Orang-orang yg berhasil selalu memiliki dongeng & jalannya sendiri. Ada terlalu banyak faktor yg mengirimkan seseorang menuju kesuksesan, tapi tak semua faktor tersebut bisa & ampuh tatkala dimanfaatkan oleh orang lain.
Seorang ibu mendatangi sebuah toko busana. Tergolong nekat, perempuan ini tak menjinjing uang. Nol rupiah. Sebab ia memang tak mempunyai duit. Ia cuma benar-benar berencana menjadi faktor keberhasilan bagi keluarganya yg memang diuji dgn kekurangan harta.
Sesampainya di toko busana, ia mengeluarkan selembar kartu tanda penduduk. KTP orisinil. ia serahkan pada sang pemilik toko sembari bertutur, “Pak, beri saya tiga atau lima potong kain. Saya akan menjualnya. Karena tidak punya modal, kartu tanda penduduk ini jaminannya.”
Meski ragu di permulaan, sang pemilik toko mampu menyaksikan ketulusan & kejujuran di mata sang ibu. Dengan berharap kebaikan pada Allah Ta’ala, sang pemilik toko menyampaikan lima potong baju pada si perempuan.
Sang perempuan mendapatkan dgn bahagia tak tergambar, kemudian meninggalkan toko untuk menjual lima potong busana yg berhasil didapatkan.
Ia mengunjungi semua rumah. Mengetuk pintu & menunjukkan baju-baju itu. Di jalan pun demikian; tidaklah berjumpa dgn orang, kecuali ia tersenyum, menyapa, & memberikan baju-baju itu.
Setelah sepanjang hari berkeliling, cuma tiga potong yg laris. Tiga potong itulah penjualannya sore itu.
Lantaran mentari sudah hendak pulang ke peraduannya, perempuan ini bergegas mengunjungi toko pakaian. Ia hendak menyetorkan hasil penjualan & mengambil kartu tanda penduduk yg ia jadikan sebagai jaminan.
Dasar rezeki, si pemilik toko tersenyum sarat optimis. Ia menerima setoran tiga potong busana kemudian memberikan hak si wanita. Yang lebih membahagaikan bagi si perempuan yakni keyakinan yg diberikan oleh pemilik toko. Ia justru menyertakan beberapa potong pakaian pada si perempuan untuk dijual kembali.
“Jual lagi. Biarkan kartu tanda pendudukmu di sini. Besok kembali lagi bila sudah ada busana yg terjual.” ujar sang pemilik toko pada si wanita.
Kisah ini aktual. Dengan modal KTP & semangat membara serta keberlangsungan, perempuan itu sekarang menikmati jerih payah tuntas & ikhlasnya. Ia yg dahulu hanya bermodal KTP itu, sekarang sudah sudah biasa belanja ke toko tersebut dgn nilai 250 juta setiap bulannya.
Sungguh, Allah Ta’ala akan menyampaikan akhir tunai atas keseriusan hamba-hamba-Nya.
Wallahu a’lam. [Pirman/wargamasyarakat]
*Kisah aktual ini dituturkan oleh Rendy Saputra dlm Sekolah Bisnis DKK. Daftar sekolah usahanya di http://bit.ly/2coEVQi atau hubungi 085691479667