Zainab, Mengutamakan Ketaatan Kepada Allah Ketimbang Kepada Suami (Bagian 3)

Lanjutan dr Zainab, Mengutamakan Ketaatan Pada Allah Ketimbang Pada Suami (Bagian 2)

Abu Al-Ash menepati janjinya dgn mengantarkan Zainab menyusul ayahnya di Madinah Al-Munawwarah.

Sebelum insiden penaklukan kota Makkah, suatu tatkala Abu Al-Ash kembali dlm suatu kafilah dagang dr Syam menuju Makkah, dgn menenteng harta benda Quraisy yg dipercayakan kepadanya.

Kafilah itu lalu diserang oleh suatu ekspedisi militer kaum muslimin yg dipimpin oleh Zaid bin Haritsah Radhiyallahu Anhu, yg sukses memperoleh semua harta & barang yg dibawa oleh kafilah tersebut.

Namun, ada beberapa orang dr kafilah tersebut yg berhasil melarikan diri, & termasuk diantaranya yaitu Abu Al-Ash.

Abu Al-Ash cemas terhadap harta orang-orang Quraisy yg dipercayakan kepadanya itu.

Sementara itu, Abu Al-Ash sendiri tak memiliki jalan lain kecuali menuju Madinah pada malam hari guna meminta pertolongan pada istrinya, Zainab.

Zainab pun memberi Abu Al-Ash santunan.

Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengetahui hal itu, ia datang menemui putrinya & berkata,

“Perlakukanlah ia dgn hormat.”

Subhanallah. Seperti inikah budpekerti insan dengan-cara umum? Sungguh ini yaitu adab para Nabi, ini adalah adat orang-orang besar.

Selanjutnya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata pada Zainab,

“Jangan hingga ia mendekatimu, sebab bahwasanya kau-sekalian tak halal baginya selama ia masih musyrik.”

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkumpul dgn para shahabat & bermusyawarah dgn mereka wacana kemungkinan mengembalikan semua harta yg telah dirampas itu pada Abu Al-Ash.

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Sesungguhnya kedudukan orang ini (Abu Al-Ash) pada keluarga kami yakni sebagaimana yg telah kalian pahami, & kalian sudah mendapatkan harta darinya.

Jika kalian mau berbuat baik & mengembalikan apa yg menjadi miliknya, maka gue menyukai itu.

Namun, kalau kalian enggan, maka sangat harta itu ialah harta fai’ yg diberikan Allah pada kalian, & kalian lebih berhak atasnya.”

Para shahabat sepakat untuk mengembalikan seluruh harta milik Abu Al-Ash tanpa kurang sedikit pun.

  Bukti Cinta Umar Kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam (Bagian 3)

Abu Al-Ash pun kembali ke Makkah menenteng harta tersebut.

Di sana ia menunjukkan setiap orang haknya dr harta yg dibawanya itu, kemudian berkata,

“Aku bersaksi bahwa tak ada Tuhan yg berhak disembah kecuali Allah, & bahwa Muhammad yaitu hamba Allah & rasul-Nya.

Demi Allah, tak ada yg menghalangiku untuk masuk Islam kecuali alasannya adalah khawatir kalian menduga bahwa gue hendak menyantap harta kalian.

Ketika Allah sudah menunaikannya pada kalian, & gue terbebas darinya, gue pun masuk Islam.”

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Zainab, Mengutamakan Ketaatan Pada Allah Ketimbang Pada Suami (Bagian 4)