Lanjutan dr Abdullah bin Abbas, Juru Bicara Ali yg Membuat Khawarij Mati Kutu
Abdullah bin Abbas lahir tiga tahun sebelum hijrah, & berkembang di bawah naungan kenabian. Ia selalu mengawalRasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan meriwayatkan banyak hadits dr dia.
Abdullah ikut dlm barisan Ali dlm perang Jamal & Shiffin, & di simpulan hidupnya ia mengalami kebutaan, kemudian ia tinggal di Thaif & wafat di sana.
Amru bin Dinar berkata,
“Aku tak pernah melihat suatu majelis yg menggabungkan seluruh kebaikan sebagaimana majelis Ibnu Abbas, tentang halal & haram, bahasa arab, tentang nasab (keturunan), & pula syair.”
Atha’ pula berkata,
“Ada orang-orang yg mengunjungi Ibnu Abbas untuk bertanya tentang syair & nasab, ada pula orang-orang yg mendatanginya untuk mengajukan pertanyaan tentang sejarah orang-orang Arab & peristiwa-kejadian yg terjadi pada mereka, & ada pula yg mendatanginya untuk mengajukan pertanyaan perihal fikih & ilmu.
Tidak ada satu golongan pun dr mereka yg bertanya, melainkan Ibnu Abbas akan menjawab mereka sesuai dgn cita-cita mereka.”
Ibnu Abbas membagi hari-hari pengajarannya berdasarkan ilmu yg diajarkan. Ada hari khusus untuk fikih, satu hari untuk takwil, satu hari untuk kisah pertempuran, satu hari untuk syair, & hari lain untuk peristiwa-insiden yg terjadi pada orang arab.
Apabila Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu Anhu menghadapi kesulitan dlm sebuah kasus, ia akan memanggil Ibnu Abbas & berkata kepadanya,
“Engkau yg cocok untuk persoalan ini & problem-dilema lain yg sepertinya.”
Umar akan menuruti usulan Abdullah bin Abbas. Umar tak memanggil orang lain kecuali Ibnu Abbas untuk duduk perkara-dilema seperti itu. Ia pula digelari Turjumanul Qur’an, sang penafsir Al-Qur`an.
Hal yg menjadikannya patut mendapatkan gelar & kedudukan itu yaitu akalnya yg cemerlang, hatinya yg pintar, & luasnya wawasan yg dimilikinya.
Bagaimana tidak, bukankah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri yg sudah mendoakannya dgn doanya,
اَللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ
“Ya Allah, pahamkanlah ia dlm agama & ajarkanlah ia takwil.” (Muttafaqun Alaih)
Doa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam itu betul-betul terbukti. Abdullah menjadi seorang alim di antara umat ini, penafsir Al-Qur`an, & pemberi klarifikasi perihal takwil (tafsir).
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Abdullah bin Abbas, Juru Bicara Ali yg Membuat Khawarij Mati Kutu (Bagian 3)