Shalat dhuha mempunyai banyak keutamaan. Salah satu keistimewaan istimewa shalat dhuha ialah menerima pahala mirip pahala umrah. Tentu, alasannya pahalanya besar, ada cara khusus mengerjakannya. Rasulullah menerangkan dlm haditsnya, ada dua cara semoga shalat dhuha berpahala umrah.
Cara pertama, shalat dhuha yg menjadi satu paket dgn shalat Subuh berjamaah & dzikir hingga masuk waktu dhuha kemudian ditutup dgn shalat dua rakaat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ
“Barangsiapa menjalankan shalat Subuh berjama’ah di masjid, lalu ia tetap berdiam di masjid hingga melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia mirip mendapat pahala orang yg berhaji atau berumrah dengan-cara tepat.” (HR. Thabrani; shahih lighairihi)
Cara kedua, sehabis shalat Subuh boleh pulang lagi ke tempat tinggal, namun di waktu dhuha ia menjalankan shalat Dhuha di masjid.
مَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لاَ يُنْصِبُهُ إِلاَّ إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ
”Barangsiapa keluar rumah untuk melakukan shalat Dhuha, & tak ada yg menyebabkannya keluar kecuali untuk shalat Dhuha, maka pahalanya mirip pahala orang yg umrah” (HR. Abu Dawud; hasan)
Mungkin ada yg bertanya, bukankah shalat sunnah lebih utama dilaksanakan di rumah? Ya, memang dengan-cara lazim shalat sunnah lebih utama dilakukan di rumah. Namun dlm hal ini, shalat dhuha yg berpahala umrah dengan-cara khusus disebutkan di masjid. Meskipun, dikerjakan di rumah pun tetap sah & berpahala.
Tentang keistimewaan shalat dhuha di masjid, hadits lain menjelaskan bahwa tatkala para sahabat membahas ghanimah, mereka dianjurkan shalat dhuha di masjid sebab itu lebih besar nilainya daripada ghanimah yg mereka bicarakan.
مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلىَ الْمَسْجِدِ لِسَبْحَةِ الضُّحىَ، فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزىً وَأَكْثَرُ غَنِيْمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً
“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu ialah pertempuran yg paling erat, ghanimah yg paling banyak, & kembalinya lebih singkat” (HR. Tirmidzi & Ahmad; hasan shahih).
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/wargamasyarakat]