Kisah Unik Penyambutan Tamu Arab

Memuliakan & menyambut tamu yaitu kebiasaan baik yg mampu kita katakan dimiliki oleh semua bangsa & negara. Berbagai cara pun disediakan untuk menyambut tamu, baik tamu pribadi apalagi tamu negara.

Dalam artikel ini, penulis berkenan untuk membagi cerita unik penyambutan tamu Arab yg pernah didengar eksklusif dr pelakunya.

*****

Di sebuah desa, dikabarkan akan datang tamu dr Arab. Salah seorang petinggi di desa itu berusaha mempelajari percakapan singkat bahasa Arab untuk menyambut tamu selain ucapan salam & kalimat-kalimat thayyibah (baik) lainnya yg sudah erat di pendengaran.

Salah seorang petinggi desa, sebut saja namanya Pak Ramin, berkonsultasi pada salah seorang guru agama di desanya yg kebetulan bisa berbahasa Arab. Namanya ustadz Soleh.

Setelah sedikit berbasa-busuk, ditanyalah ustadz Soleh itu olehnya.

“Ustadz, kalau bahasa Arab ‘Silakan pak’ apa ya?”

Tafadh-dhal ya Syaikh,” ujar ustadz Soleh.

“Oh, begitu. Baiklah, terima kasih ya ustadz. Kalau begitu saya permisi dahulu, karena banyak yg perlu disediakan untuk esok hari. Assalamua’alikum,” ujar Ramin.

Wa’alaikumussalam warahmatullah,” jawab ustadz Soleh.

Sambil mengenang-ingat penuturan sang utadz, Pak Ramin ini langsung pergi ke rumah dgn mobilnya.

Tak terbayang olehnya, kalau tamu Arab itu akan senang jika disampaikan kalimat tadi oleh ia.

Keesokan harinya, pada waktu yg telah diputuskan. Tamu Arab yg merupakan salah seorang guru besar di negaranya itu pun tiba.

Tamu Arab itu didampingi oleh beberapa orang tergolong salah seorang penerjemah lokal. Mulailah tamu itu bersalaman dgn tuan rumah termasuk Pak Ramin itu.

  Abdullah bin Abbas, Juru Bicara Ali yang Membuat Khawarij Mati Kutu (Bagian 5)

Menuju ruang pertemuan, Pak Ramin pun berujar dgn semangat pada tamu Arab.

Tawakkal ya syaikh.”

Tawakkal?” kata tamu Arab itu sembari sedikit mengernyitkan dahinya.

Tawakkal ya syaikh,” ujar Pak Ramin untuk kedua kalinya sambil tersenyum.

Melihat suasana ini, ustadz Soleh yg dikunjungi Pak Ramin hari sebelumnya itu pribadi meralat.

Tafadh-dhal ya Syaikh,” ujarnya.

Ternyata, Pak Ramin salah dengar. ia kira Tawakkal ternyata Tafadh-dhal. Tafadh-dhal artinya silakan. Tawakkal artinya bertawakallah.

Pesan akhlak dr cerita ini ialah jangan pelajari bahasa Arab untuk sekadar menyambut tamu Arab.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Kisah Unik Penyambutan Tamu Arab (Bagian 2)