Dzikir merupakan sumber ketenangan di dlm hati orang-orang yg beriman. Ketenangan hati inilah yg menjadi alasannya utama kesehatan asumsi & fisik seseorang. Tanpa ketenangan, kesehatan adalah kemustahilan.
Dzikir pula dikategorikan selaku salah satu amalan yg paling utama bagi seorang hamba yg beriman. Hal ini didasarkan pada hadits Hasan yg diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dr ‘Abdullah bin Busyr, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
يارسول الله، ان شراءع الاسلام قدكثرت علي فاخبرني بشيء اتشبت به، فقال: لايزال لسانك رطبامن ذكر الله تعلى
Ya Rasulallah, Inna syara-i’a al-islaami qad katsurat ‘alayya fa-akhbirnii bisyai-in atasyabbatu bihi. Qaala: Laa yazaalu lisaanuka rathban min dzikri Allahi Ta’alaa.
Seorang sobat mengunjungi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam seraya bertanya, “Ya Rasulallah, sungguh syariat Islam itu teramat banyak untukku. Maka beritahukanlah kepadaku perihal sesuatu yg menjadi pegangan pokok untukku.”
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun bersabda, “Hendaklah lisanmu selalu lembap dgn berdzikir pada Allah Ta’ala.”
Di antara kalimat-kalimat dzikir yg ma’tsur itu, ada satu kalimat agung yg mafhum kita ucapkan. Luar biasanya lagi, Nabi memberikan komitmen pasti dgn menyampaikan, “Siapa yg membacanya, telah selayaknya ia masuk ke dlm surga.”
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من قال رصيت بالله ربا، وبالاسلام دينا، وبمحمدنبياورسولا، وجبت له الجنة
Qaala Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: Man qaala ‘Radhiitu bi-Allahi Rabbaan, wa bi al-Islami diinaan, wa bi Muhammadi an-nabiyyan wa Rasuulan’, wa jabat lahu al-jannatu.
Diriwayatkan dengan-cara terpercaya dr Abu Sa’id al-Khudri dlm Sunan Abu Dawud, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barang siapa membaca ‘Radhiitu bi-Allahi Rabbaan, wa bi al-Islami diinaan, wa bi Muhammadi an-nabiyyan wa Rasuulan (Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, & Islam sebagai agamaku, & (Nabi) Muhammad selaku Nabi & rasulku)’, maka telah sepantasnya ia masuk ke dlm surga.”
Kalimat dzikir ini amat masyhur. Bahkan, kalimat ini sudah diajarkan pada kita & bawah umur kita sejak usianya masih belia. Hendaknya kita meminta kekuatan pada Allah Ta’ala untuk mendawamkan dzikir ini, lalu mempelajari tafsinya & mengamalkannya dlm kehidupan sehari-hari.
Ya Allah, kami meminta tolong untuk senantiasa mengingat-Mu, mensyukuri lezat-Mu, & membaguskan kualitas ibadah terhadap-Mu.
Wallahu a’lam. [Pirman/Wargamasyarakat]