Sandal Selop Encim

Pada busana kain kebaya China Peranakan pada masa kolonial Hindia Belanda yaitu kebaya den Sandal Selop Encim

Pada pakaian kain kebaya China Peranakan pada kurun kolonial Hindia Belanda adalah kebaya dengan bordiran di krah dan lengannya dan lazimnya warnanya putih dan bantalan kakinya berupa sandal selop.

Pada permulaan era ke 19 sandal selop encim berdisain datar, tetapi sehabis tahun 1930-an model selop ada yang berhak tinggi (high-heeled) Meskipun bentuk dasarnya sama namun terdapat variasi terutama dalam dekorasi yang diadaptasi dengan keinginan atau keperluan pemakainya.

Di kelompok istri pembesar, materi sandal selop yang digunakan berlainan dari rakyat biasa. Biasanya mereka memakai materi yang berkualitas tinggi seperti sutera atau beludru serta corak hias motif tumbuhan yang lebih elok. Bahan sulaman umumnya yang dibuat dari kawat perak berlapis emas dengan tekstur yang dihasilkan sungguh hebat sekaligus mengekspresikan kemapanan pemilik.

Kerumitan membuat sandal selop China Peranakan dengan kesempurnaan pembuatan yang dipesan secara khusus oleh Pouw Tjoe Tin sebagai gaya hidup yang serba mewah alasannya adalah dianggap bisa dijadikan selaku simbol status dan keagungan.

  Mengapa muncul perbedaan antara golongan pemuda dan golongan tua mengenai saat yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia?