Berbuat Baik Kepada Kerabat

Di antara orang yg bersahabat dgn kehidupan kita yaitu saudara, baik saudara akrab maupun jauh.

Allah Ta’ala menciptakan manusia berbangsa-bangsa & bersuku-suku, untuk saling mengenal di antara mereka. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى، وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai insan! Sungguh, Kami telah menciptakan ananda dr seorang pria & seorang wanita, kemudian Kami jadikan ananda berbangsa-bangsa & bersuku-suku biar ananda saling mengenal. Sungguh, yg paling mulia di antara ananda di segi Allah merupakan orang yg paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”  (QS. Al-Hujurat: 13)

Ikatan yg mempersatukan manusia bermacam-macam macam & bentuknya, tetapi yg paling penting ialah ikatan dgn kedua orangtua, lalu ikatan kekerabatan.

Mereka itu mirip yg diungkapkan Syaikh bin Utsaimin Rahimahullah,

“Hubungan pertalian keluarga itulah yg dinamakan kerabat. Bukan mirip yg dimengerti sebagian orang, bahwa kerabat adalah saudara dr pihak istri & suami, alasannya adalah korelasi dgn mereka adalah perbesanan.

Kaprikornus, kekerabatan pertalian keluarga yakni saudara seseorang, seperti ibu, bapak, anak laki-lakinya & anak perempuannya.

Demikian juga, setiap orang yg mempunyai relasi pertalian keluarga, baik dr pihak bapaknya, ibunya, anak laki-lakinya atau anak perempuannya.”

Di antara nikmat Allah pada seseorang, dgn menunjukkan pada mereka saudara yg bikin mereka senang tatkala bertemu.

Begitu juga, menolong tatkala tertimpa bencana alam, menawarkan kedamaian tatkala merasa cemas & gusar, mampu diminta tunjangan tatkala keluarganya tertimpa bencana alam & cobaan.

Ketahuilah, bahwa hak mereka sungguh besar, Allah Ta’ala mengakibatkan hak itu pada tingkatan ke tiga sesudah hak Allah yg meliputi hak-Nya & Rasul-Nya, & sehabis hak kedua orang bau tanah.

  Ibda’ Binafsik “Mulai dari Diri Sendiri”

Firman Allah Ta’ala,

وَاعْبُدُوا اللهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى

”Dan sembahlah Allah & janganlah ananda mempersekutukan-Nya dgn sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah pada kedua orangtua, karib-kerabat.” (QS. An-Nisa`: 36).

Itulah kesepakatanyg Allah Ta’ala tegaskan pada Bani Israil.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Berbuat Baik Pada Kerabat (Bagian 2)