Milih Hukuman
3 orang tahanan sedang menghadapi hukuman mati. Oleh sipir penjara mereka diberi kelonggaran untuk memilih jenis hukuman mereka :
1. Ditembak mati
2. Digantung
3. Disuntik dengan virus AIDS
Yang pertama berkata, “Tembak aku di kepala !” (Dor…. dia langsung mati.)
Yang berikut minta, “Gantung saja saya !” (Sret…. ia langsung mati juga).
Yang terakhir minta, “Beri aku suntikan AIDS !” Mereka memberinya suntikan pertama dan napi tersebut malah tertawa terbahak-bahak. Para penjaga kebingungan dan heran, apakah ada yang salah? Maka napi itupun minta untuk disuntik lagi, maka penjaga penjara melakukannya. Sekarang napi itu lebih terbahak-bahak sampai terguling-guling di lantai, sampai-hingga kencing di celana segala. Akhirnya kepala penjara bertanya kepadanya, “Kenapa sih kok kau malah tertawa terbahak-bahak? Tidak takut kena AIDS ya ?”
“HA…ha….ha…. Kalian seluruhnya kolot ! Aku kan pakai kondom !”
————————————————————————————————–
Tas Tukang Sunat
Ada seorang tukang sunat yang udah menjalani profesinya selama beberapa tahun. Suatu hari dia punya pandangan baru buat ngumpulin kulit sisa-sisa ia nyunatin orang. Akhirnya sesudah terkumpul setoples gede dia bawa ke penjahit dan minta tolong sisa-sisa kulit tsb dijadiin tas. Seminggu kemudian ia balik dan ternyata risikonya hanya suatu
tas kecil buat narok koin. Jelas aja beliau protes, “Gimana sih, kan nggak mungkin jadinya cuman segini wong kemarin aja bahannya setoples gede!” trus kata penjahitnya, “Eeeh jangan murka dulu dong, coba aja tasnya digosok-gosok nantinya kan jadi tas gedeeeeeee!”
————————————————————————————————–
Mohon Bimbingan
Akhirnya sesudah pesta akad nikah yang melelahkan sepasang pengantin gres beristirahat di kamar hotel. Si istri segera mandi. Setelah akhir, beliau menjumpai suaminya sedang berlutut dan berdoa.
“Apa yang sedang kamu kerjakan?”, tanya si istri.
“Saya sedang berdoa mohon bimbingan,” jawab si suami yang taat beribadah.
“Oh, itu saya mampu beri”, jawab si istri, “Kamu berdoa saja minta daya tahan.”
————————————————————————————————–
Ngangetin makan malam, mas
Ada sepasang pengantin gres yang lagi mesra-mesranya. Suatu pagi sang suami hendak berangkat kekantornya.
Suami : Ma, saya pergi dahulu!
Istri : Nggak sarapan dahulu?
Suami : Nggak, saya belum lapar!
Lalu sang suami mencium bibir istrinya dengan mesra sambil
berkata “ini makan pagiku!”, sang istri pun tersenyum. Karena ada sesuatu yang tertinggal, pada siang harinya sang suami balik kerumah dan bertemu istrinya lagi.
Istri : Ada apa mas koq balik kerumah?
Suami : Ada sesuatu yang tertinggal!
Istri : Nggak makan siang dahulu?
Suami : Nggak, saya masih belum lapar!
Lalu dengan mesranya sang suami menghampiri istrinya dan menciumi “dadanya” sambil berkata “ini makan siangku!” sang istri pun bahagia campur senang. Ketika sore hari menjelang malam sang suami pun pulang
kerumah, tetapi dengan kagetnya dia melihat tingkah laku sang istri, lalu bertanya.
Suami : Sedang apa kau!?
Penuh tanya, sebab ia menyaksikan istrinya sedang duduk diatas rice cooker yang hidup dan panas tanpa celana dalam. Dengan ungkapan yang bahagia sang istri menjawab.
Istri : Ngangetin makan malam, mas! ….