Buah Manis Tawakal Seorang Ibu (Bagian 2)

Lanjutan dr Buah Manis Tawakal Seorang Ibu

Setelah para dokter sukses menanggulangi kebocoran di otaknya, anak itu mengalami keracunan di seluruh tubuhnya diikuti dgn kegagalan ginjal.

Sehingga, kondisinya sangat mencemaskan sekali, sementara itu ibunya selalu melantunkan bacaan,

“Hasbiyallahu wa ni’mal wakil (Cukuplah Allah untukku, & ia sebaik-sebaik Pelindung).”

Ibu itu pula senantiasa berdoa, “Ya Allah, sembuhklanlah anakku jikalau kesembuhan adalah yg terbaik untuknya.”

Setelah kondisi keracunan & kegagalan ginjal membaik bertahap, ternyata anak itu mengalami radang selaput pembungkus jantung & sekitar tulang rongga dada.

Kondisi yg di alami anak itu mengharuskan adanya operasi baru membuka rongga dadanya untuk menangani radang tersebut.

Enam bulan setelah terbaring di ruang pemulihan, anak itu dipindahkan ke bab bedah jantung khusus anak.

Anak itu tiba di bab operasi dlm kondisi yg mengenaskan, tak mampu melihat, tak mampu mendengar & tak bisa berlangsung, dgn dada terbuka.

Akan tetapi ibunya terlihat sungguh tegar dgn sarat harap pada Allah Ta’ala.

Setiap dokter yg datang akan menyaksikan ibu tersebut berada di sisi anaknya dgn membaca Al-Qur`an dr mushaf kecil berwarna biru yg senantiasa menempel di tangannya.

Tiga bulan sudah berlalu, anak itu keluar dr bab bedah jantung khusus anak dgn kondisi bisa melihat, bisa berbicara, mampu mendengar & berjalan sendiri seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa atas dirinya

Semua ini berkat karunia dr Allah Ta’ala, di samping ketegaran ibunya dlm berharap pada Allah Ta’ala, yg selalu beritsighatsah & meminta pinjaman pada Yang Maha Perkasa, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang & Maha Penyembuh.

  Perawat yang Tidak Mau Minum Obat

Satu setengah tahun kemudian, di rumah sakit ini saya menyaksikan perempuan tersebut menggendong bayi mungil, & ia ditemani oleh suaminya.

Di sisi mereka ada anak kecil yg dulu pernah berjuang melawan aneka macam penyakit di rumah sakit ini yg sekarang ia dlm keadaan yg baik.

Setelah mengajukan pertanyaan pada mereka, aku baru mengenali bahwa anak yg pernah sakit tersebut terlahir sehabis sang ibu mengalami kemandulan selama lima belas tahun, anak itu adalah anak pertamanya.

Alangkah hebatnya ibu itu. Setelah ia bersabar selama lima belas tahun kesudahannya ia menerima seorang anak, namun kegembiraannya terampas ketika anaknya mengalami sekian banyak penyakit.

Walaupun begitu ia tetap bersabar & berharap pada Allah Ta’ala.

Patut kita ucapkan selamat pada wanita ini, ia telah pertanda keimanannya kepada takdir Allah, yg jelek dengan-cara zahir maupun yg baik, & ia sudah memperlihatkan keikhlasan tawakalnya pada Allah Ta’ala.

Semoga kita tergolong orang-orang yg bertawakal pada Allah Ta’ala di setiap urusan kita.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]