Apa yg Anda kerjakan jikalau khatib Idul Fitri menyerukan berzakat? Mungkin merogoh saku atau mengeluarkan dompet, lalu bersedekah dgn selembar atau beberapa lembar duit. Ada pula yg mungkin menganggap undangan itu sekedar teori yg bisa diamalkan kapan-kapan.
Bagaimana perilaku teman & sahabiyah dikala mendengar permintaan sedekah pada khutbah Idul Fitri? Benar-benar fantastis.
عن ابن عباس قال : خرجت أنا و الحسن و الحسين و أسامةبن يزيد يوم فطر وخرج رسول الله صلى الله عليه و سلم إلى المصلى فصلى بنا ثن خطب صلى الله عليه و سلم فقال : يا أيها الناس إن هذا يوم صدقة فتصدقوا قال : فجعل الرجل ينزع خاتمه والرجل ينزع ثوبه و بلال يقبض حتى إذا لم ير أحدا يعطي شيئا تقدم إلى النساء فقال : يامعشر النساء إن هذا يوم صدقة فتصدقن فجعلت المراة تنزع خرصها وخاتمها وجعلت المرأة تنزع خلخالها و بلال يقبض حتى إذا لم ير أحدا يعطي شيئا أقبل بلال وأقبلنا
Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Aku keluar bersama Hasan, Husain & Usamah bin Zaid pada hari raya Idul Fitri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun keluar menuju daerah shalat & shalat bareng kami. Kemudian, ia berkhutbah seraya bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya ini ialah hari untuk bederma maka bersedekahlah kalian.” Ibnu Abbas berkata, “Lalu, ada pria yg melepaskan cincinnya & ada pula yg melepaskan bajunya, sedangkan Bilal tak melepas apa pun. Hingga tak ada seorang pun memberi lagi, beliau maju & bersabda pada kaum perempuan, “Wahai para perempuan, sangat hari ini yaitu hari beramal maka bersedekahlah kalian.” Seketika ada perempuan yg melepas kalung & cincinnya. Seorang perempuan lain melepas gelang kakinya. Bilal membisu hingga tak ada orang yg memberi sesuatu. Bilal tiba menyeru & kami pun tiba. (HR. Ibnu Hibban)
Demikianlah respon cepat para sobat & sahabiyah. Begitu mengagumkan karakter mereka dlm menyegerakan amal tergolong berinfak. Dan mereka tak berat menginfakkan harta mahal yg mereka bawa. Ada yg langsung melepas cincin & menginfakkannya. Bahkan ada yg melepas bajunya untuk disedekahkan.
Para sahabiyah, mereka tak kalah fantastis. Ada yg pribadi memberikan kalungnya. Ada yg pribadi menawarkan cincinnya. Dan ada yg eksklusif memperlihatkan gelang kakinya.
Tak heran jika mereka menjadi generasi terbaik. Allah memuji mereka “kuntum khairu ummah…” sedangkan Rasulullah memuji mereka “khairul quruunii qarnii…” Sayyid Quthb menyebut mereka “jailul qur’anil farid” karena begitu cepatnya mereka menanggapi perintah Al Qur’an dgn ketaatan. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]