Hukum Membuat Patung, Haramkah? (Bagian 2)

Lanjutan dr Hukum Membuat Patung, Haramkah?

Terkait kaum Nabi Nuh, Allah Ta’ala berfirman, “Dan mereka berkata, “Jangan sekali-kali ananda meninggalkan (penyembahan) yang kuasa-dewa ananda & jangan pula sekali-kali ananda meninggalkan (penyembahan) Wadd, & jangan pula Suwa’,  Yaghuts, Ya‘uq & Nasr. (QS. Nuh: 23).

Itu semua ialah nama patung yg berasal dr nama orang-orang shalih di golongan mereka, yg bertujuan untuk memperingati & memuliakan mereka.

Lihatlah bagaimana akhir yg ditimbulkan dr membuat patung peringatan berupa makhluk bernyawa, yakni perbuatan syirik pada Allah Ta’ala & mengingkari rasul-Nya.

Hal tersebut menyebabkan mereka dibinasakan dgn angin angin puting-beliung, mereka dibenci Allah Ta’ala & para makhluk-Nya.

Hal ini memperlihatkan bahwa menciptakan patung & membangun tugu peringatan berupa makhluk bernyawa, yaitu perbuatan yg membahayakan sisi dogma.

Oleh karena itu, nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam melaknat orang-orang yg menggambar (membuat patung), & memberitahukan bahwa orang tersebut ialah orang yg paling berat siksaannya pada hari akhir zaman.

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pula menyuruh untuk meniadakan gambar & merusak patung, & mengabarkan bahwa malaikat tak akan masuk ke rumah yg terdapat gambar di dalamnya.

Itu semua untuk menghindarkan kerusakan & ancaman yg ditimbulkannya terhadap masyarakat dlm segi keyakinan. Sebagaimana yg kita sebutkan di atas, bahwa awal mula terjadinya tindakan syirik di bumi, menggambar & menempelkan gambar tersebut, baik berbentuk foto atau pun patung di daerah asosiasi, lapangan, atau taman.

Hal itu diharamkan berdasarkan syariat, sebab merupakan jalan menuju kemusyrikan & rusaknya keyakinan seseorang.

  Ketika Muslim Membela Penista Agama

Jika kaum kafir ketika ini melakukan perbuatan tersebut, karena mereka tak mempunyai iman yg harus dijaga, maka kaum muslimin tak boleh ibarat mereka dlm hal ini, demi menjaga dogma yg merupakan sumber kekuatan & kegembiraan bagi mereka.

Ya Allah, hidupkan kami dlm kesenangan dgn bertauhidan matikan kami dlm kesyahidan dgn bertauhid.

Ya Rabb kami, janganlah Engkau condongkan hati kami pada kesesatan sehabis Engkau berikan isyarat pada kami, & karuniakanlah pada kami rahmat dr segi-Mu, bantu-membantu Engkau Maha Pemberi.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]