Asap. Kini kian menduka. Makin menyebar dr satu daerah ke seberang wilayah. Membuat sebagian yg terkena memayah.
Ada zat Karbonmonoksida (CO) dr asap, kian usang dihirup dapat menjadikan ketiadaan. Kematian. Perlu diketahui, setiap pembakaran niscaya akan menghasilkan Karbondioksida (CO2) & Karbonmonoksida (CO). Maka, semakin banyak lahan yg terbakar, akan makin banyak kedua kandungan zat tersebut dihasilkan.
Karbonmonoksida jauh lebih mudah terikat oleh darah. Ada tentangan oksigen dlm paru-paru dgn kandungan CO. Akibatnya? Mereka yg menghirup kandungan CO terlalu banyak, akan kekurangan oksigen, alasannya adalah oksigen dlm darah akan direbut oleh CO2.
Negeri yg dulu hijau, kini mengabu. Hijau lenyap oleh taipan kelas kakap. Lindap.
Di saat dirundung duka, ada seorang pemimpin menentukan terbang ke negeri Abang Sam. Sebuah logika yg tak sehat.
Di titik ini kita terus mengajukan pertanyaan; kenapa Allah turunkan asap di negeri ini?
Kita tengok Al-Quran sejenak, Allah berfirman:
Ad-Dukhan, ya surat Ad-Dukhan (Asap). Terang, terperinci, asap di atas ialah indikasi azab. Saatnya untuk bertaubat. Wallahua’lam. [Paramuda/ Wargamasyarakat]
Terinspirasi kicauan Ustadz Bachtiar Natsir.