Abdullah bin Abbas, Juru Bicara Ali yang Membuat Khawarij Mati Kutu (Bagian 2)

Lanjutan dr Abdullah bin Abbas, Juru Bicara Ali yg Membuat Khawarij Mati Kutu

Abdullah bin Abbas lahir tiga tahun sebelum hijrah, & berkembang di bawah naungan kenabian. Ia selalu mengawalRasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan meriwayatkan banyak hadits dr dia.

Abdullah ikut dlm barisan Ali dlm perang Jamal & Shiffin, & di simpulan hidupnya ia mengalami kebutaan, kemudian ia tinggal di Thaif & wafat di sana.

Amru bin Dinar berkata,

“Aku tak pernah melihat suatu majelis yg menggabungkan seluruh kebaikan sebagaimana majelis Ibnu Abbas, tentang halal & haram, bahasa arab, tentang nasab (keturunan), & pula syair.”

Atha’ pula berkata,

“Ada orang-orang yg mengunjungi Ibnu Abbas untuk bertanya tentang syair & nasab, ada pula orang-orang yg mendatanginya untuk mengajukan pertanyaan tentang sejarah orang-orang Arab & peristiwa-kejadian yg terjadi pada mereka, & ada pula yg mendatanginya untuk mengajukan pertanyaan perihal fikih & ilmu.

Tidak ada satu golongan pun dr mereka yg bertanya, melainkan Ibnu Abbas akan menjawab mereka sesuai dgn cita-cita mereka.”

Ibnu Abbas membagi hari-hari pengajarannya berdasarkan ilmu yg diajarkan. Ada hari khusus untuk fikih, satu hari untuk takwil, satu hari untuk kisah pertempuran, satu hari untuk syair, & hari lain untuk peristiwa-insiden yg terjadi pada orang arab.

Apabila Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu Anhu menghadapi kesulitan dlm sebuah kasus, ia akan memanggil Ibnu Abbas & berkata kepadanya,

“Engkau yg cocok untuk persoalan ini & problem-dilema lain yg sepertinya.”

Umar akan menuruti usulan Abdullah bin Abbas. Umar tak memanggil orang lain kecuali Ibnu Abbas untuk duduk perkara-dilema seperti itu. Ia pula digelari Turjumanul Qur’an, sang penafsir Al-Qur`an.

  Bukti Cinta Umar Kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam

Hal yg menjadikannya patut mendapatkan gelar & kedudukan itu yaitu akalnya yg cemerlang, hatinya yg pintar, & luasnya wawasan yg dimilikinya.

Bagaimana tidak, bukankah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri yg sudah mendoakannya dgn doanya,

اَللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ

“Ya Allah, pahamkanlah ia dlm agama & ajarkanlah ia takwil.” (Muttafaqun Alaih)

Doa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam itu betul-betul terbukti. Abdullah menjadi seorang alim di antara umat ini, penafsir Al-Qur`an, & pemberi klarifikasi perihal takwil (tafsir).

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Abdullah bin Abbas, Juru Bicara Ali yg Membuat Khawarij Mati Kutu (Bagian 3)