Berikut ini yaitu doa minta anak dibarengi kisah aneh terkabulnya doa ini. Mengapa abnormal? Karena doa ini pernah dipanjatkan orang yg sudah usang menikah tetapi belum mempunyai anak, dengan-cara usia hampir tak mungkin ia punya anak, tetapi dgn doa ini Allah memberinya buah hati.
Setiap pasangan suami istri niscaya ingin memiliki anak. Siapa yg bisa menunjukkan anak? Hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yg kuasa menganugerahkannya. Karenanya sungguh penting berdoa pada Allah Subhanahu wa Ta’ala semoga ia menganugerahkan anak.
Doa minta anak berikut ini yakni doa-doa para Nabi yg diabadikan Allah dlm Al Alquran. Dan doa yg diabadikan Allah dlm Al Quran merupakan doa terbaik lantaran di antara maksud Allah memfirmankanNya yaitu untuk mengajarkan doa tersebut pada hambaNya. Agar dicontoh, biar diamalkan.
Daftar Isi
Doa Minta Anak dr Nabi Zakariya
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan innaka samii’ud du’aa’
Artinya: “Ya Tuhanku, berilah gue keturunan yg baik dr sisiMu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa” (QS. Ali Imrah: 38)
Doa minta anak ini dipanjatkan oleh Nabi Zakariya ‘alaihis salam. Kisah lengkapnya dijelaskan Allah dlm Surat Ali Imran ayat 38-41 selaku berikut:
Di sanalah Zakaria berdoa pada Tuhannya seraya berkata, “Ya Tuhanku berilah gue keturunan yg baik dr sisiMu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” Kemudian para malaikat memanggilnya tatkala ia bangkit melakukan shalat di mihrab (katanya) “Sesungguhnya Allah memberikan kabar besar hati kepadamu dgn kelahiran (putamu bernama) Yahya yg membenarkan suatu kalimat (Firman) dr Allah, panutan, berkemampuan menahan diri dr hawa nafsu & seorang nabi di antara orang-orang saleh.”
Dia Zakaria berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana gue bisa memperoleh anak sedangkan gue sangat bau tanah & istriku seorang yg mandul.” Allah berfirman, “Demikianlah Allah berbuat apa yg ia kehendaki.” Zakariya berkata, “Ya Tuhanku berilah gue suatu tanda (bahwa istriku mengandung)” Allah berfirman, “Tanda bagimu adalah bahwa kau-sekalian tak bisa mengatakan dgn insan selama tiga hari kecuali dgn arahan & sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknyanya serta bertasbihlah di waktu petang & pagi hari.” (QS. Ali Imran: 38-41)
Baca juga: Sholat Dhuha
Keajaiban Doa Nabi Zakariya
Ketika menafsirkan ayat tersebut, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menerangkan cerita Nabi Zakariya bahwa ia sungguh menginginkan anak khususnya setelah menyaksikan Maryam yg mencurahkan seluruh waktu & tenaganya untuk beribadah pada Allah.
“Maka Nabi Zakariya berdoa pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala supaya dikaruniai anak yg soleh seperti Maryam dr keturunan Nabi Yaqub Alaihissalam seraya berkata, ‘Ya Tuhanku Engkau Maha Mendengar setiap ucapan, memperkenankan setiap doa yg baik,” tulis Syaikh Wahbah dlm Tafsir Al Munir.
Terkait kata “malaa-ikah” dlm ayat tersebut, Syaikh Wahbah menerangkan, menurut lebih banyak didominasi ulama tafsir, malaikat yg berbicara kepadanya yakni Jibril. Namun usulan yg lebih besar lengan berkuasa menurut Imam Al Qurthubi yaitu bahwa yg mengatakan pada Zakaria ialah para malaikat banyak. Maksudnya panggilan atau perkataan tersebut berasal dr para malaikat.
Waktu itu Nabi Zakariya sedang bangun memanjatkan doa pada Allah Subhanahu wa Ta’ala & menunaikan shalat dlm mihrab daerah ibadahnya. Malaikat tersebut berkata kepadanya, ‘Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menggembirakan ananda dgn seorang anak yg diberi nama Yahya.’ Tatkala menerima kabar bangga tersebut, Nabi Zakaria merasa takjub & berkata ‘Bagaimana saya bisa mendapatkan seorang anak padahal saya sudah lanjut usia & istri saya mandul.’
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi jawaban melalui mediator malaikat, ‘Begitulah Allah Subhanahu wa Ta’ala berbuat apa yg dikehendakiNya.’ Maksudnya mirip penciptaan seorang anak yg tak seperti umumnya dialami oleh dirinya bersama istrinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berbuat apa yg dikehendakiNya di alam ini.
“Ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menginginkan sesuatu, maka ia akan mewujudkan baik lewat alasannya adalah atau mediator yg biasa berlaku maupun tidak. Dan di antaranya Allah membuat anak dr seorang ibu yg mandul,” lanjut Syaikh Wahbah.
Lalu Nabi Zakaria meminta pada Allah supaya ia diberi suatu menandakan yg memperlihatkan kalau istrinya sudah hamil karena dirinya ingin segera mencicipi kebahagiaan tersebut atau dirinya ingin mensyukuri nikmat tersebut. Lalu Allah menimbulkan menandakan tersebut dlm bentuk dirinya tak bisa mengatakan pada orang-orang kecuali cuma dgn arahan; dgn tangan atau kepala atau lainnya selama tiga hari berturut-turut. Allah pula menyuruhnya untuk memperbanyak dzikir dgn membaca takbir & tasbih di kala ia sedang dlm keadaan tersebut terutama pada waktu pagi & sore hari.
Demikianlah dikabulkannya doa minta anak tersebut. Nabi Zakariya yg sudah sungguh renta & istrinya yg mandul kesannya memperoleh seorang anak yg shalih, bahkan seorang Nabi. Yang tak kalah istimewa, Allah pula memberi nama opsi pada anak tersebut; Yahya.
Doa Minta Anak dr Nabi Ibrahim
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Robbi hab lii minash shoolihiin
Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yg termasuk orang-orang shalih” (QS. Ash Shaffat: 100)
Doa minta anak ini dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Kisah lengkapnya dijelaskan Allah dlm Surat Ash Shaffat ayat 99-101 selaku berikut:
Dan Ibrahim berkata: “Sesungguhnya gue pergi menghadap pada Tuhanku, & ia akan memberi petunjuk kepadaku. Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yg termasuk orang-orang shalih.” Maka Kami beri ia kabar bangga dgn seorang anak yg amat tabah. (QS. Ash Shaffat: 99-101)
Baca juga: Sholat Tahajud
Keajaiban Doa Nabi Ibrahim
Demikianlah doa minta anak yg dipanjatkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Doanya singkat, bahkan lebih cepat dr doa Nabi Zakariya. Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doa tersebut & menganugerahi Nabi Ibrahim putra padahal usia ia sudah tua.
Keajaiban doa minta anak yg dipanjatkan Nabi Ibrahim ini dijelaskan Buya Hamka dlm Tafsir Al Azhar.
“Dalam keinginan yg menyediakan hidup untuk menyerahkan diri pada Allah Subhanahu wa Ta’ala itu, ada satu hal yg sungguh mendukakan hati Ibrahim. Yaitu sudah usang menikah belum pula dikaruniai anak. Sebab itu ia menyampaikan permohonan doa pada Allah Subhanahu wa Ta’ala: ‘Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yg tergolong orang-orang shalih.’
Dia mengharapkan supaya Allah memberinya keturunan. Karena sudah usang ia menikah namun anak belum pula ada. Bertahun-tahun lamanya ia menanti putra, tak pula didapat. Ternyata kemudian bahwa istrinya yg berjulukan Sara itu mandul.
Dengan kesepakatan usulan istrinya Sarah itu, Ibrahim menikah lagi dgn Hajar, dayang dr Sarah, karena mengharapkan mampu anak. Dalam usia 86 tahun, permohonan itu terkabul. Hajar melahirkan anak pria yg berjulukan Ismail.”
Demikianlah kejaiban doa minta anak yg dipanjatkan Nabi Ibrahim ini. Pada usia 86 tahun kesudahannya sang Khalilullah ini memperoleh putra pertama bernama Ismail. Yang lebih menakjubkan, Ismail merupakan anak yg disifati Allah selaku haliim yg biasa diterjemahkan “sangat penyabar.”
Buya Hamka menerangkan, sifat haliim berlawanan dgn sifat shabr. Hilm adalah tabiat atau bawaan hidup. Shabr yaitu selaku perisai menangkis gelisah kalau cobaan tiba dgn tiba-tiba. Sedangkan Haliim yaitu apabila ketekunan itu sudah menjadi sikap hidup atau perilaku jiwa.
Demikian dua doa minta anak & dongeng keajaibannya. Bagi kaum muslimin yg menginginkan anak, baik gres menikah atau telah usang menikah, bacalah dua doa tersebut, insya Allah akan dianugerahi Allah anak-anak yg shalih. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]