Bulan Rajab yaitu bulan ketujuh dr tahun hijriah. Dua bulan lalu akan tiba bulan Ramadhan.
Karena berdekatan dgn bulan Ramadhan, sebagian orang merencanakan hadirnya bulan itu dgn amalan khusus dengan-cara berlebihan, bahkan melaksanakan tindakan bid’ah.
Sebelum membahas lebih dlm wacana tindakan bid’ah di bulan Rajab, ada baiknya kita mengetahui poin penting yg telah ditetapkan syariat Islam tentang dua syarat penting diterimanya ibadah, yakni sebagai berikut:
Pertama, sebuah ibadah dikerjakan dgn rasa ikhlas pada Allah Ta’ala, sesuai dgn firman Allah Ta’ala,
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Maka barangsiapa mengharap pertemuan dgn Tuhannya maka hendaklah ia melakukan kebajikan & janganlah ia mempersekutukan dgn sesuatu pun dlm beribadah pada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 110)
Lawan kata dr ikhlas yaitu syirik, yakni menyekutukan Allah Ta’ala dgn yg lain dlm beribadah.
Kedua: suatu ibadah yg dijalankan sesuai dgn sunnah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Hal ini seperti yg disabdakan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yg melaksanakan satu amalan yg tak ada perintah dr kami maka ia tertolak.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)
Lawan kata dr sunnah & mengikuti yakni bid’ah & mengada-ada dlm permasalahan agama.
Berpijak dr yg sudah kita sebutkan di atas, jelaslah bahwa kita memiliki satu kaidah agama yg penting sekali, yakni tak boleh mengkhususkan ibadah pada waktu & daerah tertentu, atau keyakinan bahwa hal tersebut memiliki keistimewaan dr yg lain, kecuali menurut dalil dr Al-Qur`an atau hadits.
Barangsiapa yg mengkhususkan suatu ibadah tanpa adanya dalil, maka ia sudah mengada-selenggarakan sesuatu yg gres dlm persoalan agama, di mana perbuatan itu yg tak diizinkan Allah Ta’ala.
Bertolak dr kaidah tersebut, kita melontarkan pertanyaan,
“Apakah terdapat di dlm Al-Qur`an atau ditetapkan dlm hadits, dalil yg menunjukkan kemuliaan bulan Rajab & pengkhususan ibadah tertentu, mirip shalat, puasa, umrah atau menyelenggarakan peringatan pada salah satu malam bulan tersebut, seperti malam Isra` Mi’raj?
Apakah terdapat dalil untuk melaksanakan hal tersebut? Ataukah sesuatu yg diada-adakan dlm agama Allah Ta’ala?
Adapun shalat & puasa, para ulama peneliti hadits sudah menyatakan, bahwa tak ada dalil perihal pengkhususan ibadah, sebagaimana yg diyakini sebagian penduduk pada bulan Rajab, seperti shalat & puasa, bahkan hal tersebut merupakan sesuatu yg diada-selenggarakan.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Tidak Ada Amalan Khusus di Bulan Rajab (Bagian 2)