Di antara adzab yg Allah turunkan pada pelaku dosa tatkala di dunia yakni bagi anak yg durhaka pada kedua orangtua mirip disebutkan dlm sebuah hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Durhaka pada kedua orangtua menjadikan seseorang terkena bencana alam. Hal ini sebagaimana yg diriwayatkan dr Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dlm suatu hadits, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
كَانَ رَجُلٌ فِي بَنِي إِسْرَائِيْلَ يُقَالُ لَهُ جُرَيْجٌ يُصَلِّي، فَجَاءَتْهُ أُمُّهُ فَدَعَتْهُ، فَأَبَى أَنْ يُجِيْبَهَا فَقَالَ: أُجِيْبُهَا أَوْ أُصَلِّي، ثُمَّ أَتَتْهُ فَقَالَتْ: اللَّهُمَّ لاَ تُمِتْهُ حَتَّى تُرِيَهُ وُجُوهَ الْمُوْمِسَاتِ. وَكَانَ جُرَيْجٌ فِي صَوْمَعَتِهِ، فَقَالَتِ امْرَأَةٌ: َلأَفْتِنَنَّ جُرَيْجًا. فَتَعَرَّضَتْ لَهُ فَكَلَّمَتْهُ فَأَبَى فَأَتَتْ رَاعِيًا، فَأَمْكَنَتْهُ مِنْ نَفْسِهَا، فَوَلَدَتْ غُلاَمًا، فَقَالَتْ: هُوَ مِنْ جُرَيْجٍ. فَأَتَوْهُ وَكَسَرُوْا صَوْمَعَتَهُ، فَأَنْزَلُوْهُ وَسَبُّوْهُ، فَتَوَضَّأَ وَصَلَّى، ثُمَّ أَتَى الْغُلاَمَ، فَقَالَ: مَنْ أَبُوْكَ يَا غُلاَمُ؟ قَالَ: الرَّاعِي. قَالُوْا: نَبْنِي صَوْمَعَتَكَ مِنْ ذَهَبٍ، قَالَ: لاَ، إِلاَّ مِنْ طِيْنٍ
“Dahulu ada seorang laki-laki andal ibadah dr kelompok Bani Israil, yg berjulukan Juraij sedang melaksanakan shalat, tiba-tiba ibunya tiba memanggilnya, tetapi ia tak menjawabnya.
Dia berkata pada dirinya, “Apakah saya menjawab panggilan ibu, atau meneruskan shalat?”
Kemudian ibunya menghampirinya & berdoa, “Ya Allah, janganlah Engkau matikan dia, hingga ia menyaksikan seorang pezina.”
Juraij berada di tempat ibadahnya, kemudian lewatlah seorang wanita, lalu bergumam, “Sungguh saya akan menggoda Juraij.”
Maka mulailah ia menghampiri Juraij, & menunjukkan dirinya mengajak untuk berzina. Namun, Juraij tak termakan sama sekali.
Karena putus asa, perempuan itu secepatnya pergi & mengunjungi penggembala kambing. Ia menarik hati & mengajaknya berzina, sehingga terjadilah tindakan zina di antara mereka.
Setelah itu, wanita tersebut hamil & melahirkan seorang anak pria. Lalu berkata pada penduduk ,
“Anak ini ialah dr (hasil hubungan saya dengan) Juraij.”
Kemudian penduduk tiba & menghancurkan tempat ibadah Juraij, menurunkannya & mencelanya.
Juraij berwudhu & melaksanakan shalat, lalu ia menghampiri bayi yg gres lahir itu & mengajukan pertanyaan,
“Siapa bapakmu wahai anak?”
Tiba-tiba bayi itu menjawab, “Penggembala kambing.”
Masyarakat berkata, “Kami akan membangun kembali kawasan ibadahmu dgn emas.”
Juraij berkata, “Tidak, bangunlah dgn menggunakan tanah liat.” (HR. Al-Bukhari)
Meskipun cerita ini tentang andal ibadah dr kalangan Bani Israil, tetapi kita mampu mengambil hikmahnya bahwa hak orang renta kita, terutama ibu, sungguh besar. [Abu Syafiq/Wargamasyarakat]