Lakukan Ini kepada Saudara, Allah Pasti Cukupi Kebutuhan Anda!

Rezeki memang sudah dijatahkan sejak seorang hamba di alam rahim sampai meninggal dunia. Akan tetapi, rezeki mempunyai belakang layar & alasannya adalah-karena hingga dimudahkan bahkan dilimpahkan bagi seorang hamba.

Jika ada yg menyalahi alasannya-alasannya diturunkan & dilimpahkannya, rezeki akan tetap seret meski sudah melakukan pekerjaan mati-matian. Sebaliknya, ada orang yg usahanya terkesan biasa & sederhana, tetapi rezekinya mengalir deras karena melakukan belakang layar-belakang layar & alasannya-alasannya adalah dilimpahkannya rezeki dr Allah Ta’ala.

“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. ia tak akan menzhalimi & tak pula menelantarkannya. Siapa yg memenuhi keperluan saudaranya, maka Allah Ta’ala akan memenuhi kebutuhannya. Siapa yg menangani satu kesukaran seorang Muslim, maka Allah Ta’ala akan mengatasi salah satu kesulitannya pada Hari Kiamat. Siapa yg menutup malu seorang Muslim, maka Allah menutup dosanya pada Hari Kiamat.”

Di dlm hadits yg dikutip oleh Dr ‘Ali Hasyimi dlm Membentuk Pribadi Muslim Ideal berdasarkan al-Qur’an & as-Sunnah ini terdapat diam-diam agung terkait rezeki. Apalagi hadits ini disepakati keshahihannya oleh sebagian besar ulama hebat hadits, muttafaq ‘alaih.

Ketika Anda merasa selalu kelemahan, jangan senantiasa berpikir melipatgandakan kerja. Lakukanlah saran hadits ini dgn membantu keperluan keluarga, tetangga, sahabat, atau penduduk & kaum Muslimin.

Tidak perlu banyak, mulailah dr yg kecil. Datangi mereka yg punya anak & masih bersekolah, berikan duit sekadar untuk jajan.

Kunjungi tetangga akrab, bagikan masakan meski sedikit & terkesan remeh. Ajak bicara dgn hati, ketahui kebutuhannya, & berikan perlindungan dgn apa yg bisa dilaksanakan.

Teliti keperluan setiap anggota keluarga. Pekalah terhadap kebutuhan mereka. Jangan hingga ada yg terbengkalai terlebih sengaja ditelantarkan. Penuhi kebutuhannya sebelum mereka menagih atau meminta-minta.

  4 Faedah dari Takhrij Hadits

Jika Anda seorang guru, terapkan pula pola hidup ini pada para siswa. Rajin-rajinlah mengenali murid & latar belakangnya. Bantulah yg pantas dibantu. Ulurkan tangan pada yg patut menerima santunan. Tidak usah malu, jika nilainya kecil, karena tiada kebaikan yg bernilai kecil di segi Allah Ta’ala kalau dilakukan dgn benar & hati yg nrimo.

Bantulah orang lain. Pasti Anda akan merasa sungguh cukup dgn karunia Allah Ta’ala.

Wallahu a’lam. [Pirman/wargamasyarakat]