Masya Allah… Beginilah Kalimat Terakhir 4 Khalifah Kaum Muslimin Sebelum Wafatnya (2)

Lanjutan dr Kisah Akhir Hayat Khulafa ar-Rasyidin

Al-Faruq Umar bin Khaththab

Ketika menanggung sakit karena tusukan musuh-musuh Allah Ta’ala, Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhuma mengunjungi Sayyidina Umar yg tengah berbaring di kawasan tidurnya. Pada Khalifah kedua kaum Muslimin ini, Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Engkau sudah menjadi Muslim tatkala orang-orang lain masih kafir. Engkau selalu berjihad bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tatkala orang-orang lain berpangku tangan. Tatkala Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat, ia sudah ridha dgn engkau.”

Dengan sisa-sisa tenaganya, Sayyidina Umar Radhiyallahu ‘anhu meminta semoga Abdullah bin Abbas mengulang kalimatnya. Setelah diulang, Umar menimpali, “Celakalah orang yg tertipu dgn ucapanmu itu!”

Umar Radhiyallahu ‘anhu tak ingin dirasuki sombong. Umar sang pembeda kebaikan & kejelekan enggan dihinggapi setan di dlm dirinya. Maka kalimat kebenaran yg disampaikan oleh Abdullah bin Abbas terkait dirinya itu ditepis, biar tak menjadi sebab keangkuhan baginya.

Betapa mulianya Umar yg ditakuti setan terlaknat.

Dzun Nurain Utsman bin Affan

Laki-laki yg malaikat pun malu kepadanya ini tak berbeda kisahnya dgn para pendahulunya di jalan doktrin. Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu dikepung selama empat puluh hari, kemudian dibunuh oleh musuh-musuh Allah Ta’ala.

“Tidak ada Tuhan selain Engkau, Ya Allah,” ujar Utsman tegar tatkala darah menetes hingga ke janggutnya, “Mahasuci Engkau. Sesungguhnya gue tergolong orang yg zalim. Ya Allah, gue memohon Perlindungan-Mu & Pertolongan-Mu atas persoalanku & gue memohon pada-Mu semoga diberikan ketabahan atas ujian ini.”

Laki-laki amat senang memberi yg dua kali menjadi menantu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini sangat minim hati. Iman & taqwanya dijamin oleh sang Baginda. Akhir hayatnya pun digaransi berada dlm kebaikan. Surga ditentukan diberikan kepadanya. Akan tetapi, dia masih mengaku selaku orang zalim selaku bentuk kerendah-hatiannya.

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu

Di ujung hidupnya, sepupu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini masih sempat bertanya perihal pria yg sudah menusuknya. Pada yg masih hidup, istri Fathimah az-Zahra binti Muhammad ini berpesan agar mereka tak berlaku zalim kepadanya. “Berikan makan & minum. Jika gue mati, pukullah ia dgn sekali pukul saja.”

Sebagai wasiat paling final nan fantastis, Khalifah keempat kaum Muslimin ini berkata, “Jangan berlebih-lebihan dlm mengafaniku. Sesungguhnya gue mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Jangan bermewah-mewahan dlm berkafan. Sebab yg demikian itu menghimpit dgn keras.’”

Semoga Allah Ta’ala meridhai mereka & mengakibatkan kita belahan dr mereka. Ya Allah, akhirkan hidup kami dlm akidah & Islam, dlm kondisi husnul khatimah. Aamiin.

Wallahu  a’lam. [Pirman/Wargamasyarakat]

  Hamzah, Singa Allah dan Rasul-Nya (Bagian 3)