Sering Berwudhu tapi Dosa Menumpuk? Simak Penjelasan Imam al-Ghazali Ini

Berwudhu merupakan salah satu keharusan yg mesti ditunaikan tatkala seorang Muslim hendak melaksanakan shalat. Jika tiada air, Allah Ta’ala & Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam memberikan akomodasi dgn tayamum, bersuci memakai abu sesuai syariat Islam.

Berwudhu merupakan salah satu sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Merupakan sunnah utama yg mampu mengantarkan pelakunya menuju nirwana. Sebagaimana sobat mulia Bilal bin Rabbah yg sandalnya sudah hingga di surga tatkala beliau masih hidup lantaran tekun menjaga wudhu & selalu melakukan shalat sunnah syukrul wudhu.

Selain menyehatkan badan, berwudhu pula memiliki banyak keistimewaan. Di antara yg paling utama ialah bercahayanya anggota wudhu pada Hari Kiamat. Muka, kepala, rambut, telinga, tangan, & seluruh anggota badan yg terkena air wudhu kelak berhak menerima cahaya pada Hari Pembalasan.

Sebaliknya, orang yg malas atau tak pernah berwudhu akan senantiasa mendapatkan kegelapan di sekujur badan & anggota tubuhnya. Kasihan.

Berwudhu pula merupakan fasilitas yg diberikan oleh Allah Ta’ala & Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam untuk meniadakan dosa-dosa seorang hamba beriman. Bahkan disebutkan, dosa-dosa berguguran seiring dgn jatuhnya air dr anggota wudhu hingga tetes terakhir.

Sayangnya, tak semua orang yg berwudhu diampuni dosanya. Bahkan ada banyak orang yg berwudhu, namun dosanya makin menumpuk.

Sebabnya, sebagaimana dituturkan oleh Imam al-Ghazali Rahimahullahu Ta’ala dlm buku Bidayatul Hidayah, yakni tiadanya doa yg dipanjatkan & nihilnya kekhusyukan dikala seseorang berwudhu.

“Siapa yg berdzikir pada Allah Ta’ala ketika berwudhu, pasti Allah Ta’ala membersihkan seluruh tubuhnya dr dosa. Dan siapa yg tak berdzikir pada Allah Ta’ala dikala berwudhu, niscaya Allah Ta’ala tak berkenan membersihkannya, kecuali dengan-cara fisik (pada anggota tubuh yg terkena air wudhu.”

  Jangan Terlalu Dalam Mempelajari Agama?

Maka berwudhulah dgn baik. Awali dgn niat yg lurus, dilanjutkan dgn mengucap nama Allah Ta’ala. Khusyuklah. Jangan bercanda. Jangan sambil berbincang-bincang.

Saat mengusap atau membasuh anggota wudhu, camkan dosa yg pernah dilaksanakan oleh anggota tubuh tersebut. Sesalilah. Iringi dgn istighfar di dlm hati. Lalu panjatkan dgn lirih, gampang-mudahan dosanya diampuni seiring dgn menetesnya air dr anggota wudhu.

Mudah-mudahan Allah Ta’ala mengampuni dosa-dosa kita seluruhnya. Aamiin.

Wallahu a’lam. [Pirman/wargamasyarakat]

*Buku Bidayatul Hidayah mampu dipesan di 085691479667