haryoto Kunto