Pengertian Puasa Menurut Lima Kitab Fiqih

Bulan Ramadhan akan secepatnya datang. Mari kita rencanakan segala hal untuk menyambutnya, utamanya ilmu seputar puasa. Mari kita awali dgn pengertian puasa dlm sejumlah buku Fiqih.

Pengertian Puasa dlm Fiqih Shiyam

Fiqih Shiyam merupakan buku fiqih karya Syaikh Dr Yusuf Qardhawi yg khusus membicarakan puasa. Dalam buku ini disebutkan pengertian puasa dengan-cara bahasa (etimologi) & dengan-cara istilah (terminologi).

Puasa dlm Al Alquran & Sunnah berarti meninggalkan & menahan diri. Dengan kata lain menahan & menghalangi diri dr memenuhi hal-hal yg boleh mencakup impian perut & harapan kelamin dgn mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sedangkan pemahaman puasa dengan-cara syar’i mempunyai arti menahan & menangkal diri dengan-cara sadar dr makan, minum, berhubungan & hal-hal sejenisnya selama seharian yakni semenjak munculnya fajar hingga terbenamnya matahari dgn niat menyanggupi perintah & taqarrub pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Definisi puasa dlm Fiqih Sunnah

Fiqih Sunnah merupakan kitab fiqih karya Sayyid Sabiq yg dipenuhi dgn hadits-hadits sehingga tak satupun bab kecuali beliau menambahkan dalilnya dr Al Alquran maupun hadits.

Dalam Fiqih Sunnah disebutkan bahwa dengan-cara bahasa, puasa yaitu menahan diri. Definisi puasa berarti menahan diri dr segala yg membatalkan puasa semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari dgn disertai niat.

Pengertian puasa dlm Fiqih Al Manhaji ‘ala Mazhab Imam Syafi’i

Fiqih Al Manhaji merupakan kitab fiqih yg disusun oleh Dr Musthofa Al Bugho & ulama lainnya menurut mazhab Imam Syafi’i.

Dijelaskan dalm Fiqih Al Manhaji, puasa dlm bahasa Arab disebut ash Shiyam (الصيام) yg dengan-cara bahasa memiliki arti al imsaaku anisy syai’i (الإمساك عن الشيئ) yakni menahan dr sesuatu baik perkataan ataupun makanan.

Dalam Al Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan tentang Maryam.

إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا

“Sesungguhnya gue sudah bernazar berpuasa untuk Tuhanku Yang Maha Pengasih” (QS. Maryam: 26)

Maksudnya Maryam bernazar tak akan mengatakan dgn siapapun.

Adapun puasa yg dimaksud dlm terminologi syariat adalah menahan diri dr segala hal yg membatalkan puasa mulai dr terbit fajar hingga terbenam matahari diikuti dgn niat.

Definisi puasa dlm Fiqhus Sunnah lin Nisa’

Fiqhus Sunnah lin Nisa’ atau fikih sunnah untuk perempuan disusun oleh Abu Malik kamal bin As Sayyid Salim. Dalam buku ini disebutkan bahwa puasa maknanya yakni menahan diri dr hal-hal yg membatalkan dr terbitnya Fajar sampai terbenamnya matahari dgn niat.

Pengertian puasa dlm Al-Jami’ Fiqih An Nisa

Al-Jami’ Fiqih An Nisa merupakan buku fikih perempuan yg disusun oleh Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah.

Disebutkan, berdasarkan bahasa puasa memiliki arti menahan. Sedangkan berdasarkan syariat, puasa mempunyai arti menahan diri dengan-cara khusus dlm waktu tertentu serta dgn syarat-syarat tertentu pula. Menahan diri di sini tergolong ibadah sebab itu harus menahan diri dr makanan, minuman & berafiliasi serta seluruh syahwat dr sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. [wargamasyarakat.com]

  Niat Puasa Syawal, Tata Cara, Waktu dan Keutamaannya