“Ssstt…tiga hari pertama roh almarhum masih di kamar ini.”
Pernah mendapat kalimat serupa di atas? Atau pernah menyatakan sendiri hal demikian?
Kematian yaitu kepastian. Setelah mati, roh akan memasuki alam barzakh. Alam yg berlainan & asing. Barzakh itu artinya dinding gaib yg sungguh kuat.
Di dlm Al-Qur’an surat Al Mu’minun Allah pun berfirman:
Hingga apabila datang ajal pada seseorang dr mereka, ia berkata Ya Tuhanku kembalikanlah gue (ke dunia) supaya gue berbuat baik pada urusan yg gue tinggalkan, sekali-kali tak (akan terjadi) itu hanyalah perkataaan yg diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (dinding) hingga mereka dibangkitkan (di hari kiamat)(Q.S. Al Mu’minuun [23] : 99-100)
Siapapun roh yg sudah terlepas dr badan (dalam keadaan mati), maka ia akan eksklusif masuk dlm ke alam barzakh. Sejak hari itu, roh tak akan dapat menyaksikan orang-orang yg masih hidup di dunia. Sebagaimana orang yg masih hidup di dunia tak mampu melakukan kontak dgn orang yg sudah meninggal dunia. Dengan ini terbongkarlah batilnya dogma yg menyampaikan keyakinan-kepercayaan selaku berikut:
- Tiga hari pertama sehabis kematian roh masih ada di kamarnya tempat dimana ia meninggal dunia (atau dibaringkan terakhir). ia melihat siapa yg tiba, siapa yg pergi. Siapa yg tertawa & siapa yg menangis.
- Seminggu sehabis meninggal dunia, roh itu masih di rumah bukan lagi di kamar.
- Empat pulu hari setelah kematiannya, roh tersebut masih di area rumah. Kadang di halaman rumah, kadang di dlm rumah bolak-balik. Selama empat puluh hari masih di situ.
- Kemudian pada hari-hari selanjutnya, roh-roh akan datang pada hari Kamis malam Jumat.
Keyakinan seperti ini, ternyata didapatkan dlm kitab suci agama Hindu. Akan tetapi beberapa umat Islam yg belum mencukupi keilmuannya, balasannya percaya dgn hal tersebut.
Suatu kali ada seorang ayah pernah menasihati anak-anaknya yg masih kecil. Dikatakannya, “Setiap Kamis malam Jumat, periuk jangan dihabiskan betul nasinya. Sisakan meski pun hanya sedikit. Kerak pula nggak apa-apa, pokoknya tinggalkan sedikit. Nanti Emak ‘datang’, nanti kalau lihat periuk kosong ia murung dikira anaknya tak makan sehari ini.”
Ketika anaknya sudah besar & belajar ilmu agama lebih dalam, sang ayah sering diajak ke pengajian. Lambat laun sang ayah paham pemahamannya selama ini keliru & salah.
Kaprikornus, orang yg sudah meninggal itu masuk ke alam Barzakh. Tidak akan mampu melihat apapun di balik Barzakh itu. Tidak pula ia akan menampakkan diri pada insan.
Hai jiwa yg hening (Nafsul muthmainah) kembalilah pada Rabbmu dgn hati yg puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dlm jama’ah hamba-hamba-ku & masuklah ke dlm nirwana-Ku(Q.S. Al-Fajr [89] : 27-30)
Kita berlindung dr kekeliruan akidah supaya damai di alam Barzakh. Wallahua’lam. [Paramuda/Wargamasyarakat]