Dalam kehidupan di dunia ini, banyak hal yg terjadi di luar nalar insan. Kelahiran, maut, jodoh, rezeki sudah diputuskan oleh Allah Ta’ala.
Sebuah dongeng yg ditulis oleh Dr. dr. Khalid bin Abdul Aziz Al-Jabir dlm bukunya Musyahadat Thabîb Qashash Waqi’iyah menjelaskan hal tersebut. Salah satunya adalah ihwal seorang penderita jantung akut yg tak mungkin sembuh dengan-cara medis.
Mari kita ikuti kisahnya berikut ini.
*****
Saya berkunjung ke negara Maroko untuk mengadakan pengobatan operasi jantung dengan-cara cuma-cuma yg dikhususkan untuk golongan fakir miskin dgn dana sukarela yg disumbangkan oleh seseorang dr Kerajaan Arab Saudi.
Kunjungan itu saya awali dgn melakukan investigasi dgn teliti untuk mengenali citra biasa kondisi kesehatan orang-orang di negara itu.
Dalam acara ini saya ditemani oleh dr. Muhsin yg bertindak selaku ajun & penerjemah dlm dialek Maroko, karena ia yaitu penduduk asli negara ini.
Ia pula melakukan banyak peran & pekerjaan dlm rangka menyukseskan acara saya ini. Semoga Allah membalas semua kebaikannya.
Di antara pasien yg datang, ada seorang pasien yg sudah berusia empat puluh tahun, sebut saja namanya Shabir. Tatkala melihat keadaannya saya sungguh cemas. Tatkala berlangsung ia senantiasa berhenti setiap dua langkah untuk menghela nafas.
Perutnya membuncit sebab busung, kedua kakinya telah membesar akhir dr jantung yg lemah, urat-urat nadi di lututnya telah membesar & wajahnya menyiratkan rasa sakit & penderitaan. Anda niscaya tak akan mampu untuk menyaksikannya.
Ketika melihatnya seperti itu, saya merasa khawatir. Lebih ngeri saya rasakan pada dikala memeriksa catatan kesehatannya.
Oleh alasannya adalah itu, saya ingatkan dr. Muhsin supaya tak memasukkannya di dlm daftar orang-orang yg akan menjalani operasi.
Sebab, berdasarkan perkiraanku, operasi tak akan menunjukkan banyak manfaat untuknya, ditambah lagi bahwa kondisinya sungguh mencemaskan.
Dalam hal ini saya berkewajiban untuk memilih orang-orang yg mungkin mendapatkan manfaat dr kegiatan investigasi kesehatan ini.
Ternyata, orang tersebut memahami apa yg saya katakan pada dr. Muhsin, maka ia secepatnya menyahut, “Ingat apa yg dikatakan oleh Tuhanku, bukankah ia telah berfirman,
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ
“Dan apabila gue sakit, Dialah yg menyembuhkan saya.” (QS. Asy-Syuara`: 80).
Dalam hal ini saya sangat yakin bahwa dgn izin Allah saya akan sembuh.
Wahai dokter, Anda hanya perantara saja atas kesembuhan saya ini, maka operasilah saya, sebab bergotong-royong Allah-lah yg akan menyembuhkan saya,” katanya.
Berlanjut ke Yakin Pertolongan Allah, Penderita Jantung Akut Ini Sembuh Total (Bagian 2)