Lanjutan dr Pelantikan Utsman Sebagai Khalifah & Baiat Umat Islam (Bagian 2)
Setelah itu, Abdurrahman berkata, “Silakan berdiri wahai Utsman.”
Abdurrahman menggenggam tangannya & bertanya,
“Apakah kamu-sekalian mau berbaiat untuk memimpin menurut kitabullah (Al-Qur`an), sunnah Nabi-Nya, tindakan Abu Bakar, & Umar?”
Utsman menjawab, “Iya.”
Maka Abdurrahman menengadahkan kepalanya ke atap masjid sementara tangannya masih menggenggam tangan Utsman. Lalu ia berdoa,
“Ya Allah, bantu-membantu gue sudah melepaskan tanggung jawab yg dibebankan pada pundakku & menyerahkannya pada Utsman.”
Abdurrahman pun berbaiat pada Utsman. Orang yg kedua berbaiat pada Utsman adalah Ali bin Abi Thalib.
Diikuti oleh kaum Muhajirin & Anshar, para panglima pasukan, & penduduk biasa .
Mereka mengerubunginya sampai menutupinya di bawah mimbar. Utsman menerima pengangkatan dirinya selaku khalifah pada hari Sabtu dr bulan Muharram para tahun 24 H.
Jauh sebelum insiden itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah memberi kabar gembira ihwal situasi pembaiatan Utsman.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh salah seorang shahabat berjulukan Abdullah bin Hawalah Radhiyallahu Anhu, ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Kalian mengerubungi seorang laki-laki yg melipatkan penutup kepalanya ke parasnya yg merupakan hebat nirwana tatkala membaiat orang-orang.”
Abdullah bin Hawalah berkata, “Maka kami mengerubungi Utsman bin Affan, kami lihat ia melipatkan penutup kepalanya ke parasnya sambil membaiat orang-orang.”
Terjadilah pembaiatan Utsman berdasarkan ijma’ (konsensus) kaum muslimin pada masa itu. Mereka bersepakat untuk mengangkat orang terbaik di antara mereka selaku pemimpin.
Seorang shahabat mengungkapkan hal tersebut sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Wa`il, bahwa bahu-membahu Abdullah bin Mas’ud dlm perjalanan dr Madinah menuju Kufah pada dikala Utsman bin Affan diangkat sebagai khalifah.
Abdullah bin Mas’ud memuji Allah, lalu berkata,
“Amma ba’du, maka sesungguhnya Amirul mukminin Umar bin Khaththab telah meninggal dunia. Kami tak pernah menyaksikan hari yg paling banyak tangisan dr hari itu. Kemudian kami berkumpul bareng para shahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Kami tak mengesampingkan orang terbaik di antara kami yg paling banyak mempunyai keunggulan & keutamaan, maka kami berbaiat pada Amirul mukminin Utsman bin Affan, maka orang-orang pun berbaiat kepadanya.”
Dikutip dr buku 10 Shahabat yg Dijanjikan Masuk Surga karya Abdus Sattar Asy-Syaikh.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]