Berdakwah pada masa sekarang mempunyai tantangan & akomodasi yg berlainan dgn masa lalu. Para dai dituntut untuk mampu mencari cara yg jitu untuk menyampaikan dakwahnya pada masyarakat.
Kemudahan dlm berdakwah dgn ragam caranya dapat memacu kita untuk berlomba-lomba dlm kebaikan. Sungguh, fasilitas berdakwah saat ini tak dimiliki oleh para dai sebelum kita.
Pada masa kini ini, mampu dibilang dakwah jauh lebih gampang ketimbang dakwah pada masa kemudian. Di samping biaya yg dikeluarkan pula relatif murah.
Ada beberapa fasilitas dakwah yg pada ketika kini ini lebih mengena. Setidaknya, ada tiga poin selaku berikut:
Pertama, memberi nasihat dengan-cara personal, baik lewat telepon, eksklusif berhadapan, ataupun dgn korespondensi.
Dengan cara seperti ini, seorang dai harus tetap mengedepankan rasa kasih sayang & kesopanan. Ia pula mesti menyebut kebaikan-kebaikan orang yg didakwahi, & tak segan menjelaskan kesalahan-kesalahannya dgn cara yg baik.
Secara umum, sistem korespondensi jauh lebih efektif, sebab pada saat ini semua mampu membaca & menulis.
Pernyataannya kini yakni, di mana orang-orang yg mendermakan dirinya untuk itu?
Seiring dgn kehebatan teknologi pada masa kini, yg mana tumbuhnya blog & situs jejaring sosial begitu marak, maka sebaiknya media ini mesti kita pakai untuk berdakwah lewat goresan pena.
Sebut saja Facebook, Twitter, Path, Instagram, WhatsApp, Telegram & yang lain, kita manfaat sebaik-baiknya untuk mengembangkan kebaikan pada sahabat-sobat.
Jangan habiskan waktu untuk mengomentari hal-hal yg tak ada manfaatnya, baik dlm urusan dunia apalagi masalah alam baka.
Kedua, membagikan buku-buku saku, kaset, CD/VCD (cakram padat) pengajian yg harganya tak mahal.
Bayangkan pahala yg dijanjikan oleh Allah Ta’ala dengan cuma menyisakan uang yg sedikit itu. Tengoklah bagaimana para generasi permulaan umat ini membiayai dakwah.
Lihatlah Abu Bakar Radhiyallahu Anhu yg dgn suka rela memberikan seluruh harta bendanya, tak tersisa sedikitpun. Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu dgn hati ikhlas mendermakan setengah dr hartanya, begitu pula dgn para shahabat yg lain.
Lalu kenapa kamu-sekalian enggan menyumbangkan sejumlah duit perbulan untuk dana dakwah? Ingat, harta bendamu yg paling baik & berguna ialah apa yg ananda investasikan untuk akhiratmu.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Inilah 3 Sarana Dakwah yg Mudah & Murah (Bagian 2)