Mampu Tapi Tidak Qurban, Ini Ancamannya

Qurban ialah ibadah yg disyariatkan Allah Subhanahu wa Ta’ala khusus di bulan Dzulhijjah; tepatnya pada Idul Adha (10 Dzulhijjah) & hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah). Qurban sangat dianjurkan bagi kaum muslimin yg bisa. Jika seseorang mampu berqurban tetapi tidak mau berqurban, ada bahaya khusus untuknya dr Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا

“Barangsiapa yg mempunyai kelapangan untuk berqurban tetapi ia tak berqurban, maka janganlah ia mendekati daerah shalat kami” (HR Ibnu Majah, Ahmad & Al Hakim)

Hadits ini bukan berarti mengkafirkan orang yg tak berqurban padahal ia bisa. Tidak ada ulama yg beropini mirip itu. Yang ada, sebagian ulama beropini bahwa hadits ini menunjukkan bahwa orang yg tak berqurban padahal ia bisa, maka ia berdosa. Sebagian yg lain menerangkan hadits ini menawarkan bahwa orang yg tak berqurban padahal ia mampu, maka ia tidak boleh mendatangi kawasan shalat Idul Adha Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Baik makna pertama maupun makna kedua, hadits tersebut menunjukkan betapa hinanya orang yg mampu berqurban tetapi ia tak mau berqurban. Hina dlm pandangan Allah & Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Di zaman sekarang, seringkali ada orang yg wisatanya ke mancanegara, uangnya banyak, hartanya berlimpah, beli apapun tinggal tunjuk, namun begitu tiba idul adha, ia tak berqurban. Betapa terhinanya ia di hadapan Allah.

Kita yg tak terlalu kaya, tidakkah kita bisa berqurban? Kita yg bisa menjawabnya sendiri. Namun jikalau beli iPhone bisa, beli Samsung Galaxy S modern bisa, pantaskah kita disebut tak bisa berqurban? [Ibnu K/wargamasyarakat]

  Ciri-ciri Husnul Khatimah dan Su`ul Khatimah (Bagian 4)