Di antara syubuhat (keragu-raguan) yg ditebarkan kaum Rafidhah (Syiah) adalah pernyataan wacana adanya wasiat dr Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pada Ali semoga menjadi khalifah pertama.
Bagi orang yg tak mengerti sejarah, pasti akan gampang terpukau & terpengaruh dgn perkataan tersebut.
Dalam kitab-kitab sirah disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meninggal di pangkuan Aisyah Radhiyallahu Anha, maka pasti ia yg lebih tahu apa yg diucapkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebelum meninggal.
Sungguh, Ummul mukminin Aisyah Radhiyallahu Anha merupakan penjaga diam-diam rumah kenabian di rumahnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sakit, & di rumah itu pula ia meninggal dunia.
Tentunya, Aisyah akan mengetahui apa yg diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di saat-saat terakhir dr kehidupan ia di dunia.
Ada orang-orang yg menyebut bahwa Ali Radhiyallahu Anhu diwasiatkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam selaku penggantinya.
Mendengar itu, Aisyah berkata,
“Kapan dia mewasiatkan itu kepadanya? Padahal tatkala beliau sakit ia bersandar di di pangkuanku, lalu ia meminta ember, sesudah itu beliau bersandar di pangkuanku. Aku tak sadar bahwa beliau sudah tiada. Kaprikornus kapan ia mewasiatkan itu kepadanya?”
Bahkan, Ali sendiri menafikan hal itu, ia akan marah jikalau ada yg mengatakan di hadapannya bahwa ia yakni orang yg mendapat wasiat kepemimpinan sesudah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Sikap tersebut diriwayatkan dlm dua kitab shahih & kitab-kitab hadits lainnya. Sebagaimana terdapat dlm riwayat Yazid bin Syarik At-Taimi, ia berkata,
“Ali berkhutbah di hadapan kami, ia menyampaikan,
“Barangsiapa yg menyampaikan bahwa kami mempunyai sesuatu yg kami baca selain Kitabullah & Shahifah ini (kata Abu Ibrahim: lembaran yg digantungkan di sarung pedangnya), maka sungguh ia pendusta.
Di dalamnya pula tertulis ihwal unta (yang diambil sebagai zakat & pembayar diyat) & hukum-hukum seputar sembelihan. Juga tertulis bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda mengenai Madinah,
“Madinah yaitu tanah haram antara daerah gunung Air hingga Tsaur.
Kaprikornus barangsiapa yg menciptakan pelanggaran di Madinah atau melindungi orang yg berbuat pelanggaran, maka ia akan menemukan kutukan Allah, kutukan Malaikat & semua insan, serta Allah tak mendapatkan taubat & tebusan orang tersebut kelak pada hari akhir zaman.
Jaminan bantuan kaum muslimin yaitu satu, orang terendah dari mereka (budak), bisa memberi dukungan dgn jaminan itu.
Barangsiapa yg mengakui orang lain yg bukan bapaknya sebagai bapaknya, maka ia akan mendapat laknat Allah, laknat para Malaikat & laknat semua umat insan, serta Allah tak akan menerima tebusan orang tersebut kelak pada hari kiamat.”
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Bersambung ke Benarkah Ali Mendapat Wasiat Sebagai Khalifah Pertama? (Bagian 2)