Imam Ghazali & sejumlah ulama, seperti dikutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), melakukan “penelitian” untuk mendapatkan lailatul qadar. Dari observasi menurut pengalaman mereka itu, ditemukan formula malam keberapa lailatul qadar yg ternyata berulang berdasarkan malam jatuhnya Ramadhan.
- Jika hari pertama Ramadhan jatuh pada malam Ahad atau Rabu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam tanggal 29 Ramadhan
- Jika malam pertama jatuh pada Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 21 Ramadhan
- Jika malam pertama jatuh pada Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 25 Ramadhan
- Jika malam pertama jatuh pada malam Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 23 Ramadhan
- Jika malam pertama jatuh pada Selasa atau Jumat maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 27 Ramadhan
Seperti dimengerti bersama, malam pertama Ramadhan 1437 Hijriyah jatuh pada malam Senin, sehingga bila formula ini benar, lailatul qadar akan jatuh nanti malam (malam 21 Ramadhan).
Benarkah formula ini? Tidak ada yg berani memutuskan. Jumhur ulama mengikuti hadits-hadits Rasulullah yg dengan-cara lazim menyatakan lailatul qadar jatuh pada malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan. Meskipun ada hadits yg dengan-cara khusus berisi usulan Rasulullah untuk mencari lailatul qadar pada malam 27, jumhur ulama tak berani menentukan apakah lailatul qadar setiap tahun terjadi di tanggal yg sama.
إِنِّى أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ ، وَإِنِّى نُسِّيتُهَا ، وَإِنَّهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فِى وِتْرٍ
“Sungguh gue diperlihatkan lailatul qadar, kemudian gue dilupakan –atau lupa- maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam yg ganjil” (Muttafaq alaih)
Karena tak ada kepastian lailatul qadar tanggal berapa, mari perbanyak ibadah di malam-malam terakhir Ramadhan ini. Semoga Allah meridhai seluruh amal kita & menganugerahi kita lailatul qadar. [Ibnu K/wargamasyarakat]