Suami Ingat Masakan Ibu dan Saudarinya? Ini Trik Mengatasinya (Bagian 2)

Lanjutan dr Suami Ingat Masakan Ibu & Saudarinya? Ini Trik Mengatasinya

Istri yg cerdas akan senantiasa tersenyum & tak perlu aib pada ibu mertuanya, saudari iparnya & setiap wanita yg dikagumi suaminya.

Ia menulis semua resep, lalu mencobanya di rumah & ia tak segan bertanya, sehingga ia ahli melakukannya.

Memasak yaitu ilmu & seni, bukan kebetulan atau sekali tarik nafas langsung jadi.

Memasak yakni ukuran-ukuran terukur yg diletakkan pada ketika yg tepat, butuh ketekunan penuh dr seorang koki & perhatian tanpa bosan, sehingga menjadi suguhan yg tepat.

Di lapangan, banyak kita jumpai karyawati yg dizalimi keluarganya alasannya tak diajari seni memasak sebelum mereka menikah.

Alasan keluarga yakni keharusan anak perempuan saat masih sekolah yakni belajar saja. Sementara pada hari libur ia harus menyiapkan pelajaran esok & beristirahat.

Bahkan, lebih banyak didominasi sekolah yg ada tak mengajarkan sama sekali seni mengontrol rumah, sebagaimana yg pernah diajarkan di beberapa negara pada tahun empat puluhan.

Seorang istri yg melihat suaminya yg terpesona dgn langkah-langkah saudarinya terhadap suaminya, cara mendidik anak-anaknya & cara memasaknya wajib tak menampakkan kemarahannya di depan suaminya & berkata kepadanya,

“Semestinya ananda menikahi saudarimu, tak menikahiku.”

Istri yg tak cerdas akan mengucapkan itu.

Sementara itu, istri yg bijaksana akan berkata,

“Sungguh saudarimu itu adalah sosok perempuan yg cantik & istri idaman. Sungguh mujur laki-laki yg memilikinya.

Apakah mungkin mereka bersedia mendatangi kita di rumah pada libur mingguan atau libur panjang sekolah belum dewasa nanti?”

Sungguh, kebanggaan & rasa bangga istri terhadap keluarga suami akan menetralisir karat di hati suami & menyenangkannya, sehingga ia tak segan untuk besar hati terhadap keluarga istri.

  40 Acuan Rancangan Kartu Usul Pernikahan Unik Bikin Kamu Ngebet Nikah

Wahai istri yg terhormat

Tunjukkan rasa banggamu terhadap keluarga suamimu. Sambut mereka dgn hangat dikala berkunjung ke rumahmu.

Janganlah sekali-kali menghiasi paras anggunmu dgn kemasaman & kejenuhan, alasannya perlakuan yg sama mampu jadi ananda peroleh dr orang lain.

Semoga berfaedah. Disarikan dr buku Kuni Aniqah karya Shafa Syamandi.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]