Anda suka makan sushi di Sushi Tei? Pernah atau sering? Hendaknya Anda perlu waspada & perlu banyak mengajukan pertanyaan. Pasalnya, restoran yg khusus menawarkan kuliner Jepang itu belum bersertifikasi halal.
Berikut penuturan salah seorang konsumen berjulukan Noor Al Kautsar.
Kaprikornus dahulu saya ialah konsumen setia Sushi Tei, terlebih di tahun 2010-2012-an saya hampir mengakibatkan Sushi Tei sebagai rumah kedua saya, hingga waitress yg di Bandung sudah hapal sajian langganan yg akan saya pesan. Bahkan saya sempet mejeng di media promo teve yg ada di Sushi Tei sebagai konsumen setia yg diinterview. Wajah saya otomatis terpampang di promo videonya Sushi Tei.
Singkat cerita saya dahulu berpikiran sebab menu di Sushi Tei rata-rata ikan, ya dgn polosnya saya anggap semua kuliner di sana halal. Namun suatu dikala saya mulai berpikir “ini Sushi Tei kecapnya aja yummy bener ya, nasinya juga, kuah ramennya pula hmm…kok bisa ya…”. Sampai balasannya saya membaca sebuah tanya jawab via Twitter @halalcorner. Saya terkejut sebab ternyata Sushi Tei belum halal. Akhirnya saya tabayyun (cek n ricek dgn rincian). Saya coba mention akun twitter Sushi Tei Bandung, apa benar nasi di Sushi Tei mengandung mirin? Dan adminnya jawab tidak, jadi aman untuk dikonsumsi. Tapi kok saya masih belum puas ya, jadinya saya tiba eksklusif ke Sushi Tei & saat memesan, saya tanya ke waitressnya, Mbak jika nasi & soyu di sini pake mirin nggak? si Mbaknya agak nervous & ia izin menghadap chefnya. Dan jawabannya adalah pakai Pak… Saya terkejut, memiliki arti admin yg di twitter bohong dong ya? Akhirnya saya memesan sashimi dgn soyu halal yg saya bawa sendiri.
Karena lama kelamaan saya kurang tenteram khawatir syubhat, alhasil saya memutuskan untuk berhenti makan di Sushi Tei.
Semoga dgn status ini Sushi Tei Indonesia mampu lebih jujur pada konsumen. Apalagi Sushi Tei dikala bulan Ramadhan pun menggunakan perhiasan Ramadhan, padahal makanannya saja tak halal. Saya akan sangat respect jika Sushi Tei menginformasikan pada konsumen muslim yg masuk resto bahwa Sushi Tei belum halal,.nasi & soyunya pakai mirin. Sehingga konsumen yg polos & tak tahu apa-apa tak akan terjebak dgn sajian makanan yg tak halal. Ini negara dgn penduduk lebih banyak didominasi Muslim terbesar di dunia, tetapi sayang awareness ihwal halal masih sungguh kurang & tak didukung dgn resto-resto yg jujur. Bahkan Sushi Tei membiarkan mereka-mereka yg terang-terang muslim, menggunakan hijab makan di Sushi Tei tanpa menginformasikan ingredients yg terkandung dlm sajian-sajian di Sushi Tei.
So, untuk muslim saya sarankan untuk tabayyun sebelum makan diresto-resti & untuk Sushi Tei gampang-mudahan mau berbesar hati peduli pada pelanggan muslim dgn menginformasikan ingredients pada menunya. Dan saya doakan Sushi Tei mau bekerja keras membuat menu khusus untuk bisa disantap muslim & bersertifikasi halal. Aamiin. [Paramuda/Wargamasyarakat]