Orang-orang yang Lari dari Kenikmatan Surga

Banyak cerita di seputar kita wacana orang yg menjauhkan diri dr kenikmatan surga yg ada di dunia. Kenikmatan surga itu tak lain yaitu berbakti pada kedua orang renta.

Seorang dokter dr Arab Saudi bernama Dr. dr. Khalid bin Abdul Aziz Al-Jabir, dlm buku yg ditulisnya berjudul Musyahadat Thabîb Qashash Waqi’iyah, banyak memuat dongeng hikmah ihwal orang-orang yg durhaka pada orang tuanya.

Di antaranya yakni yg disebutkan di sini. Mari kita simak kisahnya.

Sebuah peristiwa yg tak pernah terbayangkan dlm benakku seandainya saya tak menyaksikan atau mendengarnya dengan-cara pribadi.

Mereka yakni orang-orang yg melarikan diri dr tanggung jawab & meninggalkan ayah atau ibu mereka di rumah sakit ketika waktunya mereka dijemput pulang dr rumah sakit.

Dengan begitu, bahwasanya mereka tak hanya meninggalkan orang bau tanah mereka akan namun mereka sudah melarikan diri & menjauhi surga. Faktanya dongeng mirip ini banyak sekali terjadi.

Kisah pertama yaitu wacana seorang kakek yg berusia 96 tahun. Saya memberi anjuran kepadanya untuk keluar dr rumah sakit setelah menjalani pengobatan.

Akan tetapi, sampai tiga hari setelah saya sampaikan anjuran tersebut, tak ada satu orang pun yg menjemputnya keluar dr rumah sakit, alasannya adalah orang terdekatnya tak ingin membawanya ke rumah.

Keluarganya berargumentasi, bahwa pada minggu-minggu pertama setelah keluar rumah sakit, kakek itu membutuhkan perhatian khusus, di samping itu niscaya akan banyak orang-orang membesuknya.

Hal itu pastinya hanya akan menambah beban saja. Demikianlah perkataan yg disampaikan oleh salah satu anak dr orang tua tersebut pada saya.

  Masuk Islam Setelah Berada di Penjara (Bagian 2)

Anak itu berkata,

“Istriku tak mau menerima ayahku. Ia berkata kepadaku, ‘Saya tak mau menjemput ayahmu dr rumah sakit, alasannya adalah akan banyak orang yg tiba ke sini & pastinya ayahmu akan membutuhkan perhatian khusus.

Biarlah saudaramu yg menjemputnya atau membawanya dr rumah sakit.”

Saya (Dr. Al-Jabir) katakan kepadanya,

“Lalu kenapa tak ada satu pun yg menjemput ayahmu ini?”

Ia segera menyahut, “Mungkin istri saudaraku yg lain pula mengatakan mirip apa yg dikatakan istriku kepadaku.”

Saya kemudian berkata kepadanya,

“Bagaimana mungkin kamu-sekalian menuruti kemauan istrimu dlm dilema seperti ini?”

Ia menjawab, “Dokter, gue tak ingin pusing menghadapi istriku.”

Akhirnya datanglah salah satu anak orang bau tanah tersebut yg belum menikah untuk menjemputnya keluar dr rumah sakit.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Orang-orang yg Lari dr Kenikmatan Surga (Bagian 2)