Difitnah Peras oleh Pengacara Saeni Warteg, Novis: Saya Laporkan Polisi!

Setelah mengungkap fakta yg terjadi di warteg Bu Saeni & langkah-langkah amoral seorang host sebuah stasiun televisi swasta yg makan sembarang di siang Ramadhan, Ketua Umum Pemuda Lira DPW Banten Novis Sugiawan kini menerima tuduhan telah melakukan pemerasan terhadap Ibu Saeni. Fitnah tersebut diluncurkan oleh Pengacara Bu Saeni, Evi Shofawi.

Evi Shofawi mengatakan bahwa perkataan Presiden Lira Jusuf Rizal Lira itu benar. Akan namun menambahkan bumbu yg tak sedap. “Makara mohon hati-hati bila ada yg mengaku-ngaku & menjinjing -bawa nama Lira yakni organisasi yg patut dipertanyakan legalitasnya,” ucapnya.

Sebelumnya Jusuf Rizal menyampaikan bahwa bila ada yg melakukan pemerasan, terlebih minta-minta uang pada orang susah, maka harus dilawan mampu dilaporkan ke penegak aturan.

“Setahu saya DPW Lira Banten vacuum alasannya adalah lagi mencari figur untuk gubernur yg punya kapasitas & kapabilitas,” kata Jusuf Rizal, Sabtu (18/6).

Menanggapi tuduhan itu, Novis Sugiawan mengatakan masuk akal jikalau seorang Jusuf Rizal itu mengatakan mirip itu.

“Ya layak saja mantan presiden Lira bilang Lira Banten vacuum. Karena di masa Jusuf Rizal memang vacuum. Jusuf itu mantan presiden Lira & Presiden Lira sekarang itu Olies Datau,” kata Novis pada Wargamasyarakat.net, Jakarta (19/6).

Ia menjelaskan bahwa yg vacuum itu organisasi induk Lira Banten, bukan Pemuda Lira. 

“Pemuda Lira itu sayap organisasi Lira yg independen dan punya otoritas sendiri,” terang Novis.

Tentang tuduhan pengacara warteg tersebut, Novis menilai Evi itu hanya melihat parsial.

“Evi nggak baca. Saya bukan gubernur Lira Banten, tetapi saya Ketua Umum Lira Banten. Kalau organisasi induk pakai tata cara presidensil. Salah Evi itu nggak baca & laporan ke Jusuf Rizal di sangkanya saya Gubernur Lira Banten. Padahal saya pemuda Lira Banten,” ungkap Novis.

Atas tuduhan tersebut, Novis akan melaporkan ke pihak yg berwajib.

“Saya akan laporkan ke Mabes Polri!” tegasnya. [Paramuda/ Wargamasyarakat]

  Taujih Hikmah Pasca Perang Badar