Jika seseorang telah meninggal, semua organ tubuhnya akan berhenti berfungsi sama sekali. Tangan, kaki, & badannya akan mulai dingin alasannya adalah roh telah pergi meninggalkannya. Begitu pula, detak jantung & nadinya pun akan berhenti.
Itu adalah keadaan lazim yg ada bagi setiap jasad manusia yg sudah meninggal dunia. Namun demikian, tak ada yg tak mungkin bagi Allah Ta’ala. Jika berhenendak, ia akan menawarkan sesuatu yg berada di luar akal insan.
Dr. dr. Khalid bin Abdul Aziz Al-Jabir, seorang dokter berkebangsaan Arab Saudi dlm bukunya yg berjudul Musyahadat Thabîb Qashash Waqi’iyah menampung banyak kisah-kisah nasihat dr pengalamannya bekerja selaku dokter.
Salah satu kisah yg disebutkannya yaitu kisah jantung muazin yg mengumandangkan azan. Mari kita simak kisahnya.
Dokter Jasim Al-Haditsy, seorang penasehat kesehatan jantung di Pusat Penanganan Penyakit Jantung Amir Sulthan Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Riyadh, Arab Saudi, mengkisahkan kepadaku (Dr. Khalid),
“Salah seorang rekanku yg bisa diandalkan bercerita kepadaku, bahwa suatu malam ketika ia sedang bertugas di rumah sakit, ada seorang pasien yg meninggal dunia.
Maka ia secepatnya menentukan akan akhir hayat pasien tersebut, ia menaruh stetoskop di atas dadanya hingga ia menyimak suara,
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Asyhadu Alla Ilaha Illallah, Asyhadu Alla Ilaha Illallah
Rekanku itu menerka bahwa yg didengarnya adalah suara adzan subuh dr masjid. Untuk memastikannya, ia bertanya pada perawat yg sedang bertugas,
‘Jam berapa sekarang?’
Perawat tersebut menjawab, “Jam satu malam.”
Mendengar balasan sang perawat, rekanku itu terkejut .
Karena penasaran, ia kembali menaruh stetoskop di atas dada pasien yg meninggal itu. Tahukah Anda apa yg ia dengar?
Ya, ia mendengar suara azan dr jantung pasien tersebut dengan-cara lengkap.
Untuk mengenali bagaimana kondisi pasien itu semasa hidup, maka rekanku itu mengajukan pertanyaan pada keluarga pasien.
Mereka menerangkan, bahwa semasa hidupnya, sang pasien melakukan pekerjaan selaku muazin pada suatu masjid . Biasanya ia datang ke masjid seperempat jam sebelum tiba waktu shalat atau kadang lebih permulaan lagi.
Di samping itu, ia selalu menghatamkan Al-Qur`an dlm tiga hari & sangat mempertahankan lisannya dr kesalahan.
Allahu Akbar (Allah Mahabesar). Sungguh, ini ialah peristiwa langka di dunia ini. Setelah muazin itu meninggal, suara azan masih terdengar dr dirinya. Bukan dr mulutnya namun dr jantungnya.
Bagaimana seseorang hidup, begitulah ia akan meninggal dunia, & seperti itu pula ia akan dibangkitkan di alam baka kelak.
Mari kita memohon pada Allah Ta’ala supaya mengaruniakan husnul khatimah (final yg baik) bagi kehidupan kita. Allahumma Amiin.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]