Bukti Cinta Umar Kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam (Bagian 3)

Lanjutan dr Bukti Cinta Umar Pada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam (Bagian 2)

Dalam peristiwa sejarah, kita dapat mengenali bagaimana Umar selalu tampil membela Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam setiap kali ia menemukan sesuatu yg menghancurkan & merendahkan kehormatan Rasulullah.

Seorang tokoh Yahudi berjulukan Zaid bin Sa’nah pernah datang ke hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk menagih utang.

Sebenarnya, Zaid sudah mengetahui semua tanda kenabian pada diri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam selain dua hal, yakni kemurahan hatinya melebihi ketidaktahuannya & ketidaktahuan yg sangat atas dirinya cuma akan menambah kemurahan hatinya.

Zaid menyampaikan,

“Pada dikala utangnya jatuh tempo, gue pun mendatangi Muhammad. Aku pribadi menarik kerah depan bajunya. Pada saat itu ia sedang bersama para shahabatnya. Aku memandaginya dgn pandangan bengis.

Aku katakan padanya, “Hai Muhammad, ayo berikan hakku! Demi Allah, gue tak pernah tahu bila kalian Bani Abdul Mutthalib suka menunda-nunda waktu pembayaran utang.”

Pada saat itu Umar melihat padaku dgn mata yg terbelalak sebab marah.

Umar lantas mengatakan, “Hai musuh Allah, sudah berani ananda mengatakan itu & berbuat begitu pada Rasulullah? Demi Dzat Yang mengutusnya dgn kebenaran, jika bukan sebab gue mempertahankan kecaman atasnya, niscaya sudah gue penggal saja kepalamu”

Dalam insiden lain, pada ketika perang Badar telah selsai, kaum musyrikin mengingat para kolega mereka yg telah terbunuh. Seseorang berjulukan Umair bin Wahab Al-Jumahi telah berniat untuk membunuh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Ia pun menghunus pedangnya lantas bertolak ke Madinah. Tatkala hingga di depan pintu masjid, Umar pun melihatnya.

  Ummu Salamah dan Kesabaran yang Mengangkat Derajatnya (Bagian 5)

Pada saat itu Umar sedang berada di tengah-tengah kaum muslimin yg sedang berkerumun. Umar berteriak,

“Anjing ini merupakan lawan Allah, namanya Umair bin Wahab. Demi Allah, kedatangannya niscaya bermaksud untuk berbuat jahat.

Ia ialah orang yg telah merusak relasi di antara kita & ia pula yg telah mengkalkulasikan jumlah kita pada saat perang Badar.”

Umar lalu pergi untuk menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam & mengatakan,

“Wahai Nabiyullah, sungguh ada lawan Allah berjulukan Umair bin Wahab yg tiba sambil mengacungkan pedang.”

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Bawalah ia masuk!

Umar lalu menemui orang tadi, mengambil gantungan pedangnya dr lehernya, kemudian menawan leher bajunya. Setelah itu, Umar berkata pada beberapa orang kaum Anshar yg bersamanya,

“Masuklah & duduklah kalian bareng Rasulullah. Jagalah ia dr penjahat ini karena ia tak mampu dipercaya.”

Setelah situasi aman, barulah Umar menjinjing Umair masuk menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Demikianlah sekelumit ihwal bukti cinta Umar pada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

Dikutip dr buku 10 Shahabat yg Dijanjikan Masuk Surga karya Abdus Sattar Asy-Syaikh. Semoga berfaedah.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]