Ceramah Dr Zakir Naik senantiasa mempesona banyak orang. Tak heran, ribuan orang menghadiri ceramah-ceramahnya. Bukan cuma umat Islam, kalangan non muslim pun berduyun-duyun tiba.
Salah satu pernyataan Dr Zakir Naik yg sempat diprotes kalangan Kristiani ialah seputar hakikat Kristen.
“Jika Kristen artinya seseorang yg mengikuti aliran Yesus, maka kami sebagai muslim lebih Nasrani daripada orang Nasrani sendiri,” kata Dr Zakir Naik sewaktu menawarkan ceramah di Shah Alam. “Jika Nasrani artinya seorang yg percaya pada pemikiran Yesus, maka gue lebih Kristen dibandingkan dengan orang Kristen sendiri.”
Pernyataan Dr Zakir Naik itu bukan tanpa alasan. Ia menerangkan, setidaknya ada lima alasan kenapa dirinya sebagaimana umat Islam yg lain lebih Nasrani dr orang Katolik.
Daftar Isi
1. Sunat (khitan)
Bibel mengatakan bahwa Yesus disunat pada hari kedelapan. Namun hampir semua Katolik tak disunat, sedangkan semua muslim disunat.
2. Tidak minum alkohol
Alkitab mengajarkan “jangan minum alkohol” dlm kitab Efesus 5:18 & kitab Amsal 20:1. Umat Nasrani terutama di dunia Barat meminum alkohol sedangkan umat muslim tak meminum alkohol alasannya alkohol haram.
3. Tidak makan babi
Injil mengajarkan “jangan makan babi” dlm kitab Imamat 11:7-8, kitab Ulangan 14:8 & kitab Yesaya 65:2-5. Namun, orang-orang Kristen justru makan babi sedangkan umat Islam tak makan babi.
4. Kerudung (hijab)
Injil mengajarkan biar wanita berhijab dgn menutupi rambutnya. Alkitab berkata dlm kitab Ulangan 22:5, Timotius 2:9, Korintus 11:5-6 biar perempuan berhijab. Namun perempuan Nasrani tak berjilbab sedangkan perempuan muslimah berjilbab.
5. Mengesakan Tuhan
Dalam Matius 4:10, Yesus berkata pada iblis, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, & cuma pada ia sajalah kamu-sekalian berbakti!”
Dr Zakir Naik memastikan bahwa tak ada satu pun pernyataan tak ambigu dlm Injil di mana Yesus sendiri berkata bahwa “Akulah Tuhan” atau “Sembahlah aku”.
Orang-orang Katolik menyembah Yesus, sedangkan orang-orang Islam mengesakan Allah sebagaimana pedoman Yesus yg bahwasanya. [Ibnu K/wargamasyarakat]