Di dlm surat al-Maidah [5] ayat 51, Allah Ta’ala berfirman yg artinya:
“Hai orang-orang yg beriman, janganlah ananda mengambil orang-orang Yahudi & Nashrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu). Sebagian mereka yakni pemimpin bagi sebagian yg lain. Barangsiapa di antara ananda mengambil mereka menjadi pemimpin, maka bekerjsama orang itu tergolong kelompok mereka. Sesungguhnya Allah tak memberi petunjuk pada orang-orang yg zhalim.”
Surat al-Maidah [5] ayat 51 ini sedang ramai diperbincangkan final-akhir ini. Dari mana pun sebabnya, hal ini memperlihatkan satu di antara sekian banyak kemukjizatan al-Qur’an al-Karim & keajaiban orang beriman yg menyebabkan segala karena selaku pesan tersirat dlm kehidupannya.
Kami sengaja menyajikan tafsir ini agar kaum Muslimin kian paham dgn al-Qur’an. Semoga uraian dr pakar tafsir dunia ini mencerahkan pemahaman kita semua.
“Allah Ta’ala melarang hamba-hamba-Nya yg beriman mengangkat orang-orang Yahudi & Nashrani selaku pemimpin, karena mereka yakni lawan-lawan Islam & lawan kaum Muslimin. Allah Ta’ala menerangkan, sebagian mereka (orang kafir) yakni pemimpin bagi sebagian lainnya. Setelah itu, Allah Ta’ala menjanjikan siksaan bagi orang yg melaksanakan hal tersebut.” tutur Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala dikala menerangkan ayat ini dlm Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim.
Imam Ibnu Katsir pun menyajikan dongeng yg dialami oleh Sayyidina ‘Umar bin Khaththab dgn teman mulia Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu ‘anhuma. ‘Umar memerintahkan pada Abu Musa al-Asy’ari untuk membacakan laporan keuangan. Lalu Abu Musa mengundang sekretarisnya.
Sekretaris Abu Musa ini membacakan laporan yg ia buat dgn sangat teliti & elok. ‘Umar terpesona. Katanya, “Ia betul-betul orang yg sungguh teliti. Apakah ia bisa membacakan laporan itu di masjid?”
“Tidak mampu.” jawab teman Abu Musa al-Asy’ari.
“Kenapa? Apakah ia sedang junub?” lanjut ‘Umar.
“Tidak.” kata Abu Musa.
“Lalu kenapa?” tanya ‘Umar lagi.
“Dia,” tutur Abu Musa, “seorang Nashrani.”
Sayyidina ‘Umar pun menghardik Abu Musa al-Asy’ari & memukul kakinya. Beliau pun membaca surat al-Maidah [5] ayat 51, “Hai orang-orang yg beriman, janganlah ananda mengambil orang-orang Yahudi & Nashrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu).”
Ada sebagian orang yg beropini bahwa auliya’ bukan cuma dimaknai pemimpin, tetapi semua yg akrab dgn kita. Baik selaku sobat, atasan, & seterusnya. Namun, kenapa masih ada yg bersikeras untuk memaksakan pilihannya pada selain orang Islam, padahal banyak tokoh Muslim yg kompeten?
Jawabannya ada di kalimat terakhir ayat ini.
“Sesungguhnya Allah tak memberi petunjuk pada orang-orang yg zhalim.”
Jangan-jangan kita tak layak mendapatkan petunjuk berbentukkebenaran karena kezhaliman yg kita kerjakan.
Wallahu a’lam. [Pirman/wargamasyarakat]
*Beli Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim goresan pena Imam Ibnu Katsir di 085691548528